Sabtu, 21 Maret 2015

Tugas 2- Manusia dan kebudayaan

TUGAS 2


NAMA         : IRMAFAZRIYAH
NPM             : 15114461
KELAS         : 1KA32
DOSEN        : SENDY EKA NANDA

MATERI      : MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

SUB TEMA :  1.Pengertian Manusia
                         2. Pengertian Hakikat Manusia
                         3. Kepribadian Bangsa Timur
                         4. Pengertian Kebudayaan
                         5. Unsur-unsur Kebudayaan
                         6. Wujud Kebudayaan
                         7. Orientasi Nilai Budaya
                         8. Perubahan Kebudayaan
                         9. Keterkaitan Manusia dan Kebudayaan







1. Pengertian Manusia



   Secara bahasa manusia berasal dari kata “manu” (Bahasa Sansekerta), “mens” (Bahasa Latin), yang berarti berpikir, berakal budi atau makhluk yang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain). Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang individu.

Manusia adalah mahluk yang luar biasa kompleks. Kita adalah paduan antara mahluk material dan mahluk spiritual. Yang dimana Dinamika manusia tidak tinggal diam karena manusia sebagai dinamika selalu mengaktivisasikan dirinya untuk mencapai suatu tujuan.

Secara biologis manusia dapat diartikan sebagai suatu individu yang dalam hidupnya mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Seperti bernapas, memerlukan makan, berekskresi dan sebagainya. Sedangkan secara sosial, manusia merupakan suatu individu yang tidak dapat berdiri sendiri sehingga melakukan suatu hubungan sosial dalam artian berinteraksi dan saling membutuhkan satu sama lain. Dalam kehidupannya  manusia masing-masing memiliki ego dan keinginan tersendiri misalkan dalam bidang ekonomi, politik dan sebagainya. Sedangkan jika diartikan secara budaya, manusia merupakan objek yang dijadikan patokan dalam masalah-masalah budaya. Manusia yang menjaga budaya, menjalankan dan melestarikannya. 


Manusia adalah makhluk hidup ciptaan tuhan dengan segala fungsi dan potensinya yang tunduk kepada aturan hukum alam, mengalami kelahiran, pertumbuhan, perkembangan, mati, dan seterusnya, serta terkait dan berinteraksi dengan alam dan lingkungannya dalam sebuah hubungan timbal balik positif maupun negatif. Manusia adalah makhluk yang terbukti berteknologi tinggi. Ini karena manusia memiliki perbandingan massa otak dengan massa tubuh terbesar diantara semua makhluk yang ada di bumi. Walaupun ini bukanlah pengukuran yang mutlak, namun perbandingan massa otak dengan tubuh manusia memang memberikan petunjuk dari segi intelektual relatif. Manusia atau orang dapat diartikan dari sudut pandang yang berbeda-beda, baik itu  menurut biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai homo sapiens (bahasa latin untuk manusia) yang merupakan sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi.

Unsur yang membangun manusia
Ada dua pandangan yang akan kita jadikan acuan untuk menjelaskan tentang unsur-unsur yang membangun manusia :
1.     Manusia terdiri dari empat unsur yang saling terkait, yaitu :


  •       Jasad, yaitu : Badan kasar manusia yang Nampak pada luarnya, dapat diraba dan  difoto, dan menempati ruang dan waktu
  •        Hayat, yaitu : Mengandung unsur hidup, yang ditandai dengan gerak
  •     Ruh, yaitu : Bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran, suatu kemampuan pencipta yang bersifat konseptual yang jadi pusat lahirnya kebudayaan
  •        Nafs, yaitu : Kesadaran tentang diri sendiri

      2. Manusia sebagai satu kepribadian mengandung tiga unsur, yaitu :



  •       Id, yang merupakan struktur kepribaadian yang paling primitif  dan paling tidak nampak. Id merupakan libido murni, atau energy psikis yang menunjukan ciri alami yang irrasional dan terkait dengan sex, yang secara instingtual menentukan proses-proses ketidaksadaran (unconcius). Id tidak berhubungan dengan lingkungan luar diri, tetapi terkait dengan struktur lain kepribadian yang pada gilirannya menjadi mediator antara insting Id dengan dunia luar.

