Kamis, 24 Maret 2016

Manajemen Layanan Sistem Informasi_Tugas 1

1.  DEFENISI MANAJEMEN OLEH PARA AHLI

a.  James A.F Stoner
Menurut James A.F.Stoner, manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya anggota organisasi dan menggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Dari gambaran di atas menunjukkan bahwa manajemen adalah Suatu keadaan terdiri dari proses yang ditunjukkan oleh garis (line) mengarah kepada proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian, yang mana keempat proses tersebut mempunyai fungsi masing-masing untuk mencapai suatu tujuan organisasi

b.  Peter F. Drucker
Menurut Peter, Manajemen adalah alat serbaguna untuk mengelola bisnis manajer dan mengelola pekerja dan pekerjaannya. Tujuannya Itu adalah agar masyarakat khususnya dapat membuat sumber daya produktif, yaitu dengan tanggung jawab untuk kemajuan ekonomi terorganisir.

Sumber:

https://gettingupman.wordpress.com/2013/01/07/beberapa-teori-menurut-para-ahli-tentang-manajemen/
http://ofiyantiputri.blogspot.co.id/2012/03/definision-of-bussines.html




2.  FUNGSI MANAJEMEN

    a.  POAC (Planning, Organizing, Actuating, Control)

Pengertian P.O.A.C. dalam ilmu Manajemen - Lengkap - Dunia Manajemen sebagian besar menggunakan POAC ( Planning, Organizing, Actuating dan Controlling ). Prinsip Manajemen POAC ini sangat banyak sekali digunakan oleh organisasi kecil maupun besar yang bertujan untuk lebih mengembangkan dan mengelola organisasi mereka.

Berikut ini adalah penjelasan mengenai POAC.

1.  Planning

Planning adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu dan mengembangkan rencana aktivitas kerja dalam sebuah organisasi. Perencanaan merupakan proses yang penting dari segala bentuk fungsi Manajemen, karena tanpa adanya perencanaan semua fungsi-fungsi lainnya tidak akan dapat berjalan.

Dalam perencanaan, Terdapat beberapa faktor dalam Planning yang patut untuk dipertimbangkan, yaitu :

  • Specific, yaitu berarti sebuah perencanaan harus jelas apa maksut dan tujuanya beserta ruang lingkupnya.
  • Measurable, yaitu suatu tingkat keberhasilan yang harus dapat diukur dari program kerja dan rencana yang dibuat.
  • Achievable, yaitu sesuatu tersebut bisa tercapai dan diwujudkan, bukan hanya sekedar fiktif dan khayalan belaka.
  • Realistic, yaitu sesuatu yang sesuai dengan kemampuan dan sumber daya yang ada, harus seimbang tetapi tetap ada tantangan didalamnya.
  • Time, yaitu ada batas waktu yang jelas, sehingga bisa dinilai dan dievaluasi. 


2.  Organizing

Pengorganisasian ( Organizing ) adalah fungsi kedua dalam Manajemen. Organizing adalah proses kegiatan dalam menyusun struktur organisasi sesuai dengan tujuan-tujuan, sumber-sumber dan lingkungannya. Dengan demikian, hasil dari pengorganisasian itu berupa struktur organisasi.

Setiap tujuan disebuah organisasi pasti ingin dicapai, dan untuk meraih hal tersebut, pengorganisasian sangat berperan penting. Dalam sebuah perusahaan, pengorganisasian biasanya disusun dalam bentuk badan organisasi atau struktur organisasi, setelah tiu baru dipecah menjadi beberapa jabatan. Disinilah letak salah satu prinsip Manajemen yang membagi setiap tugas dan tanggung jawab dalam sebuah perusahaan yang dibebankan pada semua anggota organisasi menurut skill dan kemampuan masing-masing individu.

3. Actuating

Actuating ( Pelaksanaan ) adalah suatu tindakan yang mengusahakan agar semua perencanaan dan tujuan perusahaan bisa terwujud dengan baik dan seperti yang diharapkan. Jadi, pelaksanaan merupakan suatu upaya yang menggerakkan orang-orang untuk mau bekerja dengan sendirinya dan dengan kesadaran yang besar demi mengabulkan seluruh cita-cita perusahaan dengan dan secara efektif.

