Sabtu, 21 Maret 2015

Tugas 4 - Manusia dan Cinta Kasih

TUGAS 4


NAMA         : IRMA FAZRIYAH
NPM             : 15114461
KELAS         : 1KA32
DOSEN        : SENDY EKA NANDA

MATERI      : MANUSIA DAN CINTA KASIH

SUB TEMA : 1. PENGERTIAN CINTA KASIH
                        2. CINTA MENURUT AJARAN AGAMA
                        3. KASIH SAYANG

                        4. KEMESRAAN
                        5.PEMUJAAN
                        6.BELAS KASIHAN
                        7.CINTA KASIH EROTIS





       Manusia dan cinta kasih rupanya sudah tak dapat dipisahkan lagi, karena manusia tanpa cinta kasih layaknya bumi tanpa air, hidup gersang tak ada kehidupan. Cinta kasih merupakan salah satu dari ciri manusia yang sebenarnya, Rasulullah pun mengajarkan tentang cinta kasih, sebab peranan cinta kasih sangat penting dalam kehidupan manusia guna keberlangsungan manusia yang aman, damai, penuh barokah. Kalau manusia tanpa cinta kasih maka hidup takan tentram, penuh dengan kekerasan dan ingin menghak segala yang ada di dalam dunia.
       Cinta merupakan pengalaman yang sangat menarik yang pernah kita alami dalam hidup ini. Sangat disesali, orang pada umumnya masih bingung akan apakah cinta itu sesungguhnya. Kebingungan mereka semakin bertambah ketika dunia Perfileman memperkenalkan arti cinta yang salah dimana penekanan akan cinta selalu dititik beratkan pada perasaan dan cerita romantika.
      Begitupun dengan kasih sering sekali kita terkecoh bahkan sulit untuk membedakan cinta dan kasih itu sendiri. Oleh karena itu, penulis sangat tertarik mengambil judul makalah Manusia dan Cinta Kasih, agar dapat membantu kita semua untuk lepas dari ketidak jelasan Cinta Kasih yang selalu menjadi bahan perenungan, diskusi, cerita yang tidak pernah ada akhirnya.

11.       Pengertian Cinta Kasih

         Cinta adalah sesuatu yang berasal dari hati, yang hanya dapat dirasakan oleh seseorang baik cinta kepada Tuhan-Nya (sang khalik), cinta tanah air, cinta kebudayaan maupun cinta kepada sesama manusia.

          Menurut kamus besar  bahasa indonesia W.J.S Poerwa Darminta, Cinta adalah rasa sangat suka atau rasa sayang ataupun rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan, kata kasih artinya perasaan sayang atau cinta atau menaruh belas kasihan. Jadi pengertian cinta dan kasih hampir bersamaan, sehingga kata kasih memperkuat rasa cinta kepada sesorang. Dan, cinta kasih bisa juga diartikan sebagai perasaan suka atau sayang kepada seseorang dan juga disertai dengan menaruh belas kasih.

          Dalam kehidupan, cinta itu penting karena pada dasarnya seseorang menyukai sesuatu didasarkan pada perasaan suka dan cinta, seperti dalam hal kehidupan perkawinan, pembentukan keluarga dan pemeliharaan anak, hubungan yang erat di masyarakat dan hubungan manusiawi yang akrab. Cinta dapat dijadikan sebagai pengikat yang kuat antara manusia dengan Tuhan sehingga dengan begitu manusia dapat memegang teguh ajaran agamanya dan mengikuti serta menjadikan agamanya sebagai pedoman hidupnya, bila dilandasi dengan rasa cinta maka seseorang akan bersungguh-sungguh dalam hal beriman kepada Tuhan. Dalam hubungan antara manusia dengan manusia, cinta memiliki tiga unsur yaitu :

a. Keterkaitan, yaitu perasaan yang hanya ingin bersama seseorang, segala prioritas untuk orang itu, tidak mau pergi bersama orang lain kecuali dengan seseorang tersebut.

b. Keintiman, yaitu adanya kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukkan bahwa hubungan antara 2 orang yang sudah tidak ada jarak lagi, yang artinya sudah memiliki ikatan resmi yang sakral dalam artian sudah menikah.

c. Kemesraan, yaitu adanya rasa ingin membelai atau dibelai, rasa rindu jika tidak bertemu dan adanya ucapan-ucapan yang berarti kemesraan. 

Cinta bisa dibina secara baik apabila ada 4 unsur,  yaitu :

1. Pengasuhan
2. Tanggung jawab
3. Perhatian
4. Pengenalan
Perbedaan antara cinta dengan nafsu adalah sebagai berikut:
1.       Cinta bersifat manusiawi.
2.      Cinta bersifat rokhaniah sedangkan nafsu bersifat jasmaniah.
3.      Cinta menunjukkan perilaku memberi, sedangkan nafsu cenderung menuntut.
Cinta juga selalu menyatakan unsur  – unsur dasar tertentu yaitu:
1.       Pengasuhan, contohnya cinta seorang ibu kepada anaknya.
2.      Tanggung jawab, adalah tindakan yang benar – benar bedasarkan atas suka rela.
3.      Perhatian, merupakan suatu perbuatan yang bertujuan untuk mengembangkan pribadi orang lain, agar mau membuka dirinya.
4.      Pengenalan, merupakan keinginan untuk mengetahui rahasia manusia.


2. Cinta Menurut Ajaran Agama

          Menurut beberapa pendapat, cinta dapat dipahami dengan mudah tanpa dikaitkan dengan agama. Tetapi dalam kenyataan hidup manusia masih mendambakan tegaknya cinta dalam kehidupan ini. Di satu pihak, cinta didengungkan lewat lagu dan organisasi perdamaian dunia, tetapi di pihak lain dalam praktek kehidupan cinta sebagai dasar kehidupan jauh dari kenyataan. Atas dasar ini, agama memberikan ajaran cinta kepada manusia. Dalam kehidupan manusia, cinta menampakkan diri dalam berbagai bentuk. Kadang-kadang seseorang mencintai dirinya sendiri. Kadang-kadang mencintai orang lain. Atau juga istri dan anaknya, hartanya, atau dalam islam mencintai Allah dan Rasulnya. Berbagai bentuk cinta ini bisa kita dapatkan dalam kitab suci Al-Qur’an.

1. Cinta kepada Allah dan Rasulnya
          Kecintaan kepada Allah adalah tujuan yang terjauh serta termasuk derajat tertinggi, sedangkan kerinduan, kesenangan serta keridhoan mengikuti perasaan cinta. Tetapi dalam kehidupan sekarang ini, tidak banyak orang yang termasuk pada golongan ini. Manusia sekarang lebih banyak mengejar kehidupan dunia, kurang mendekatkan diri kepada Allah dan sering melakukan sesuatu yang jauh dari perintahnya. Seperti yang dikatakan dalam Al-Qur’an : “Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cinta mereka kepada Allah”. (Q.S Al-Baqarah : 165). Surat yang demikian telah mejelaskan begitu kentaranya orang yang merasa bahwa hidupnya akan selalu kembali kepadanya dengan orang yang kurang berpikir dengan kehidupannya.

         Wujud cinta kepada Allah dan Rasul dapat melalui sholat, pujian (shalawat) serta doa’doa yang dipanjatkan semata-mata mengharapkan ridhonya, seperti telah dikatakan dalam Al-Qur’an :
“Katakanlah: Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. Allah maha pengampun lagi maha penyayang.” (QS, Al - Imran, 3:31).

        Cinta yang ikhlas seorang manusia kepada Allah akan membuat cinta itu menjadi kekuatan pendorong yang mengarahkannya dalam kehidupannya dan menundukkan semua bentuk kecintaan lainnya. Cinta ini pun juga akan membuatnya menjadi seorang yang cinta pada sesama manusia, hewan, semua makhluk Allah dan seluruh alam semesta. Sebab dalam pandangannya semua wujud yang ada di sekelilingnya mempunyai manifestasi dari Tuhannya yang membangkitkan kerinduan-kerinduan spiritualnya dan harapan kalbunya. Manusia yang cinta kepada Allah dan Rasulnya cenderung mengambil hikmah, pedoman dan suri teladan dari Rasulnya.