  •        Ego, merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali di bedakan dari Id, sering kali disebut sebagai kepribadian “eksekutif” karena perannya dalam menghubungkan energy Id kedalam saluran sosial yng dapat dimengerti oleh oring lain. Perkembangan ego terjadi antara usia satu dan dua tahun, pada saat anak secara nyata berhubungan dengan lingkungannya. Ego diatur oleh prinsip realitas, ego sadar akan tuntunan lingkungan luar, dan mengatur tingkah lau sehingga dorongan instingtual Id dapat dipuaskan dengan cara yang dapat diterima.

  •          Superego, merupakan struktur kepribadian yang paling akhir, muncul kira-kira pada usia 5 tahun. Dibandingan dengan Id dan Ego, yang berkembang secara internal dalam diri individu, superego terbentuk dari lingkungan eksternal. Jadi superego merupakan kesatuan standar-standar moral yang diterima oleh ego dari sejumlah agen yang mempunyai otoritas di dalam lingkungan luar diri.

       
2. Pengertian hakekat Manusia






Secara alamiah, hakekat manusia dapat diartikan dalam 2 hal yaitu :
Manusia sebagai makhluk tuhan memiliki jiwa dan raga (Tubuh) sebagai satu kesatuan yang utuh.
  Jika dibandingkan dengan makhluk lain, manusia merupakan makhluk paling sempurna yang diciptakan. Seperti di bekali akal pikiran, fisik yang lengkap sehingga mudah melakukan apapun dalam kehidupannya. Terdiri dari dua hal, yaitu perasaan inderawi dan perasaan rohani. Perasaan rohani adalah perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia, misalnya:

1.    Perasaan intelektual,
2.    Estetis,
3.    Perasaan etis,
4.    Perasaan diri,
5.    Perasaan sosial,
6.    Perasaan religius.

     Makhluk biokultural, yaitu makhluk hayati yang budayawi. Dalam arti manusia yang memiliki budaya, menjaga melestarikan dan mengembangkannya.
Dalam penghidupannya manusia terikat dengan ekologi (lingkungan) sehingga memiliki kualitas dalam berkerja dan berkreatifitas/berkarya.

3. Kepribadian Bangsa Timur


                                           



   Dalam kehidupannya manusia mendiami wilayah yang berbeda dan berada di lingkungan yang berbeda pula. Hal ini menyebabkan munculnya kebiasaan, adat istiadat, kebudayaan dan kepribadian setiap manusia yang berada di wilayah berbeda tersebut. Namun secara garis besar terdapat tiga pembagian wilayah, yaitu : Barat, Timur Tengah, dan Timur.

      Indonesia sendiri termasuk kedalam bangsa Timur yakni yang memiliki kepribadian baik. Dunia mengenal bangsa Timur memiliki kepribadian ramah dan bersahabat. Disamping itu bangsa Timur juga tidak bersifat individualisme (Mementingkan diri sendiri) dan saling tolong menolong satu sama lain sehingga tidak heran banyak orang dari wilayah lain yang menyukainya. Meskipun begitu, kebanyakan bangsa Timur masih tertinggal oleh bangsa Barat dan Timur Tengah.

         Dalam ilmu psikologi yang notabanenya berasal dari Barat, banyak mengembangkan konsep-konsep dan teori mengenai aneka warna isi jiwa, serta metode dan alat untuk menganalisis dan mengukur secara detail tentang variasi jiwa individu. Tetapi, tidak terlepas dari itu semua, konsep-konsep tersebut masih kurang mengembangkan suatu konsep yang berkaitan dengan jiwa individu dan lingkungan sosial budaya.

         Oleh karena itu, Francis L.K H seorang sarjana Amerika keturunan Cina, mengembangkan suatu konsepsi tentang jiwa manusia sebagai makhluk sosial budaya, yang ia sebut sebagai Bagan Psiko-Sosiogram Manusia atau delapan daerah seperti lingkaran konsentris sekitar diri pribadi.