Perencanaan dan pengorganisasian akan berjalan kurang baik jika tidak disertai dengan pelaksanaan. Oleh karena itu, sangat dibutuhkan sekali bentuk nyata dari kerja keras, kerjasama dan kerja nyata didalamnya. Pengoptimalan seluruh sumber daya manusia yang ada juga sangat penting, terutama ditujukan untuk mencapai visi, misi dan Planning yang telah diterapkan.

Dalam poin ini, semua sumber daya manusia yang ada harus bekerja sesuai dengan tugas yang dibebankan, fungsi serta peran dan kompetensi dari masing-masing untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan tersebut.

4.  Controlling

Pengawasan ( Controlling ) adalah proses pengamatan, penentuan standar yang akan diwujudkan, menilai kinerja pelaksanaan, dan jika diperlukan mengambil tindakan korektif, sehingga pelaksanaan dapat berjalan dengan semaksimal mngkin dalam mencapai tujuan perusahaan.

Agar pekerjaan dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan, maka akan dibutuhkan pengontrolan yang optimal, baik itu dalam bentuk supervisi, pengawasan, inspeksi dan audit. 

Tujuan utama dari kegiatan pengawasan adalah menciptakan kegiatan-kegiatan manajemen yang dinamis dan terwujud secara efektif dan efisien. Sesuai dengan perannya dalam sebuah organisasi, Controlling memiliki beberapa fungsi utama :

  • Mencegah terjadinya penyimpangan
  • Memperbaiki kelemahan dan kesalahan, serta menindak penyalahgunaan dan penyelewengan
  • Mendinamisasikan organisasi serta kegiatan dalam manajemen
  • Memperkuat rasa akan tanggung jawab tiap individu
  • Mengambil tindakan korektif jika pelaksanaan menyimpang dari Perencanaan atau standar yang telah ditetapkan.



b.  POLC (Planning, Organizing, Leading, Controling)

Planning (Perencanaan)
Perencanaan atau planning adalah fungsi dari manajemen yang melibatkan pengaturan tujuan dan menentukan tindakan untuk mencapai tujuan tersebut. Perencanaan memerlukan manajer untuk menyadari kondisi lingkungan yang akan dihadapi organisasi dimasa depan.

Organizing (Pengorganisasian)
Pengorganisasian adalah fungsi dari manajemen yang mengembangkan struktur organisasi dan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan organisasi.

Leading (Pengarahan)
Pengarahan adalah fungsi dari manajemen yang melibatkan dan mempengaruhi orang lain untuk mengambil tindakan yang diambil oleh orang lain. Manajer memimpin secara efektif, untuk bawahan mereka dan mengerahkan upaya untuk mencapai tujuan organisasi.

Controlling (Pengendalian)
Fungsi pengendali dari manajemen memerlukan pemantauan kinerja sehingga memenuhi standar kinerja yang ditetapkan oleh organisasi. 

Pengendalian terdiri dari tiga langkah :
  • Menetapkan standar kinerja
  • Mengukur dan membandingkan kinerja aktual terhadap standar
  • Mengambil tindakan korektif bila diperlukan


Sumber :
http://hakikatbisnis.blogspot.co.id/2015/06/pengertian-poac-dalam-ilmu-manajemen-lengkap.html
http://www.flatworldknowledge.com/pub/1.0/princpls-mgmt-and-org-behavior/pom-introduction-principles-ma/planning-organizing-leading-an/3029
http://kariskaa.blogspot.co.id/2012/06/management-functions.html




3.  FUNGSI MANAJEMEN MENURUT HENRI FAYOL
     
    Henri Fayol mendefinisikan lima fungsi manajemen untuk komponen manajemen dan masih terlihat sangat relevan untuk organisasi. Lima Fungsi ini berfokus pada hubungan antara karyawan dan manajemen dan mereka memberikan titik acuan sehingga masalah dapat diselesaikan dengan cara yang kreatif :

1)  Planning
Menurut Henri Fayol, menyusun rencana yang baik adalah menyusun lima fungsi manajemen yang sangat sulit. Hal ini memerlukan partisipasi dari seluruh organisasi. Waktu dan implementasi, perencanaan harus terhubung dan terkoordinasi pada tingkat yang berbeda.