2. Cinta diri
         Cinta diri berakaitan erat dengan dorongan untuk menjaga diri, dalam artian manusia selalu mecari manfaat dalam kehidupannnya, mencari sesuatu kebaikan, menjauhi apa yang dilarang dan berdampak buruk bagi dirinya, selalu mengembangkan potensi yang ada didalam dirinya dan menjauhkan diri dari penyakit serta rasa dendam dan amarah yang hanya akan membawa dampak buruk baginya.

3. Cinta kepada sesama manusia
         Kehidupan manusia tidak terlepas dari manusia lain, manusia selalu menginginkan untuk saling memiliki, penuh dengan keharmonisan, keserasian dan rasa percaya satu sama lain. Dalam perwujudannya, manusia harus dapat membantu satu sama lain dan bekerja sama. Oleh karenanya, sang khalik (Allah) selalu meberi cobaan dan musibah kepada seseorang agar orang lainnya dapat membantunya. Tentunya manusia harus dengan melalui iman, menegakkan shalat, memberikan zakat, bersedekah kepada orang-orang miskin dan tak punya dan menjauhi segala larangan Allah.

          Al-Qur’an juga menyeru kepada orang-orang yang beriman agan saling mencintai seperti cinta mereka pada diri mereka sendiri. Dalam seruan itu sesungguhnya terkandung pengarahan kepada para mukmin agar tidak berlebih-lebihan dalam mencintai diri sendiri.

           Disamping itu, cinta juga erat kaitannya dengan dorongan seksual. Sebab ialah yang bekerja dalam melestarikan kasih sayang, keserasian, dan kerja sama antara suami dan istri. Ia merupakan faktor yang primer bagi kelangsungan hidup keluarga : “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu Istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi yang berpikir.” (QS, Ar-Rum, 30:21). Dari sana lah terbentuk keluarga. Dari keluarga terbentuk masyarakat dan bangsa. Dengan demikian bumi pun menjadi ramai, bangsa-bangsa saling kenal mengenal, kebudayaan berkembang, dan ilmu pengetahuan dan industri menjadi maju.


3. Kasih Sayang

           Menurut kamus besar bahasa indonesia W.J.S Purwodarmito kasih sayang diartikan dengan perasaan sayang atau cinta kepada seseorang. Kasih sayang ini merupakan pertumbuhan dari cinta. Kasih sayang ada dua bentuk yaitu, kasih mengasihi atau saling menumpahkan kasih sayang, Kasih sayang juga dasar komunikasi dari keluarga.

           Coba bayangkan jika seseorang hidup tanpa adanya rasa kasih sayang. Setiap manusia dalam hidupnya pasti memiliki rasa kasih sayang, dari lahir hingga ajal menjemput. Entah Tuhan, kepada orangtua maupun kepada sesamanya. Kasih sayang tidak hanya sekedar diartikan sebagai hubungan cinta atau asmara kedua insan manusia (Laki-laki dan perempuan) tetapi bersifat universal, seperti terhadap sahabat, teman, keluarga, dan lain-lain. Dari semua itu, manusia perlu tahu, bahwa rasa kasih sayang yang tulus lebih banyak memberi dari pada menerima dan jika memberi selalu ikhlas dan tidak penah mengharap apa-apa. Sehingga kepentingan diri sendiri sering dinomor duakan demi memberi kebahagiaan kepada orang yang disayanginya. 
Islam menghendaki agar kasih sayang dan sifah belas kasih dikembangkan secara wajar.Jika diperinci maka ruang lingkup kasih sayang ini dapat dibedakan menjadi beberapa tingkatan :
1.       Kasih sayang dalam lingkungan keluarga, kasih orang tua kepada anak, kasih suami kepada istrinya, kasih antara orang yang bersaudara dan berkeluarga.
2.      Kasih sayang dalam lingkungan bangsa, Perasaan kasih sayang dan simpati yang timbul akibat persamaan rumpun, suku bangsa, rasa senasib dalam perjuangan yang menyangkut kenegaraan.
3.      Kasih sayang dalam lingkungan kegamanaan, Mencintai dan mengasihi sesama orang yang seagama karena memandang saudara dalam akidah dan keyakinan.
4.      Kasih sayang dalam bentuk perikemanusiaan, Mencintai sesama manusia atas dasar pengertian bahwa manusia adalah sama – sama berasal dari satu keturunan, asalnya satu bapak dan satu ibu.
5.      Kasih sayang kepada sesama makhluk (Universal), Misalnya saling mengasihi, mengasihi hewan dan tumbuh – tumbuhan.
Kasih sayang dalam diri pribadi seseorang, antara lain :
1.       Pemurah : Sikap infak, yakni rela membelanjakan harta bagi kepentingan keluarga dan ama social.
2.      Tolong menolong : sikap gotong royong
3.      Pemaaf : Berlapang dada, memafkan sahabat – sahabatnya yang pernah bersalah.
4.      Damai : Cenderung mengulurkan tangan, perdamaian kepada orang yang memusuhinya.
5.      Persaudaraan : Rasa kasih sayang kepada sesame mukmin dan muslim
6.      Menghubungkan tali kekeluargaan (Silaturahmi) : seorang muslim tidak akan senang memutuskan tali kekeluargaan.


4. Kemesraan

          Kemesraan berasal dari kata dasar mesra, yang artinya perasaan simpati yang akrab. Kemesraan pada dasarnya merupakan perwujudan kasih sayang yang mendalam. Filsuf Rusia, Salovjef dalam bukunya makna kasih mengatakan “Jika seorang pemuda jatuh cinta pada seorang gadis secara serius, ia terlempar ke luar dan cinta diri. Ia mulai hidup untuk orang lain.”

Kemesraan berasal dari kata  mesra yang berarti erat atau karib sehingga kemesraan berarti hal yang menggambarkan keadaan sangat erat atau karib. Kemesraan juga bersumber dari cinta kasih dan merupakan realisasi nyata. Kemesraan dapat diartikan sama dengan kekerabatan, keakraban yang dilandasi rasa cinta dan kasih.
Tingkatan kemesraan dapat dibedakan berdasarkan umur, yaitu:
1.       Kemesraan dalam Tingkat Remaja, terjadi dalam masa pubertas yaitu dimana masa remaja memiliki kematangan organ kelamin yang menyebabkan dorongan seksualitasnya kuat.
2.      Kemesraan dalam Rumah Tangga, terjadi antara pasangan suami istri dalam perkawinan. Biasanya pada tahun tahun awal perkawinan, kemesraan masih sangat terasa, namun biasanya sudah agak lama kemesraan semakin berkurang.
3.      Kemesraan Manusia Usia Lanjut, Kemesraan bagi manusia berbeda dengan Kemesraan pada usia sebelumnya.


5. Pemujaan

          Pemujaan dapat kita artikan sebagai perwujudan rasa cinta terhadap Tuhan yang diwujudkan dalam bentuk ibadah. Kecintaan manusia kepada tuhan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Hal ini karena pemujaan kepada tuhan adalah inti, makna kehidupan yang sebenarnya, sebabnya tuhan lah yang menciptakan alam semesta.
Pemujaan yang dilakukan oleh manusia lebih mengarah pada rasa ingin berkomunikasi dengan Tuhan dan memohon ampun kepadanya.