         Kita di indonesia trmasuk ke dalam bangsa timur, yang dikenal sebagai bangsa yang berkepribadian baik, bangsa timur dikenal juga dunia sebgai bangsa yang ramah tamah dan bersahabat. Orang – orang dari wilayah lain sangat suka dengan kepribadian bangsa timur yang tidak individual dan saling tolong menolong satu sama lain. Meskipun begitu kebanyakan bangsa timur masih tertinggal oleh bangsa barat dan timur tengah.

4. Pengertian Kebudayaan


                                           
Dua orang antorpologi termuka yaitu Melvile J. Herkovits  dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa Cultural Deteernism berarti segala sesuatu yang terdapat didalam masyarakat ditentukan adanya oleh kebudayaan yang dimiliki masyarakat itu.

Kebudayaan dengan demikian mencakup segala aspek kehidupan manusia, naik yang sifatnya material, seperti peralatan – peralatan kerja dan teknologi, mauoun yang non-material, seperti nilai kehidupan dan seni – seni tertentu.

Seorang antorpolog yaitu E.B.Tylor ( 1871 ) mendefinisikan kebudayaan sebagai berikut :

Kebudayaan adalah kompleks yang mencangkup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan kemapuan – kemampuan lain serta kebiasaan – kebiasaan yang didaptkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.Dengan perkataan lain kebudayaan mencangkup kesemuanya yang didapatkan atau dipelajari oleh manusia sebagai anggota masyarakat.

Selo Sumarjan dan Soelaeman Soemardi merumuskan kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat. Karya msyarakat menghasilkan tekologi dan kebudayaan kebendaan atau kebudayaan jasmaniah yang diperlukan oleh manusia untuk menguasai alam sekitarnya, agar kekuatan serta hsilnya dapat diabdikan untuk masyarakat.

Rasa yang meliputi jiwa manusia, mewujudkan segala kaidah – kaidah dan nilai – nilai sosial yang perlu untuk mengatur masalah – masalah kemasyarakatan dalam arti yang luas. Didalamnya termasuk misalnya agama, ideologi, kebatianan, kesenian dan semua unsur yang merupakan hasil ekspresi jiwa manusia yang hidup sebagai anggota masyarakat. Cipta merupakan kemampuan mental, kemampuan berpikir orang – orang yang hidup bermasyarakat dan yang antara lain menghasilkan filsafat serta ilmu pengetahuan.

Sultan Takdir Alisyhbana  mengatakan bahwa  kebudayaan adalah  manifestasi dari cara  berfikir hal ini amat luas apa yang disebut kebudayaan sebab semua laku dan perbuatan tercakup di dalamnya, dan dapat diungkapkan pada basis dan cara berfikir, perasaan juga pikiran.

Koentjaranigrat mengatakan, bahwa kebudayaan antara lain berarti  keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasankannya dengan belajar beserta keeluruhannya dari hasil budi perkertinya.

A.L. Krober dan C.Kluckhon mengatan, bahwa kebudyaan adalah menifasti atau perjalanan kerja jiwa manusia dalam ari seluas – luasnya.

Sisitem nilai dan gagasan utama sebagai hakekat kebudayaan terwjud dalam tiga sistem kebudyaan secara terperinci, yaitu sistem ideologi, sistem sosial dan sistem teknologi.

Sistem ideologi meliputi etika , norma adat istiadat, peraturan hukum yang berfungsi sebagai pengarahan untuk sistem sosial dan berupa interprestasi operasional dan sistem nilai dan gagasan utama yang berlaku dalam masyarakat.

Sistem sosial meliputi hubungan dan kegiatan sosial di dalam masyarakat, baik yang terjalin didalam lingkungan kerabat, maupun yang terjadi dengan masyarakat dan pemimpin berkembang dengan nilai budaya dna gagasan utama yang berlaku.

Sistem teknologi meliputi segala perhatian serta penggunanya sesuai dengan nilai budaya yang berlaku. Dalam kebudayaannya yang terutama agrars, misalnya dengan sendirinya sistem teknologi sesuai dengan keperluan pertanian.

