Jumat, 12 Februari 2016

PERUBAHAN DAN PENGEMBANGAN ORGANISASI

1. DEFINISI 

A.     Pengertian
Perubahan organisasi adalah kegiatan episodic, artinya perubahan dimulai pda satu titik, berlanjut melalui serangkaian tahap, dan mencapai puncaka dalam hasil yang diharapkan oleh mereka yang terlibat berupa perbaikan dari titik awal. Perubahan memiliki permulaan, pertengahan dan akhir. Perubahan organisasi atau pembaharuan organisasi (organizational change) didefinisikan sebagai pengadopsian ide-ide atau perilaku baru oleh sebuah organisasi. Organiasasi dirancang untuk beradaptasi dengan peruabahan lingkungan melalui pembaharuan dan pengembangan internal. 

Perubahan organisasi dicirikan dengan berbagai usaha penyesuaian- penyesuaian disain organisasi di waktu mendatang. Pengelolaan perubahan secara efektif tidak hanya diperlukan bagi kelangsungan hidup organisasi, tetapi juga sebagai tantangan pengembangan. Dalam pengertian lain perubahan organisasi merupakan proses penyesuaian desain organisasi terhadap kondisi lingkungan yang dihadapi. Perubahan dapat bersifat reaktif dan proaktif.


B.    Kekuatan-kekuatan eksternal

*Kekuatan-kekuatan perubahan eksternal, meliputi :

1.      Kebudayaan

2.      Pendidikan

3.      Sosial

4.      Politik

5.      Ekonomi

6.      Teknologi

 * Kekuatan-kekuatan perubahan internal, meliputi :

1.      Kegiatan-kegiatan karyawan

2.      Tujuan organisasi

3.      Strategi dan kebijaksanaa

4.      Teknologi


C. Cara-cara Penanganan Perubahan

Ada dua pendekatan penanganan perubahan organisasi:

1.      Proses perubahan reaktif. Manajemen bereaksi atas tanda-tanda bahwa perubahan dibutuhkan, pelaksanaan modifikasi sedikit demi sedikit untuk menangani masalah tertentu yang timbul. Sebagai contoh, bila peraturan baru dari pemerintah mensyaratkan perusahaan untuk mempunyai perlindungan terhadap kebakaran, maka manajer mungkin akan membeli alat pemadam kebakaran.

2.      Program perubahan yang direncanakan (planned change), disebut sebagai proses proaktif. Manajemen melakukan berbagai investasi waktu dan sumberdaya lainnya yang berarti untuk menguibah cara-cara operasi organisasi. Perubahan yang direncanakan ini didefinisikan sebagai perancangan dan implementasi inovasi struktural, kebijaksanaan atau tujuan baru, atau suatu perubahan dalam filsafat, iklim dan gaya pengoperasian secara sengaja. Pendekatan ini tepat bila keseluruhan organissi, atau sebagian besar satuan organisasi, harus menyiapkan diri untuk atau menyesuaikan dengan perubahan.


D. Penolakan Terhadap perubahan

Penanganan penolakan terhadap perubahan:

1.      Pendidikan dan Komunikasi.
Biasa digunakan bila ada kekurangan informasi atau ketidakpastian informasi dan analisis.

2.      Partisipasi dan Keterlibatan.
Biasa digunakan bila pengambilan inisiatif tidak mempunyai semua informasiyang dibutuhkan umtuk merancang perubahan dan oranglain mempunyai kekuasaan untuk menolak.

3.      Kemudahan dan Dukungan.
Biasa dilakukan bila orang – orang pendakkan karna masalah – masalh adaptasi atau penyesuaian.

4.      Negosiasi dan Persetujuan.
Biasa digunakan bila banyak dari orang atau kelompok dengan kekuatan cukup besar untuk menolak akan kalah dalm suatu perubahan.

5.      Manipulasi dan Bekerjasama.
Biasa digunakan bila taktik – taktik lain dirasa kurang bekerja maksimal dan di sisi lain biaya atau cost yang dikeluarkan besar .

6.      Paksaan eksplisit dan implisit.
Biasa digunakan bila kecepatan adalah hal yang paling penting dan para pengusul mempunyai kekuasaan yang besar.