Pengertian Pemujaan adalah salah satu investasi cinta manusia kepada Tuhan yang diwujudkan dalam kimunikasi ritual, karena pemujaan kepada Tuhan adalah inti, nilai dan makna kehidupan yang sebenarnya. Pemujaan dapat dilakukan dalam berbagai aspek seperti memuja pada leluhur,memuja pada agama tertentu dan kepercayan yang ada seperti Pemujaan pada leluhur adalah suatu kepercayaan bahwa para leluhur yang telah meninggal masih memiliki kemampuan untuk ikut mempengaruhi keberuntungan orang yang masih hidup.
Dalam beberapa budaya Timur, dan tradisi penduduk asli Amerika, tujuan pemujaan leluhur adalah untuk menjamin kebaikan leluhur dan sifat baik pada orang hidup, dan kadang-kadang untuk meminta suatu tuntunan atau bantuan dari leluhur. Fungsi sosial dari pemujaan leluhur adalah untuk meningkatkan nilai-nilai kekeluargaan, seperti bakti pada orang tua, kesetiaan keluarga, serta keberlangsungan garis keturunan keluarga.
6. Belas Kasihan

          Belas kasihan dapat diartikan sebagai perasaan dan sikap empati dan simpati terhadap seseorang dimana sikap itu terlahir dari dasar hati dan merupakan salah satu kebajikan dalam kehidupan bermasyarakat, dan terkait dengan landasan kemanusiaan. Hal ini menunjukkan rasa kemanusiaan yang tinggi dan memegang prinsip-prinsip dalam kehidupan masyarakat yang berprikemanusiaan. Seseorang yang menaruh belas kasih tentunya bukan orang yang sembarangan dan pastinya mereka orang-orang yang berahlak. Manusia punya potensi untuk berbelas kasihan. Maka jika seseorang tergugah hatinya dan menaruh belas kasihan maka tentu lah orang itu termasuk orang yang terpuji dan berbudi baik.

7. Cinta Kasih Erotis

            Cinta kasih erotis berarti adanya rasa ingin disatukan dengan sempurna, dalam artian antara dua orang yang ingin disatukan. Cinta kasih erotis bersifat ekslusif dan bukan universal. Cinta kasih erotis ditafsirkan tidak jauh dari yang namanya jatuh cinta, namun pengalaman kemesraan dan sebagainya yang tiba-tiba hanya bersifat sementara. Cinta kasih erotis tidak terdapat dalam kisah cinta persahabatan dan keluarga atau keibuan akan tetapi cinta kasih erotis lebih di artikan sebagai ikatan hak milik antara dua orang yang saling merasakan cinta satu sama lain. Dan yang paling penting cinta kasih erotis berarti seseorang dengan sungguh-sungguh mencintai dan mengasihi dengan jiwa yang sedalam-dalamnya dan menerima pribadi orang yang dicintainya tersebut baik pria maupun wanita.

           Dengan begitulah hingga muncul gagasan suatu pernikahan tradisional yang di dasari oleh perasaan masing-masing, namun berbeda dengan bangsa barat mereka hanya menganggap bahwa cinta adalah sesuatu yang hanya bersifat spontan dan merupakan reaksi emosional.



-SOAL-

1.      Al-Qur’an juga menyeru kepada orang-orang yang beriman agan saling mencintai seperti cinta mereka pada diri mereka sendiri. Dalam seruan itu sesungguhnya terkandung pengarahan kepada para mukmin agar tidak berlebih-lebihan dalam? 
A. Mencintai dengan ikhlas
B. Mencintai dengan tulus
C.Mencintai dengan kasih sayang
D. Mencintai diri sendiri

                JAWABAN: D

2.     Yang bukan merupakan tiga unsure cinta yaitu?
A.  Kemesraan
B.  Keterkaitan
C.  Kedaulatan
D.  Keintiman
                JAWABAN: C

3.  Terjadi dalam masa pubertas yaitu dimana masa remaja memiliki kematangan organ kelamin yang menyebabkan dorongan seksualitasnya kuat,merupakan tingkat pada?
A.    Kemesraan dalam Tingkat Remaja
B.    Kemesraan dalam Tingkat Rumah tangga
 C.   Kemesraan dalam Tingkat Lingkungan
D.   Kemesraan dalam Tingkat Keluarga

              JAWABAN: A

4.   Fungsi sosial dari pemujaan leluhur adalah untuk?
A. Agar memberikan rezeki berlimpah dari hasil yang illegal dengan hubungan makhluk halus
B. Untuk bisa meningkatkan ilmu persetanan dengan memberikan sesajen
C.   Meningkatkan nilai-nilai keharmonisan hubungan, seperti pacaran di berbagai tempat tanpa melihat situasi dan kondisi
D.   Meningkatkan nilai-nilai kekeluargaan, seperti bakti pada orang tua, kesetiaan keluarga, serta keberlangsungan garis keturunan keluarga.
               JAWABAN: D

5.      Cinta kasih erotis bersifat?
A.  Modern dan Universal
B.   Ekslusif dan bukan Universal
C.   Intensif dan Universal
D.   Tradisonal dan bukan Universal

               JAWABAN: B

Sumber Referensi :




Gambar:
Google

TUGAS 3 - KONSEPSI IBD (ILMU BUDAYA DASAR) DALAM KESUSASTRAAN

TUGAS 3


NAMA         : IRMA FAZRIYAH
NPM             : 15114461
KELAS         : 1KA32
DOSEN        : SENDY EKA NANDA

MATERI      : KONSEPSI IBD (ILMU BUDAYA DASAR) DALAM                                                      KESUSASTRAAN

SUB TEMA : 1. PENDEKATAN KESUSASTRAAN
                    2. IBD YANG DIHUBUNGKAN DENGAN PROSA
                    3. NILAI- NILAI DALAM FROSA FIKSI
                    4. IBD YANG DI HUBUNGKAN DENGAN PUISI


             

Konsepsi Ilmu Budaya Dasar (IBD) Dalam Kesusastraan


Karya sastra adalah penjabaran abstraksi, namun filsafat yang menggunakan bahasa juga disebut abstrasi. Maka abstrak adalah cinta kasih, kebahagian, kebebasan dan lainnya yang digarap oleh filsafat.
Dalam kesusastraan, IBD dapat dihubungkan menjadi : Bahasa,  Agama, Kesusastraan, Kesenian dll. Mengikuti pembagian ilmu pengetahuan seperti tersebut diatas maka Ilmu Sosial Dasar dan Ilmu Budaya Dasar adalah satuan pengetahuan yang dikembangkan sebagai usaha pendidikan.

Secara morfologis, kesusastraan dibentuk dari dua kata, yaitu su dan sastra dengan mendapat imbuhan ke- dan -an. Kata su berarti baik atau bagus, sedangkan sastra berarti tulisan. Secara harfiah, kesusastraan dapat diartikan sebagai tulisan yang baik atau bagus, baik dari segi bahasa, bentuk, maupun  isinya. Ada tiga hal yang berkaitan dengan pengertian sastra, yaitu ilmu sastra, teori sastra, dan karya sastra. Ilmu sastra adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki secara ilmiah berdasarkan metode tertentu mengenai segala hal yang berhubungan dengan seni sastra itu sendiri. Ilmu sastra sebagai salah satu aspek kegiatan sastra meliputi hal-hal berikut:

1. Teori sastra, yaitu cabang ilmu ini mempelajari tentang asas-asas, hukum-   hukum, prinsip dasar sastra, seperti struktur, sifat-sifat, jenis-jenis, serta sistem sastra.

2. Sejarah sastra, yaitu ilmu yang mempelajari sejarah mulai dari timbulnya hingga   perkembangan terbaru.

3. Kritik sastra, yaitu ilmu yang mempelajari karya sastra dengan memberikan pertimbangan dan penilaian terhadap karya sastra yang bersifat membangun.  Kritik sastra dikenal juga dengan nama telaah sastra.

4. Filologi, yaitu cabang ilmu sastra yang meneliti segi kebudayaan untuk mengenal tata nilai, sikap hidup, dan semacamnya dari masyarakat yang memiliki karya sastra.