Kebudayaan berasal dari kata budaya yang berarti hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia sehingga kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Menurut Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri atau di kenal dengan istilah Cultural-Determinism.

Pendapat lain, Herskovits menganggap kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic. Lalu menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial, norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistic.

Singkatnya kebudayaan merupakan sesuatu yang dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan, ide, gagasan serta pemikiran manusia sehingga dapat dikatakan bahwa kebudayaan itu bersifat abstrak. Seperti yang kita lihat dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu sendiri dapat kita rasakan dan nikmati melalui panca indera seperti penglihatan, pendengaran dan sebagainya. Penerapannya dapat kita lihat seperti lagu, musik, tarian dan bahasa daerah masing-masing yang dapat membentuk suatu budaya dalam suatu daerah tersebut.



5. Unsur-Unsur Kebudayaan


                                                   


     Menurut  Melville J. Herskovits ada 4 unsur pokok yang membangun kebudayaan, yaitu alat-alat teknologi, sistem ekonomi, keluarga dan kekuatan politik. Berbeda dengan Bronislaw Malinowski, ia mengatakan bahwa ada 4 unsur pokok yaitu, norma, organisasi ekonomi, alat-alat atau lembaga petugas pendidikan dan organisasi kekuatan.

   C. Kluckhohn di dalam karyanya yang berjudul Universal Categories of Culture mengemukakan, bahwa ada tujuh unsur kebudayaan universal, yaitu:

a.    Sistem Religi
             Kepercayaan manusia terhadap adanya Sang Maha Pencipta yang muncul                          karena kesadaran bahwa ada zat yang lebih dan Maha Kuasa.

b.    Sistem Organisasi Kemasyarakatan
       Sistem yang muncul karena kesadaran manusia bahwa meskipun diciptakan sebagai makhluk yang paling sempurna namun tetap memiliki kelemahan dan kelebihan masing – masing antar individu sehingga timbul rasa untuk berorganisasi dan bersatu dan tentunya manusia tidak dapat berdiri sendiri dan saling membutuhkan satu sama lain.

c.    Sistem Pengetahuan
         Sistem yang terlahir karena setiap manusia memiliki akal dan pikiran yang berbeda sehingga memunculkan dan mendapatkan sesuatu yang berbeda pula, sehingga perlu disampaikan agar yang lain juga mengerti.

d.    Sistem Mata Pencaharian Hidup dan Sistem Ekonomi
           Terlahir karena manusia memiliki hawa nafsu dan keinginan yang tidak terbatas dan selalu ingin lebih.

e.    Sistem Teknologi dan Peralatan
          Sistem yang timbul karena manusia mampu menciptakan barang – barang dan sesuatu yang baru agar dapat memenuhi kebutuhan hidup dan membedakan manusia dengan makhluk hidup yang lain.

f.     Bahasa
         Sesuatu yang berawal dari hanya sebuah kode, tulisan hingga berubah sebagai lisan untuk mempermudah komunikasi antar sesama manusia. Bahkan sudah ada bahasa yang dijadikan bahasa universal seperti bahasa Inggris.

g.    Kesenian
          Setelah memenuhi kebutuhan fisik manusia juga memerlukan sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan psikis mereka sehingga lahirlah kesenian yang dapat memuaskan.

       Cultural-Universal tersebut, dapat dijabarkan lagi kedalam unsur –
unsur yang lebih kecil. Disebut kegiatan – kegiatan kebudayaan atau cultural activity.
      Masalah lainnya juga yang penting tentang kebudayaan adalah wujudnya. Pendapat umumnya mengatakan, bahwa kebudyaan dapat dibedakan dalam dua bentuk wujudnya. Pertama kebudayaan bendaniah ( material ) dengan ciri dapat dirasa dan kedua, kebudayaan rohaniah ( spiritual ) dengan ciri dirasa saja.