2)  Organizing
Pengorganisasian dapat berfungsi jika terorganisir dengan baik. Harus ada cukup modal, staf, dan bahan baku sehingga organisasi dapat berjalan dengan baik. Struktur organisasi dengan Divisi baik sangat penting. Ketika jumlah fungsi meningkat, organisasi akan memperluas baik secara horizontal dan vertikal.

3)  Commanding
Mengoptimalkan kembali kepentingan seluruh perusahaan yang sudah dilakukan oleh karyawan. Manajer yang sukses memiliki integritas, berkomunikasi dengan jelas dan memiliki pengetahuan untuk memotivasi tim dan mendorong karyawan untuk mengambil inisiatif.

4)  Coordinating
Koordinasi bertujuan untuk memotivasi dan menyelaraskan pekerjaan-pekerjaan bawahan sehingga terdapat kerjasama yang terarah dalam usaha mencapai tujuan bersama atau tujuan organisasi.

5)  Controlling
Untuk mengetahui apakan semua kegiatan berjalan sesuai rencana dan mengidentifikasi kelemahan atau kesalahan oleh mengendalikan umpan balik.

Sumber :
https://yuharariskiyah.wordpress.com/2013/11/26/405/


4.  MANAJEMEN ROLE MENURUT MINTZ BERG

    Henry Mintzberg menyimpulkan bahwa ada 10 peran , peran-peran tersebut dibagai menjadi 3 kategori dasar yaitu:

  • Peran Manajer
  • Peran Manajer
  • Peran Interpersonal.
  • Peran Pemberi Imformasi.
  • Peran Pengambilan keputusan.
  • Peran Interpersonal


Adalah peran sebagai kepala figur , pemimpin , serta penghubung dalam sebuah organisasi dimana peran ini libatkan kesemua hubungan dengan orang lain.
peran manajer : mengajak makan tamu dalam organisasi , menghadiri acara penting dan lain-lain.
peran manajer dalam organisasi : sebagai pemimpin , merekrut , melativ , memotivasi karyawan.
peran manajer sebagai penghubung: sebagai kordinator atau penghubung antar orang dengan organisasi.Aktivitas tersebut bersifat seremonial serta simbolik dari pada aktivitas substantif.

Peran Pemberi Imformasi (imformational roles) mengalir secara alami dari peran penghubung interpersonal, peran dalam pemberian imformasi adalah sebagai berikut :


  • Pengawasan(monitoring), seseorang mencari imformasi yang mungkin berharga.

Manajer sebagai peyebar imformasi (disseminator) , mengirimkan kembali imformasi yang relevan ke orang lain di tempat kerja atau dalam kawasan sebuah organisasi.
komunikasi eksternal , juru bicara (spokesperson) secara formal memberi imformasi kepada orang-orang diluar organisasi.
Peran Pengambilan Keputusan.


  • Peran manajer sebagai penyebaran imformasi pada dasarnya mengarah pada peran pengambilan sebuah keputusan.


Henry Mintzberg mengindetifikasi 4 peran pengambilan keputusan, yaitu :

  • Manajer memiliki peran sebagai wirausahawan(entrepreneur) , inisiator sukarela terhap perubahan.
  • Manajer sebagai penengah keributan (disturbance handler) , menangani masalah mogok kerja , pelanggaran hak cipta , masalah dalam pencitraan organisasi
  • Pengalokasi sumber daya (resources allocator) , manajer memutuskan bagaimana sumber daya di distribusuikan.
  • negosiator (negotiator) , manajer melakukan perundingan dengan organisasi lain sebagai perwakilan atas organisasinya.

Keahlian Manajerial

  • Keahlian Teknis(tecnical skills).

Keahlian yang diperlukan untuk menyelesaikan atau memahami suatu jenis pekerjaan tertentu yang dilakukan dalam sebuah organisasi.
Keterampilan ini sangat penting dikarenakan manajer ini akan menghabiskan waktu dengan melatih bawahan dan menjawab pertanyaan yang menjadi masalah dalam kaitan pekerjaan.

  • Keahlian Interpesonal (interpersonals skills).

kemampuan untuk memahami , memotivasi , dan berkomunikasi dengan individu dan kelompok.