Dari keempat cabang ilmu sastra tersebut, masing-masing memiliki keterkaitan satu sama lain. teori sastra merupakan asas-asas dan prinsip-prinsip dasar mengenai sastra dan kesusastraan. Seni sastra merupakan proses menciptakan karya seni sastra dengan cara yang kreatif yakni menggunakan bahasa yang baik, seperti yang dapat kita lihat yaitu puisi, cerpen, novel, naskah drama dan sebagainya. Pada dasarnya karya sastra dijadikan sebagai alat komunikasi antara sastrawan dan masyarakan atau pembacanya.

Karya sastra itu sendiri berisikan pemikiran, gagasan, ide, kisah dan amanat yang di suguhkan dan di komunikasikan kepada pembaca, tetapi pembaca harus mampu memahami apa maksud yang disampaikan dari suatu karya sastra tersebut sehingga dapat mengambil amanat atau pesan moral serta manfaatnya. Horatius mengatakan bahwa manfaat sastra itu berguna dan menyenangkan. Secara lebih jelas dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Karya sastra itu dapat menghibur pembaca, dari kisah-kisah yang disuguhkan oleh penulis karya sastra manusia dapat mengambil teladan dan manfaat serta amanat dari apa yang disampaikan oleh penulis dalam karya sastranya tersebut.

2. Melalui karya sastra yang dibaca, manusia mendapat kekuatan jiwa melalui tokoh yang di gambarkan oleh penulis dalam kisah-kisahnya dan dari situ manusia seakan-akan merasakan bahwa dialah yang menjadi tokoh utama dalam kisah tersebut. Disinilah uniknya karya sastra tersebut.

3. Karya sastra dapat memperkaya pengetahuan intelektual manusia (pembaca) dari gagasan, pemikiran, cita-cita, serta kehidupan masyarakat yang digambarkan dalam suatu karya sastra.

4. Disamping itu suatu karya sastra dapat mengandung unsur pendidikan. Di dalam karya sastra terdapat nilai-nilai tradisi budaya bangsa dari generasi ke generasi. Karya sastra dapat digunakan untuk menjadi sarana penyampaian ajaran-ajaran yang bermanfaat bagi pembacanya.

5. Karya sastra dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan atau penelitian tentang keadaan sosial budaya masyarakat yang digambarkan dalam karya sastra tersebut dalam waktu tertentu.

Menurut Koentjaraningrat sebagaimana dikutip Abdul Chaer dan Leonie dalam bukunya Sosiolinguistik bahwa bahasa adalah bagian dari kebudayaan. Jadi, hubungan antara bahasa dan kebudayaan merupakan hubungan yang subordinatif, di mana bahasa berada dibawah lingkup kebudayaan. Namun pendapat lain ada yang mengatakan bahwa bahasa dan kebudayaan mempunyai hubungan yang koordinatif, yakni hubungan yang sederajat, yang kedudukannya sama tinggi. Masinambouw menyebutkan bahwa bahasa dan kebudayaan merupakan dua sistem yang melekat pada manusia. Kalau kebudayaan itu adalah sistem yang mengatur interaksi manusia di dalam masyarakat, maka kebahasaan adalah suatu sistem yang berfungsi sebagai sarana berlangsungnya interaksi itu.

Tidak dapat kita pungkiri bahwa manusia khususnya bangsa Indonesia tidak bisa lepas dari sastra. Sastra dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan dan selalu berjalan serta berkembang secara bersamaan. Yang pada kenyataan bahwa bangsa indonesia berdiri atas suku bangsa dengan segala keanekaragaman budaya yang tercemin dalam berbagai aspek kebudayaannya, yang biasanya tidak lepas dari ikatan-ikatan primordial, kesukaan, dan kedaerahan.

Disamping  Proses pembangunan yg sedang berlangsung dan terus menerus menimbulkan dampak positif dan negatif berupa terjadinya perubahan dan pergeseran sistem nilai budaya sehingga dengan sendirinya mental manusia pun terkena pengaruhnya. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) menimbulkan perubahan kondisi kehidupan mausia, menimbulkan konflik dengan tata nilai budayanya, sehingga manusia merasa heran sendiri terhadap kemajuan yg telah diciptakannya.

1. Pendekatan Kesusastraan   




IBD, yang awalnya dinamakan Basic Humanities, berasal dari bahasa Inggris the humanities. Istilah ini berasal dari bahasa latin Humanus, yang artinya manusiawi, berbudaya, dan halus. Dengan mempelajari the humanities orang akan menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Jadi the humanities berkaitan dengan masalah nilai, yaitu nilai kita sebagai homo humanus.Untuk menjadi homo humanus, manusia harus mempelajari ilmu, yaitu the humanities, disamping dari tanggung jawab yang lain.


Pada umumnya the humanities mencakup filsafat, teologi, seni dan cabang-cabangnya termasuk sastra, sejarah, cerita rakyat, clan. Pada pokoknya semua mempelajari masalah manusia dan budaya. Karena itu ada yang menterjemahkan the humanities menjadi ilmu-ilmu kemanusiaan, ada juga yang menterjemahkan menjadi pengetahuan budaya.

Karena seni adalah ekspresi yang sifatnya tidak normatif, seni lebih mudah berkomunikasi. Karena tidak normatif, nilai-nilai yang disampaikannya lebih fleksibel, baik isinya maupun cara penyampaiannya.

Hampir disetiap jaman, sastra mempunyai peranan yang lebih penting. Alasan pertama, karena sastra menggunakan bahasa. Sementara itu, bahasa mempunyai kemampuan untuk menampung hampir semua pemyataan kegiatan manusia. Sastra juga lebih mudah berkomunikasi, karena pada hakekatnya karya sastra adalah penjabaran abstraksi. 
Sementara itu filsafat, yang juga mempergunakan bahasa, adalah abstraksi. Cinta kasih, kebahagian, kebebasan, dan lainnya yang digarap oleh filsafat adalah abstrak.


Sifat abstrak inilah yang menyebabkan filsafat kurang berkomunikasi.
Karena seni memegang peranan penting, maka seniman sebagai pencipta karya seni juga penting, meskipun yang lebih penting adalah karyanya. Seniman adalah media penyampai nilai-nilai kemanusiaan. Kepekaannya menyebabkan dia mampu menangkap hal yang lepas dari pengamatan orang lain.Demikian juga filsafat, musik, seni rupa, dan sebagainya.
Orientasi the Humanities adalah ilmu yang  mempelajari satu atau sebagian dari disiplin ilmu yang tercakup dalam the humanities, mahasiswa diharapkan dapat menjadi homo humanus yang lebih baik.



2. Ilmu Budaya Dasar Yang Dihubungkan Dengan Prosa



Prosa adalah suatu jenis tulisan yang dibedakan dengan puisi karena variasi ritme (rhythm) yang dimilikinya lebih besar, serta bahasanya yang lebih sesuai dengan arti leksikalnya. Kata prosa berasal dari bahasa Latin “prosa” yang artinya “terus terang”. Prosa ialah karangan bebas yang tidak terikat oleh banyaknya baris dan banyaknya suku kata dalam setiap baris dan rima.

Istilah prosa memiliki beberapa istilah seperti narrative fiction, presfiction atau hanya fiction saja. Dalam bahasa indonesia istilah tadi sering diartikan menjadi cerita rekaan dan didefinisikan sebagai bentuk cerita atau prosa kisahan yang mempunyai pemeran, lakuan, peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi. Istilah cerita rekaan umumnya dipakai untuk novel atau cerita pendek.

Jenis tulisan prosa biasanya digunakan untuk mendeskripsikan suatu fakta atau ide. Karenanya, prosa dapat digunakan untuk surat kabar, majalah, novel, ensiklopedia, surat, serta berbagai jenis media lainnya.
Prosa juga dibagi dalam dua jenis, yaitu prosa lama dan prosa baru.