6. Wujud Kebudayaan
                                                     


Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga, yaitu :

1. Gagasan (Wujud ideal)
           Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut. 

2. Aktivitas (tindakan)
           Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan di dokumentasikan. 

3. Artefak (karya)

         Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan di dokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud kebudayaan. 

7. Orientasi Nilai Budaya



                                          



          Menurut C.Kluckhohn dalam karyanya Variation in Value Orientation (1961) sistem nilai budaya dalam semua kebudayaan di dunia, secara universal menyangkut lima masalah pokok kehidupan manusia, yaitu :

a. Hakekat hidup manusia (MH)
b. Hakekat karya manusia (MK)
c. Hakekat waktu manusia (WM)
d. Hakekat alam manusia (MA)
e. Hakekat hubungan manusia (MN)

8. Perubahan Kebudayaan

                                               
          Tidak ada kebudayaan yang statis, semua kebudayaan mempunyai dinamika dan gerak. Gerak kebudayaan sebenarnya adalah gerak manusia yang hidup dalam masyarakat yang menjadi wadah kebudayaan tersebut karena pada dasarnya kebudayaan itu manusialah yang membuatnya. Terjadinya gerak/perubahan ini disebabkan oleh beberapa hal :

1.    Sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri.
2.    Sebab-sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup.

         Semakin berkembangnya zaman, perubahan ini selain karena jumlah penduduk dan komposisinya, juga karena adanya difusi kebudayaan, penemuan-penemuan baru, khususnya teknologi dan inovasi. Perubahan sosial adalah segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk didalamnya nilai-nilai, sikap-sikap dan pola-pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.

         Perubahan kebudayaan adalah perubahan yang terjadi dalam sistem ide yang dimiliki bersama oleh para warga masyarakat atau sejumlah warga masyarakat yang bersangkutan, antara lain aturan-aturan, norma-norma yang digunakan sebagai pegangan dalam kehidupan, juga teknologi, selera, rasa keindahan (kesenian), dan bahasa. 



Beberapa factor yang mempengaruhi diterima atau tidaknya suatu unsur kebudayaan baru, antara lain:

1) Terbatasnya masyarakat memiliki hubungan atau kontak dengan kebudayaan dan dengan orang-orang yang berasal dari luar masyarakat tersebut.

2) Jika pandangan hidup dan nilai-nilai yang dominan dalam suatu kebudayaan ditentukan oleh nilai-nilai agama dan ajaran ini terjalin erat dalam keseluruhan pranata yang ada, maka penerimaan unsur baru itu mengalami hambatan dan harus disensor dulu oleh berbagai ukuran yang berlandasan ajaran agama yang berlaku.

3) Corak struktur social suatu masyarakat turut menentukan proses penerimaan kebudayaan baru. Suatu unsur kebudayaan diterima jika sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang menjadikan landasan bagi diterimanya unsur kebudayaan yang baru tersebut. Apabila unsur yang baru itu memiliki skala kegiatan yang terbatas, dan dapat dengan mudah dibuktikan kegunaannya oleh warga masyarakat yang bersangkutan.




Perubahan kebudayaan adalah perubahan yang terjadi akibat adanya ketidaksesuaian di antara unsur-unsur kebudayaan yang saling berbeda, sehingga terjadi keadaan yang tidak serasi bagi kehidupan.

Definisi perubahan (dinamika) kebudayan menurut para ahli, antara lain sebagai berikut.

John Lewis Gillin dan John Philip Gillin
Perubahan kebudayaan adalah suatu variasi dari cara-cara hidup yang disebabkan oleh perubahan-perubahan kondisi geografis kebudayaan material, komposisi penduduk, ideologi maupun karena adanya difusi dan penemuan baru dalam masyarakat tersebut.

Samuel Koenig
Perubahan kebudayaan menunjuk pada modifikasimodifikasi yang terjadi dalam pola-pola kehidupan manusia. Modifikasi-modifikasi tersebut terjadi karena sebab-sebab internal maupun eksternal.

Selo Soemardjan
Perubahan kebudayaan adalah segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan yang memengaruhi sistem sosial, termasuk nilai-nilai, sikap, dan pola-pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.
Kingsley Davis
Perubahan kebudayaan adalah perubahan yang terjadi dalam struktur masyarakat.