  • Keahlian Konseptual (conceptual skills).

Kemampuan untuk berpikir secara abstrak.
kemampuan ini mampu berpikir secar strategis (gambaran besar) dab untuk membuat keputusan dengan sangat dasar yang luas serta dpat melayani keseluruhan sebuah organisasi.

  • Keahlian Diagnostik (diagnostic skills).

kemampuan manajer untuk memvisualsasikan jawaban yang paling sesuai untuk situasi tertentu.

  • Keahlian Berkomunikasi (communication skills).

Kemampuna diman manajer mengirimkan ide serta imformasi secara efektif kepada orang lain maupun sebaliknya.

  • Keahlian Pengambilan Keputusan (decision making skills).

kemampuan manajer untuk mengenali serta mendefiniskan masalah serta kesempatan untuk memperbaikinya lalu kemudian memilih suatu tindakan utnuk memecahkan masalah.

  • Keahlian Manajemen waktu ( time management skills).

Kemampuan manajer untuk memproritaskan pekerjaan , untuk dapat bekerja secar efisien , serta mendelegasikan secara tepat.

Sumber :
https://www.boundless.com/management/textbooks/boundless-management-textbook/introduction-to-management-1/additional-roles-and-skills-of-managers-20/mintzberg-s-management-roles-127-605/http://www.gurupendidikan.com/10-peran-manajerial-dalam-manajemen-terlengkap/




5.  TEORI ORGANISASI KLASIK

a.  Henri Fayol
Rasa realisme yang besar dapat dilihat dalam karya Henri Fayol (1949) yang dijelaskan "prinsip manajemen" oleh organisasi secara efektif terkontrol.

1)         Division of work

Fayol melihat pekerjaan dibagi menurut keterampilan dan keahlian teknis, setiap item pekerjaan dapat diberikan kepada karyawan yang  mampu mengerjakannya.

2)         Authority and responsibility

Fayol mendefinisikan otoritas sebagai "hak untuk memberikan perintah dan kekuatan". Dia menekankan pentingnya menghubungkan otoritas untuk tanggung jawab.

3)         Discipline

Fayol mendefinisikan disiplin sebagai tanda ketaatan, aplikasi, energi, perilaku hormat kepada atasan.

4)         Unity of command

Setiap tindakan apapun, karyawan harus menerima perintah dari satu atasan saja.

5)         Unity of direction

Satu kepala dan satu rencana untuk kelompok yang memiliki tujuan yang sama.

6)         Subordination of individual interests to the general interest

Kesejahteraan secara keseluruhan untuk kepentingan organisasi, bukan untuk kepentingan antar individu.

7)          Remuneration of personnel

Fayol mencari beberapa prinsip dasar dalam metode pembayaran yang tetap perdebatan, memastikan remunerasi yang adil, tidak akan menyebabkan pembayaran yang berlebihan yang melampaui batas yang wajar.

8)         Centralization

Unsur sentralisasi harus selalu hadir. Perdebatan antara sentralisasi dan desentralisasi menjadi salah satu solusi yang tepat.

9)         Scalar Chain

Jaringan skalar adalah jaringan atau garis komando dari atasan ke bawahan

10)     Order

organisasi yang baik dan pilihan baik sebagai kebutuhan organisasi dengan sumber daya yang efisien

11)     Equity

Untuk mendapatkan keadilan dari karyawan, mereka harus diperlakukan sama rata

12)     Stability of tenure of personnel

Karyawan membutuhkan suatu periode stabilitas dalam pekerjaan untuk memberikan yang terbaik untuk mereka.

13)     Initiative

Fayol memikirkan masalah dan menerapkan solusi adalah pengalaman yang berharga yang berguna untuk meningkatkan motivasi.