1.Prosa lama
Prosa lama adalah prosa bahasa indonesia yang belum terpengaruhi budaya barat.

 Ciri-ciri Prosa lama, yaitu :

  1. Statis, lamban perubahannya.
  2. Istana Sentris, bersifat kerajaan.
  3. Bersifat fantastis, bentuknya hikayat, dongeng.
  4. Di pengaruhi sastra Hindu dan Arab.
  5. Tidak ada pengarang atau anonim.

2. Prosa baru
Prosa baru adalah prosa yang dikarang bebas tanpa aturan apa pun.

Ciri-ciri Prosa baru, yaitu :

  1. Dinamis, perubahannya cepat.
  2. Rakyat Sentris, mengambil bahan dari rakyat sekitar.
  3. Realistis, bentuknya roman, novel, cerpen, drama, kisah, dsb.
  4. Di pengaruhi sastra Barat.
  5. Nama pencipta selalu dicantumkan.


3. Nilai-Nilai Dalam Prosa Fiksi




Sebagai seni yang bertulang punggung ceria, mau tidak mau karya sastra (prosa fiksi) langsung atau tidak langsung membawakan moral, pesan atau cerita. Dengan perkataan lain prosa mempunyai nilai-nilai yang diperoleh pembawa lewat sastra.

Adapun nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra antara lain :

1. Prosa Fiksi Memberikan Kesenangan.

Keistimewaan kesenangan yang diperoleh dari membaca fiksi adalah pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana mengalaminya sendiri peristiwa itu atau kejadian yang dikisahkan. Pembaca dapat mengembangkan imajinasinya untuk mengenal daerah atau tempat yang asing, yang belum dikunjungi atau yang tak mungkin dikunjungi selama hidupnya. Pembaca juga dapat mengenal tokoh-tokoh yang aneh atau asing tingkah lakunya atau mungkin rumit perjalanan hidupnya untuk mencapai sukses.

2. Prosa Fiksi Memberikan Informasi.

Fiksi memberikan sejenis informasi yang tidak terdapat didalam ensiklopedi. Dalam novel sering kita dapat belajar sesuatu yang lebih daripada sejarah atau laporan jurnalistik tentang kehidupan masa kini, kehidupan masa lalu, bahkan juga kehidupan yang akan datang atau kehidupan yang asing sama sekali.

3.Prosa FIksi Memberikan Warisan Kultural

Prosa fiksi dapat menstimulasi imajinasi, dan merupakan sarana bagi pemindahan yang tak henti-hentinyadari warisan budaya bangsa.

4.Prosa Memberikan Keseimbangan Wawasan.

Lewat prosa fiksi seorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman-pengalaman dengan banyak individu. Fiksi juga memungkinkan lebih banyak kesempatan memilih respon-respon emosional atau rangsangan aksi yang mungkin sangat berbeda daripada apa yang disajikan dalam kehidupan sendiri. Berkenaan dengan moral, karya sastra dapat dibagi menjadi dua : 

1. Karya sastra yang menyuarakan aspirasi jamannya, dan karya sastra yang menyuarakan gejolak jamannya.
Ada juga yang tentunya menyuarakan kedua-duanya.

2. Karya sastra yang menyuarakan aspirasi jamannya mengajak pembaca untuk mengikuti apa yang dikehendaki jamannya. Kebanyakan karaya sastra Indonesia di jaman Jepang yang dikelompokan kedalam kelompok ini.
Karya sastra yang menyuarakan gejolak jamannya, biasanya tidak mengajak pembaca untuk melakukan sesuatu, akan tetapi untuk merenung.


4. Ilmu Budaya Dasar Yang Dihubungan Dengan Puisi


Puisi termasuk seni sastra, sedangkan sastra merupakan bagian dari kesenian dan kesenian adalah unsur dari kebudayaan. Puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia, alam dan Tuhan melalui media bahasa yang artistik yang secara padu dan utuh dipadatkan kata-katanya.

Kepuitisan dan keartistikan bahasa puisi disebabkan oleh kreativitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan:

Figura bahasa seperti gaya personifikasi, metafora, dan sebagainya sehingga puisi menjadi segar, hidup dan menarik serta memberi kejelasan gambaran angan.
Kata-kata yang ambiquitas, yaitu kata-kata yang bermakna ganda atau banyak tafsir.
Kata-kata berjiwa, yaitu kata-kata yang sudah diberi suasana tertentu, berisi perasaan dan pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup dan memukau.
Kata-kata yang konotatif, yaitu kata-kata yang sudah diberi tambahan nilai-nilai rasa dan asosiasi-asosiasi tertentu.
Pengulangan, yang berfungsi untuk mengintensifkan hal-hal yang dilukiskan sehingga lebih menggugah hati

Adapun alasan-alasan yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan Ilmu Budaya Dasar adalah sebagai berikut :

1. Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia.
Penyampaian pengalaman dalam sastra/puisi  disebut “Pengalaman perwakilan” . Yang artinya manusia senantiasa ingin selalu lebih menghidupkan pengalaman hidupnya dari sekedar kumpulan pengalaman langsung yang tebatas. Dengan pengalaman perwakilan itu puisi dapat memberikan kepada para mahasiswa memiliki kesadaran untuk dapat melihat dan mengerti banyak tentang dirinya sendiri dan tentang masyarakat.

2.  Puisi dan keinsyafan/kesadaran individual.
Dengan membaca puisi mahasiswa dapat diajak untuk dapat menjenguk hati/pikiran manusia, baik orang lain maupun diri sendiri, karena melalui puisinya sang penyair menunjukkan kepada pembaca bagian dalam hati manusia, ia menjelaskan pengalaman setiap orang.

3.Puisi dan keinsyafan sosial.
Puisi juga memberikan kepada manusia tentang pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang terlibat pada issue dan problem sosial.
Secara imaginatif puisi dapat menafsirkan situasi dasar manusia sosial yang berupa:

  1. Penderitaan atas ketidakadilan.
  2. Perjuangan untuk kekuasaan.
  3. Konflik dengan sesamanya.
  4. Pemberontakkan terhadap hukum Tuhan.


-SOAL-

1.       Apa tiga hal yang berkaitan dengan pengertian sastra, kecuali? 
A. Ilmu Sastra
B. Karya  Sastra
C.Teori Sastra
D. Ilmu Sosial Sastra

                JAWABAN: D

2.     Tujuan penggunaan prosa untuk?
A.      Mendripsikan suatu fakta atau ide
B.      Prosa dapat di gunakan untuk penulisan ilmiah
C.      A dan B benar
D.      A dan B salah
                JAWABAN: C

3.   1. Memberikan wawasan
      2. Memberikan informasi
      3. Memberikan suatu pengaruh internal
      4. Memberikan pengetahuan bisnis
      5.  Memberikan hiburan dan kesenangan
      6. Memberikan wawasan budaya
      7. Memberikan sarana IPTEK
 Yang bukan merupakan nilai-nilai prosa fiksi adalah?
A.    1, 4, dan 6
B.    3, 4, dan 7
C.    1, 3, dan 4 
D.   2, 3, dan 7

              JAWABAN: B

4.      Apa ciri ciri prosa lama, kecuali?
A.Dinamis
B. Statis
C.Tidak ada pengarang
D.Istana sentris
               JAWABAN: A

5.      Yang bukan kreatifitas penyair dalam membangun puisi menggunakan? 
A.  Pengulangan
B.   Figura
C.   Kata kata berjiwa
D.   Kata kata berlebihan (lebay)

               JAWABAN: D



Sumber referensi:






Tugas 2- Manusia dan kebudayaan

TUGAS 2


NAMA         : IRMAFAZRIYAH
NPM             : 15114461
KELAS         : 1KA32
DOSEN        : SENDY EKA NANDA

MATERI      : MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

SUB TEMA :  1.Pengertian Manusia
                         2. Pengertian Hakikat Manusia
                         3. Kepribadian Bangsa Timur
                         4. Pengertian Kebudayaan
                         5. Unsur-unsur Kebudayaan
                         6. Wujud Kebudayaan
                         7. Orientasi Nilai Budaya
                         8. Perubahan Kebudayaan
                         9. Keterkaitan Manusia dan Kebudayaan







1. Pengertian Manusia



   Secara bahasa manusia berasal dari kata “manu” (Bahasa Sansekerta), “mens” (Bahasa Latin), yang berarti berpikir, berakal budi atau makhluk yang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain). Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang individu.