Faktor-faktor internal penyebab perubahan kebudayaan, antara lain sebagai berikut:

  1. Adanya ketidakpuasan terhadap sistem nilai yang berlaku.
  2. Adanya individu yang menyimpang dari sistem nilai yangberlaku.
  3. Adanya penemuan baru yang diterima oleh masyarakat.
  4. Adanya perubahan dalam jumlah dan kondisi penduduk.


Faktor-faktor eksternal penyebab perubahan kebudayaan, antara lain sebagai berikut:

  1. Adanya bencana alam, seperti gempa bumi, banjir, dan lain lain.
  2. Timbulnya peperangan.
  3. Kontak dengan masyarakat lain.



9. Kaitan Manusia dan Kebudayaan


                                         

           Manusia dan kebudayaan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dan saling bertautan. Secara sederhana manusia merupakan pelaku kebudayaan sedangkan kebudayaan merupakan objek yang dilaksanakan manusia. Manusia menciptakan kebudayaan dan menjalankannya. Contohnya yaitu kaitan masyarakat dengan peraturan-peraturan. Manusia membuat peraturan dan manusia itu pula yang harus menaati peraturan yang dibuat sendiri itu. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa manusia tidak dapat terlepas dari kebudayaan karena kebudayaan itulah yang merupakan perwujudan dari manusia itu sendiri.

          Coba bayangkan jika suatu kelompok masyarakat hidup tanpa adanya budaya dan peraturan tentunya tidak akan berjalan dengan baik. Yang tercakup dalam satu kebudayaan tidak akan jauh dan tidak akan menyimpang dari kemauan manusia itu sendiri oleh karenanya masyarakat dan kebudayaan saling terkait satu sama lain atau biasa disebut sebagai proses dialektis. Proses dialektis itu sendiri melalui 3 tahapan, yaitu :

1. Ekstemalisasi, yaitu proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya. 

2. Obyektivasi, yaitu proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif, yaitu suatu kenyataan yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia. Dengan demikian masyarakat dengan segala pranata sosialnya akan mempengaruhi bahkan membentuk perilaku manusia.

3. Intemalisasi, yaitu proses dimana masyarakat disergap kembali oleh manusia. Maksudnya bahwa manusia mempelajari kembali masyarakatya sendiri agar dia dapat hidup dengan baik, sehingga manusia menjadi kenyataan yang dibentuk oleh masyarakat.




     -SOAL-



1. Apa yang di maksud 
homo sapiens (bahasa latin untuk manusia) ?
   A.Merupakan jasad yang sudah lama terkubur
   B.M
erupakan sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak              berkemampuan tinggi.
   C.Manusia yang memiliki rambut yang banyak di seluruh tubuh serta berjalan                      bungkuk
   D. Semua jawaban benar

   Jawaban : B

2. 
kebudayaan antara lain berarti  keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus       dibiasankannya dengan belajar beserta keeluruhannya dari hasil budi perkertinya,           Definisi diatas di ungkapkan oleh?
    A. Jokowi
    B. 
Sultan Takdir Alisyhbana  
    C. A.L Krober
    D. Koentjaradiningrat

   Jawaban : D

3. Gagasan, aktifitas, dan artefak termasuk kedalam?
    A. Wujud kebudayaan
    B. Unsur kebudayaan
    C. Hakiekat kebudayaan
    D. Simbol Kebudayaan

    Jawaban : A

4. Apa penyebab terjadinya perubahan kebudayaan?
    A. 
Sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri.

    B. Sebab-sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup.
    C. A dan B benar
    D. A dan B salah

    Jawaban : C

5. Yang mana merupakan tahapan diaklesis dalam dalam kaitan manusia dengan                 kebudayaan? adalah wujud kebudayaan, kecuali? 
    A. Estemilisasi
    B. Personalisasi
    C. Obyektifasi
    D. Intemalisasi

   Jawaban : B

Tidak ada komentar:

Posting Komentar