14)     Esprit de corps

Manajemen harus mendorong keselarasan dan pemahaman yang tepat antara para pekerja.

b.  Max Weber
Teori manajemen Max Weber disebut teori manajemen birokrasi, dibangun pada prinsip-prinsip yang digariskan oleh Frederick Taylor dalam teori manajemen ilmiah. Seperti Taylor, Weber menganjurkan sebuah sistem yang berdasarkan standar prosedur dan perintah yang jelas. Max Weber memiliki elemen kunci dalam teori birokrasi ini, yaitu:
  • Peran yang didefinisikan secara jelas berdasarkan pekerjaan
  • Hirarki otoritas
  • Prosedur standar
  • Pencatatan teliti
  • Mempekerjakan karyawan jika mereka memenuhi kualifikasi tertentu untuk pekerjaan


c.  Marry Parker Follett
Menurut Marry Parker Follet dalam teori organisasi klasik terdapat hubungan manusia dengan tingkah laku. Didalam Organisasi terdapat sistem sosial dan aspek-aspek psikologis dan sosiologis. Dia menyarankan para manajer untuk menggunakan konflik secara konstruktif dengan menyarankan tiga cara untuk melakukan hal yang sama, yaitu:

  •       Dominasi menyelesaikan konflik
  •       Kompromi
  •       Integrasi untuk menyelesaikan konflik


Sumber : 
https://yuharariskiyah.wordpress.com/2013/11/26/405/
http://www.business.com/management/management-theory-of-mary-parker-follett-key-terms/
http://www.business.com/management/management-theory-of-max-weber/
http://www.hrmguide.co.uk/history/classical_organization_theory_modified.htm




6.  TEORI MACHIAVELLI

Machiavelli berpendapat bahwa raja-raja yang paling sukses bukanlah orang-orang yang bertindak menurut perintah hukum, atau keadilan, atau hati nurani, tetapi mereka bersedia melakukan apa pun yang diperlukan untuk mempertahankan kekuatan mereka sendiri - dan dengan demikian secara tidak langsung melestarikan urutan negara.
Machiavelli berpendapat  bahwa nilai-nilai yang tinggi, atau yang dianggap tinggi, adalah berhubungan dengan kehidupan dunia, dan ini dipersempit pula hingga kemasyhuran, kemegahan, dan kekuasan belaka. Machiavelli menolak adanya hukum alam, yang seperti telah diketahui adalah hukum yang  berlaku untuk manusia sejagat dan sesuai dengan sifat hukum, mengikat serta menguasai manusia.

Sumber :
http://zakiyudin-fikri.blogspot.co.id/2013/11/pemikiran-politik-machiavelli-politik.html
https://web.cn.edu/kwheeler/machiavelli.html



7.  TEORI MAO ZEDONG

Mao Zedong merupakan fenomena penting dalam perkembangan teori revolusi. Pemikiran-pemikirannya merupakan alternatif bagirevolusi model Soviet yang bertumpu pada kekuatan dan kepemimpinan kaumburuh.
Satu hal yang menyebabkan Mao "lebih unggul" dari Lenin adalah gagasannya mengenai "perang gerilya".
Organisasi yang disiplin, kohesif, dan didukung struktur kepimimpinan yang hierarkis merupakan syarat berhasilnya tujuan yang dimiliki organisasi tersebut.

Sumber :

https://www.marxists.org/history/erol/uk.hightide/mao.htm

8.  FILOSOFI FREDERICK W.TAYLOR

Frederick Winslow Taylor adalah tokoh kontroversial dalam sejarah manajemen. Inovasinya dalam teknik industri, terutama dalam waktu dan gerakan studi, lunas peningkatan dramatis dalam produktivitas.
Unsur-unsur utama dari manajemen ilmiah adalah : "Fungsional studi waktu atau pengawasan khusus Standardisasi Alat dan mengimplementasikan standarisasi metode kerja terpisah perencanaan fungsi manajemen oleh prinsip pengecualian penggunaan".
Slide-aturan dan perangkat hemat waktu serupakan "kartu instruksi untuk pekerja tugas alokasi dan bonus besar untuk sukses kinerja penggunaan sistem asoned 'diferensial tingkat' untuk mengklasifikasikan produk dan mengimplementasikan routing sistem sebuah modern biaya sistem dll " Taylor disebut elemen-elemen ini "hanya unsur-unsur atau rincian mekanisme manajemen"dia melihat mereka sebagai perluasan dari empat prinsip manajemen :
·      pengembangan ilmu sejati
·      pemilihan ilmiah tukang
·      pendidikan ilmiah dan pengembangan tukang
·      akrab dan ramah kerjasama antara manajemen dan orang-orang

Sumber :
http://www.skymark.com/resources/leaders/taylor.asp