Manusia adalah mahluk yang luar biasa kompleks. Kita adalah paduan antara mahluk material dan mahluk spiritual. Yang dimana Dinamika manusia tidak tinggal diam karena manusia sebagai dinamika selalu mengaktivisasikan dirinya untuk mencapai suatu tujuan.

Secara biologis manusia dapat diartikan sebagai suatu individu yang dalam hidupnya mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Seperti bernapas, memerlukan makan, berekskresi dan sebagainya. Sedangkan secara sosial, manusia merupakan suatu individu yang tidak dapat berdiri sendiri sehingga melakukan suatu hubungan sosial dalam artian berinteraksi dan saling membutuhkan satu sama lain. Dalam kehidupannya  manusia masing-masing memiliki ego dan keinginan tersendiri misalkan dalam bidang ekonomi, politik dan sebagainya. Sedangkan jika diartikan secara budaya, manusia merupakan objek yang dijadikan patokan dalam masalah-masalah budaya. Manusia yang menjaga budaya, menjalankan dan melestarikannya. 


Manusia adalah makhluk hidup ciptaan tuhan dengan segala fungsi dan potensinya yang tunduk kepada aturan hukum alam, mengalami kelahiran, pertumbuhan, perkembangan, mati, dan seterusnya, serta terkait dan berinteraksi dengan alam dan lingkungannya dalam sebuah hubungan timbal balik positif maupun negatif. Manusia adalah makhluk yang terbukti berteknologi tinggi. Ini karena manusia memiliki perbandingan massa otak dengan massa tubuh terbesar diantara semua makhluk yang ada di bumi. Walaupun ini bukanlah pengukuran yang mutlak, namun perbandingan massa otak dengan tubuh manusia memang memberikan petunjuk dari segi intelektual relatif. Manusia atau orang dapat diartikan dari sudut pandang yang berbeda-beda, baik itu  menurut biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai homo sapiens (bahasa latin untuk manusia) yang merupakan sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi.

Unsur yang membangun manusia
Ada dua pandangan yang akan kita jadikan acuan untuk menjelaskan tentang unsur-unsur yang membangun manusia :
1.     Manusia terdiri dari empat unsur yang saling terkait, yaitu :


  •       Jasad, yaitu : Badan kasar manusia yang Nampak pada luarnya, dapat diraba dan  difoto, dan menempati ruang dan waktu
  •        Hayat, yaitu : Mengandung unsur hidup, yang ditandai dengan gerak
  •     Ruh, yaitu : Bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran, suatu kemampuan pencipta yang bersifat konseptual yang jadi pusat lahirnya kebudayaan
  •        Nafs, yaitu : Kesadaran tentang diri sendiri

      2. Manusia sebagai satu kepribadian mengandung tiga unsur, yaitu :



  •       Id, yang merupakan struktur kepribaadian yang paling primitif  dan paling tidak nampak. Id merupakan libido murni, atau energy psikis yang menunjukan ciri alami yang irrasional dan terkait dengan sex, yang secara instingtual menentukan proses-proses ketidaksadaran (unconcius). Id tidak berhubungan dengan lingkungan luar diri, tetapi terkait dengan struktur lain kepribadian yang pada gilirannya menjadi mediator antara insting Id dengan dunia luar.

  •        Ego, merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali di bedakan dari Id, sering kali disebut sebagai kepribadian “eksekutif” karena perannya dalam menghubungkan energy Id kedalam saluran sosial yng dapat dimengerti oleh oring lain. Perkembangan ego terjadi antara usia satu dan dua tahun, pada saat anak secara nyata berhubungan dengan lingkungannya. Ego diatur oleh prinsip realitas, ego sadar akan tuntunan lingkungan luar, dan mengatur tingkah lau sehingga dorongan instingtual Id dapat dipuaskan dengan cara yang dapat diterima.

  •          Superego, merupakan struktur kepribadian yang paling akhir, muncul kira-kira pada usia 5 tahun. Dibandingan dengan Id dan Ego, yang berkembang secara internal dalam diri individu, superego terbentuk dari lingkungan eksternal. Jadi superego merupakan kesatuan standar-standar moral yang diterima oleh ego dari sejumlah agen yang mempunyai otoritas di dalam lingkungan luar diri.

       
2. Pengertian hakekat Manusia






Secara alamiah, hakekat manusia dapat diartikan dalam 2 hal yaitu :
Manusia sebagai makhluk tuhan memiliki jiwa dan raga (Tubuh) sebagai satu kesatuan yang utuh.
  Jika dibandingkan dengan makhluk lain, manusia merupakan makhluk paling sempurna yang diciptakan. Seperti di bekali akal pikiran, fisik yang lengkap sehingga mudah melakukan apapun dalam kehidupannya. Terdiri dari dua hal, yaitu perasaan inderawi dan perasaan rohani. Perasaan rohani adalah perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia, misalnya:

1.    Perasaan intelektual,
2.    Estetis,
3.    Perasaan etis,
4.    Perasaan diri,
5.    Perasaan sosial,
6.    Perasaan religius.

     Makhluk biokultural, yaitu makhluk hayati yang budayawi. Dalam arti manusia yang memiliki budaya, menjaga melestarikan dan mengembangkannya.
Dalam penghidupannya manusia terikat dengan ekologi (lingkungan) sehingga memiliki kualitas dalam berkerja dan berkreatifitas/berkarya.

3. Kepribadian Bangsa Timur


                                           



   Dalam kehidupannya manusia mendiami wilayah yang berbeda dan berada di lingkungan yang berbeda pula. Hal ini menyebabkan munculnya kebiasaan, adat istiadat, kebudayaan dan kepribadian setiap manusia yang berada di wilayah berbeda tersebut. Namun secara garis besar terdapat tiga pembagian wilayah, yaitu : Barat, Timur Tengah, dan Timur.

      Indonesia sendiri termasuk kedalam bangsa Timur yakni yang memiliki kepribadian baik. Dunia mengenal bangsa Timur memiliki kepribadian ramah dan bersahabat. Disamping itu bangsa Timur juga tidak bersifat individualisme (Mementingkan diri sendiri) dan saling tolong menolong satu sama lain sehingga tidak heran banyak orang dari wilayah lain yang menyukainya. Meskipun begitu, kebanyakan bangsa Timur masih tertinggal oleh bangsa Barat dan Timur Tengah.

         Dalam ilmu psikologi yang notabanenya berasal dari Barat, banyak mengembangkan konsep-konsep dan teori mengenai aneka warna isi jiwa, serta metode dan alat untuk menganalisis dan mengukur secara detail tentang variasi jiwa individu. Tetapi, tidak terlepas dari itu semua, konsep-konsep tersebut masih kurang mengembangkan suatu konsep yang berkaitan dengan jiwa individu dan lingkungan sosial budaya.

         Oleh karena itu, Francis L.K H seorang sarjana Amerika keturunan Cina, mengembangkan suatu konsepsi tentang jiwa manusia sebagai makhluk sosial budaya, yang ia sebut sebagai Bagan Psiko-Sosiogram Manusia atau delapan daerah seperti lingkaran konsentris sekitar diri pribadi.

         Kita di indonesia trmasuk ke dalam bangsa timur, yang dikenal sebagai bangsa yang berkepribadian baik, bangsa timur dikenal juga dunia sebgai bangsa yang ramah tamah dan bersahabat. Orang – orang dari wilayah lain sangat suka dengan kepribadian bangsa timur yang tidak individual dan saling tolong menolong satu sama lain. Meskipun begitu kebanyakan bangsa timur masih tertinggal oleh bangsa barat dan timur tengah.

4. Pengertian Kebudayaan


                                           
Dua orang antorpologi termuka yaitu Melvile J. Herkovits  dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa Cultural Deteernism berarti segala sesuatu yang terdapat didalam masyarakat ditentukan adanya oleh kebudayaan yang dimiliki masyarakat itu.

Kebudayaan dengan demikian mencakup segala aspek kehidupan manusia, naik yang sifatnya material, seperti peralatan – peralatan kerja dan teknologi, mauoun yang non-material, seperti nilai kehidupan dan seni – seni tertentu.

Seorang antorpolog yaitu E.B.Tylor ( 1871 ) mendefinisikan kebudayaan sebagai berikut :

Kebudayaan adalah kompleks yang mencangkup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan kemapuan – kemampuan lain serta kebiasaan – kebiasaan yang didaptkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.Dengan perkataan lain kebudayaan mencangkup kesemuanya yang didapatkan atau dipelajari oleh manusia sebagai anggota masyarakat.

Selo Sumarjan dan Soelaeman Soemardi merumuskan kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat. Karya msyarakat menghasilkan tekologi dan kebudayaan kebendaan atau kebudayaan jasmaniah yang diperlukan oleh manusia untuk menguasai alam sekitarnya, agar kekuatan serta hsilnya dapat diabdikan untuk masyarakat.

Rasa yang meliputi jiwa manusia, mewujudkan segala kaidah – kaidah dan nilai – nilai sosial yang perlu untuk mengatur masalah – masalah kemasyarakatan dalam arti yang luas. Didalamnya termasuk misalnya agama, ideologi, kebatianan, kesenian dan semua unsur yang merupakan hasil ekspresi jiwa manusia yang hidup sebagai anggota masyarakat. Cipta merupakan kemampuan mental, kemampuan berpikir orang – orang yang hidup bermasyarakat dan yang antara lain menghasilkan filsafat serta ilmu pengetahuan.

Sultan Takdir Alisyhbana  mengatakan bahwa  kebudayaan adalah  manifestasi dari cara  berfikir hal ini amat luas apa yang disebut kebudayaan sebab semua laku dan perbuatan tercakup di dalamnya, dan dapat diungkapkan pada basis dan cara berfikir, perasaan juga pikiran.

Koentjaranigrat mengatakan, bahwa kebudayaan antara lain berarti  keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasankannya dengan belajar beserta keeluruhannya dari hasil budi perkertinya.

A.L. Krober dan C.Kluckhon mengatan, bahwa kebudyaan adalah menifasti atau perjalanan kerja jiwa manusia dalam ari seluas – luasnya.

Sisitem nilai dan gagasan utama sebagai hakekat kebudayaan terwjud dalam tiga sistem kebudyaan secara terperinci, yaitu sistem ideologi, sistem sosial dan sistem teknologi.

Sistem ideologi meliputi etika , norma adat istiadat, peraturan hukum yang berfungsi sebagai pengarahan untuk sistem sosial dan berupa interprestasi operasional dan sistem nilai dan gagasan utama yang berlaku dalam masyarakat.

Sistem sosial meliputi hubungan dan kegiatan sosial di dalam masyarakat, baik yang terjalin didalam lingkungan kerabat, maupun yang terjadi dengan masyarakat dan pemimpin berkembang dengan nilai budaya dna gagasan utama yang berlaku.

Sistem teknologi meliputi segala perhatian serta penggunanya sesuai dengan nilai budaya yang berlaku. Dalam kebudayaannya yang terutama agrars, misalnya dengan sendirinya sistem teknologi sesuai dengan keperluan pertanian.

Kebudayaan berasal dari kata budaya yang berarti hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia sehingga kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Menurut Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri atau di kenal dengan istilah Cultural-Determinism.

Pendapat lain, Herskovits menganggap kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic. Lalu menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial, norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistic.

Singkatnya kebudayaan merupakan sesuatu yang dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan, ide, gagasan serta pemikiran manusia sehingga dapat dikatakan bahwa kebudayaan itu bersifat abstrak. Seperti yang kita lihat dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu sendiri dapat kita rasakan dan nikmati melalui panca indera seperti penglihatan, pendengaran dan sebagainya. Penerapannya dapat kita lihat seperti lagu, musik, tarian dan bahasa daerah masing-masing yang dapat membentuk suatu budaya dalam suatu daerah tersebut.



5. Unsur-Unsur Kebudayaan


                                                   


     Menurut  Melville J. Herskovits ada 4 unsur pokok yang membangun kebudayaan, yaitu alat-alat teknologi, sistem ekonomi, keluarga dan kekuatan politik. Berbeda dengan Bronislaw Malinowski, ia mengatakan bahwa ada 4 unsur pokok yaitu, norma, organisasi ekonomi, alat-alat atau lembaga petugas pendidikan dan organisasi kekuatan.

   C. Kluckhohn di dalam karyanya yang berjudul Universal Categories of Culture mengemukakan, bahwa ada tujuh unsur kebudayaan universal, yaitu:

a.    Sistem Religi
             Kepercayaan manusia terhadap adanya Sang Maha Pencipta yang muncul                          karena kesadaran bahwa ada zat yang lebih dan Maha Kuasa.

b.    Sistem Organisasi Kemasyarakatan
       Sistem yang muncul karena kesadaran manusia bahwa meskipun diciptakan sebagai makhluk yang paling sempurna namun tetap memiliki kelemahan dan kelebihan masing – masing antar individu sehingga timbul rasa untuk berorganisasi dan bersatu dan tentunya manusia tidak dapat berdiri sendiri dan saling membutuhkan satu sama lain.

c.    Sistem Pengetahuan
         Sistem yang terlahir karena setiap manusia memiliki akal dan pikiran yang berbeda sehingga memunculkan dan mendapatkan sesuatu yang berbeda pula, sehingga perlu disampaikan agar yang lain juga mengerti.

d.    Sistem Mata Pencaharian Hidup dan Sistem Ekonomi
           Terlahir karena manusia memiliki hawa nafsu dan keinginan yang tidak terbatas dan selalu ingin lebih.

e.    Sistem Teknologi dan Peralatan
          Sistem yang timbul karena manusia mampu menciptakan barang – barang dan sesuatu yang baru agar dapat memenuhi kebutuhan hidup dan membedakan manusia dengan makhluk hidup yang lain.

f.     Bahasa
         Sesuatu yang berawal dari hanya sebuah kode, tulisan hingga berubah sebagai lisan untuk mempermudah komunikasi antar sesama manusia. Bahkan sudah ada bahasa yang dijadikan bahasa universal seperti bahasa Inggris.

g.    Kesenian
          Setelah memenuhi kebutuhan fisik manusia juga memerlukan sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan psikis mereka sehingga lahirlah kesenian yang dapat memuaskan.

       Cultural-Universal tersebut, dapat dijabarkan lagi kedalam unsur –
unsur yang lebih kecil. Disebut kegiatan – kegiatan kebudayaan atau cultural activity.
      Masalah lainnya juga yang penting tentang kebudayaan adalah wujudnya. Pendapat umumnya mengatakan, bahwa kebudyaan dapat dibedakan dalam dua bentuk wujudnya. Pertama kebudayaan bendaniah ( material ) dengan ciri dapat dirasa dan kedua, kebudayaan rohaniah ( spiritual ) dengan ciri dirasa saja.




6. Wujud Kebudayaan
                                                     


Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga, yaitu :

1. Gagasan (Wujud ideal)
           Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut. 

2. Aktivitas (tindakan)
           Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan di dokumentasikan. 

3. Artefak (karya)

         Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan di dokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud kebudayaan. 

7. Orientasi Nilai Budaya



                                          



          Menurut C.Kluckhohn dalam karyanya Variation in Value Orientation (1961) sistem nilai budaya dalam semua kebudayaan di dunia, secara universal menyangkut lima masalah pokok kehidupan manusia, yaitu :

a. Hakekat hidup manusia (MH)
b. Hakekat karya manusia (MK)
c. Hakekat waktu manusia (WM)
d. Hakekat alam manusia (MA)
e. Hakekat hubungan manusia (MN)

8. Perubahan Kebudayaan

                                               
          Tidak ada kebudayaan yang statis, semua kebudayaan mempunyai dinamika dan gerak. Gerak kebudayaan sebenarnya adalah gerak manusia yang hidup dalam masyarakat yang menjadi wadah kebudayaan tersebut karena pada dasarnya kebudayaan itu manusialah yang membuatnya. Terjadinya gerak/perubahan ini disebabkan oleh beberapa hal :

1.    Sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri.
2.    Sebab-sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup.

         Semakin berkembangnya zaman, perubahan ini selain karena jumlah penduduk dan komposisinya, juga karena adanya difusi kebudayaan, penemuan-penemuan baru, khususnya teknologi dan inovasi. Perubahan sosial adalah segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk didalamnya nilai-nilai, sikap-sikap dan pola-pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.

         Perubahan kebudayaan adalah perubahan yang terjadi dalam sistem ide yang dimiliki bersama oleh para warga masyarakat atau sejumlah warga masyarakat yang bersangkutan, antara lain aturan-aturan, norma-norma yang digunakan sebagai pegangan dalam kehidupan, juga teknologi, selera, rasa keindahan (kesenian), dan bahasa. 



Beberapa factor yang mempengaruhi diterima atau tidaknya suatu unsur kebudayaan baru, antara lain:

1) Terbatasnya masyarakat memiliki hubungan atau kontak dengan kebudayaan dan dengan orang-orang yang berasal dari luar masyarakat tersebut.

2) Jika pandangan hidup dan nilai-nilai yang dominan dalam suatu kebudayaan ditentukan oleh nilai-nilai agama dan ajaran ini terjalin erat dalam keseluruhan pranata yang ada, maka penerimaan unsur baru itu mengalami hambatan dan harus disensor dulu oleh berbagai ukuran yang berlandasan ajaran agama yang berlaku.

3) Corak struktur social suatu masyarakat turut menentukan proses penerimaan kebudayaan baru. Suatu unsur kebudayaan diterima jika sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang menjadikan landasan bagi diterimanya unsur kebudayaan yang baru tersebut. Apabila unsur yang baru itu memiliki skala kegiatan yang terbatas, dan dapat dengan mudah dibuktikan kegunaannya oleh warga masyarakat yang bersangkutan.




Perubahan kebudayaan adalah perubahan yang terjadi akibat adanya ketidaksesuaian di antara unsur-unsur kebudayaan yang saling berbeda, sehingga terjadi keadaan yang tidak serasi bagi kehidupan.

Definisi perubahan (dinamika) kebudayan menurut para ahli, antara lain sebagai berikut.

John Lewis Gillin dan John Philip Gillin
Perubahan kebudayaan adalah suatu variasi dari cara-cara hidup yang disebabkan oleh perubahan-perubahan kondisi geografis kebudayaan material, komposisi penduduk, ideologi maupun karena adanya difusi dan penemuan baru dalam masyarakat tersebut.

Samuel Koenig
Perubahan kebudayaan menunjuk pada modifikasimodifikasi yang terjadi dalam pola-pola kehidupan manusia. Modifikasi-modifikasi tersebut terjadi karena sebab-sebab internal maupun eksternal.

Selo Soemardjan
Perubahan kebudayaan adalah segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan yang memengaruhi sistem sosial, termasuk nilai-nilai, sikap, dan pola-pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.
Kingsley Davis
Perubahan kebudayaan adalah perubahan yang terjadi dalam struktur masyarakat.

Faktor-faktor internal penyebab perubahan kebudayaan, antara lain sebagai berikut:

  1. Adanya ketidakpuasan terhadap sistem nilai yang berlaku.
  2. Adanya individu yang menyimpang dari sistem nilai yangberlaku.
  3. Adanya penemuan baru yang diterima oleh masyarakat.
  4. Adanya perubahan dalam jumlah dan kondisi penduduk.


Faktor-faktor eksternal penyebab perubahan kebudayaan, antara lain sebagai berikut:

  1. Adanya bencana alam, seperti gempa bumi, banjir, dan lain lain.
  2. Timbulnya peperangan.
  3. Kontak dengan masyarakat lain.



9. Kaitan Manusia dan Kebudayaan


                                         

           Manusia dan kebudayaan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dan saling bertautan. Secara sederhana manusia merupakan pelaku kebudayaan sedangkan kebudayaan merupakan objek yang dilaksanakan manusia. Manusia menciptakan kebudayaan dan menjalankannya. Contohnya yaitu kaitan masyarakat dengan peraturan-peraturan. Manusia membuat peraturan dan manusia itu pula yang harus menaati peraturan yang dibuat sendiri itu. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa manusia tidak dapat terlepas dari kebudayaan karena kebudayaan itulah yang merupakan perwujudan dari manusia itu sendiri.

          Coba bayangkan jika suatu kelompok masyarakat hidup tanpa adanya budaya dan peraturan tentunya tidak akan berjalan dengan baik. Yang tercakup dalam satu kebudayaan tidak akan jauh dan tidak akan menyimpang dari kemauan manusia itu sendiri oleh karenanya masyarakat dan kebudayaan saling terkait satu sama lain atau biasa disebut sebagai proses dialektis. Proses dialektis itu sendiri melalui 3 tahapan, yaitu :

1. Ekstemalisasi, yaitu proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya. 

2. Obyektivasi, yaitu proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif, yaitu suatu kenyataan yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia. Dengan demikian masyarakat dengan segala pranata sosialnya akan mempengaruhi bahkan membentuk perilaku manusia.

3. Intemalisasi, yaitu proses dimana masyarakat disergap kembali oleh manusia. Maksudnya bahwa manusia mempelajari kembali masyarakatya sendiri agar dia dapat hidup dengan baik, sehingga manusia menjadi kenyataan yang dibentuk oleh masyarakat.




     -SOAL-



1. Apa yang di maksud 
homo sapiens (bahasa latin untuk manusia) ?
   A.Merupakan jasad yang sudah lama terkubur
   B.M
erupakan sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak              berkemampuan tinggi.
   C.Manusia yang memiliki rambut yang banyak di seluruh tubuh serta berjalan                      bungkuk
   D. Semua jawaban benar

   Jawaban : B

2. 
kebudayaan antara lain berarti  keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus       dibiasankannya dengan belajar beserta keeluruhannya dari hasil budi perkertinya,           Definisi diatas di ungkapkan oleh?
    A. Jokowi
    B. 
Sultan Takdir Alisyhbana  
    C. A.L Krober
    D. Koentjaradiningrat

   Jawaban : D

3. Gagasan, aktifitas, dan artefak termasuk kedalam?
    A. Wujud kebudayaan
    B. Unsur kebudayaan
    C. Hakiekat kebudayaan
    D. Simbol Kebudayaan

    Jawaban : A

4. Apa penyebab terjadinya perubahan kebudayaan?
    A. 
Sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri.

    B. Sebab-sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup.
    C. A dan B benar
    D. A dan B salah

    Jawaban : C

5. Yang mana merupakan tahapan diaklesis dalam dalam kaitan manusia dengan                 kebudayaan? adalah wujud kebudayaan, kecuali? 
    A. Estemilisasi
    B. Personalisasi
    C. Obyektifasi
    D. Intemalisasi

   Jawaban : B