E. Proses Pengelolaan Perubahan

Proses pengelolaan perubahan harus mencakup dua gagasan dasar untuk mencapai efektifitas organisasi. Pertama ada retribusi kekuasaan dalam struktur organisasi, kedua retribusi ini dihasilkan dari proses perubahan yang bersifat pengembangan.
Tahap-tahap Proses Perubahan :
1.      Tekanan dan desakan 
2.      Intervensi dan Reorientasi 
3.      Diagnosa dan pengenalan masalah
4.      Penemuan dan pengenalan masalah
5.      Percobaan dan hasil
6.      Pungutan dan penerimaan

F. Metode-metode penanganan penolakan terhadap perubahan

1.      Pendekatan Pendidikan dan Komunikasi.
2.      Pendekatan Partisipasi dan Keterlibatan.
3.      Pendekatan Kemudahan dan Dukungan.
4.      Pendekatan Negosiasi dan Persetujuan.
5.      Pendekatan Manipulasi dan Bekerjasama.
6.      Pendekatan Paksaan Eksplisit dan Implisit.


G. Tujuan utama pengembangan organisasi 

adalah untuk perbaikan fungsi organisasi itu sendiri seperti peningkatan produktivitas dan keefektifan organisasi yang akan membawa implikasi terhadap kapabilitas organisasi dalam membuat keputusan berkualitas dengan melakukan perubahan terhadap struktur, kultur, tugas, teknologi dan sumber daya manusia. Pendekatan utama terhadap hal ini adalah mengembangkan budaya organisasi yang dapat memaksimalkan keterlibatan orang dalam pembuatan keputusan yang efektif dalam organisasi.

Menurut Robbins (1984), usaha pengembangan organisasi pada umumnya diarahkan pada dua tujuan akhir, yaitu peningkatan keefektifan organisasi dan peningkatan kepuasan anggotanya:


  • Meningkatkan tingkat kepercayaan dan dukungan di antara anggota organisasi.
  • Meningkatkan timbulnya konfrontasi terhadap masalah organisasi baik dalam kelompok maupun antar-kelompok, sebagai kebalikan dari to sweeping problem under the rug.
  • Terciptanya lingkungan dimana otoritas peran yang ditetapkan ditingkatkan dengan otoritas berdasarkan pengetahuan dan keterampilan.
  • Meningkatkan keterbukaan komunikasi secara horisontal, vertikal dan diagonal.
  • Menaikkan tingkat antusiasme dan kepuasan personal dalam organisasi.
  • Menemukan solusi yang sinergis terhadap masalah.
  • Menaikkan tingkat responsibilitas diri dan kelompok dalam perencanaan.
  • Langkah-Langkah Perubahan Organisasi :
  • Menyadarkan para anggota bahwa perubahan tertentu perlu dilakukan.
  • Melakukan perubahan.
  • Menstabilkan situasi setelah perubahan dilaksanakan.



2.LANGKAH LANGKAH

H.1      Langkah-Langkah Pengembangan Organisasi

a.       Penilaian keadaan.
b.      Pemecahan masalah.
c.       Implementasi.
d.      Evaluasi.

H.2      Langkah-Langkah Menuju Proses Perubahan

Ada tujuh langkah komprehensif yang ditempuh dalam proses perubahan organisasi. Langkah-langkah tersebut yaitu:

  • Mengenali kebutuhan akan perubahan.
  • Menetapkan tujuan perubahan.
  • Mendiagnosis apa yang menyebabkan perlunya dilakukan perubahan.
  • Memilih teknik perubahan yang sesuai untuk mencapai tujuan.
  • Merencanakan implementasi untuk perubahan.
  • Mengimplementasikan perencanaan perubahan.
  • Mengevaluasi perubahan dan tindak lanjut.


Perencanaan Strategi Organisasi

Rencana strategis organisasi merupakan elemen penting dalam pengembangan sebuah lembaga atau organisasi. Hal ini tidak terbatas pada lingkup lembaga yang berorientasi pada kegiatan nirlaba atau kemasyarakatan, tetapi juga pada organisasi berorientasi laba atau keuntungan. Organisasi secara prinsipil memiliki pelbagai kesamaan meski dalam tujuan dan bentuk yang berbeda.

a) Menyusun Misi Organisasi
Misi adalah bentuk sederhana dari keseluruhan cita-cita jangka pendek sebuah organsiasi. Misi merangkum secara terperinci berbagai aspek yang ingin dicapai sebuah organisasi pada jangka waktu yang terukur.

b) Menyusun Tujuan Organisasi
Tujuan adalah turunan dari misi. Jika misi menggambarkan tujuan besar pada organisasi Anda, maka tujuan memperinci dan membatasinya dalam jangka yang lebih dekat.
Tujuan dirumuskan dalam pernyataan yang biasanya digambarkan dalam kalimat kerja yang aktif. Meski demikian, ada beberapa pendapat yang menyatakan bahwa tujuan baiknya ditulis tidak dalam kata kerja.

c) Menentukan Sasaran
Sasaran merupakan turunan dari tujuan. Dalam satu tujuan, terdapat beberapa hal atau dimensi yang harus dicapai. Sasaran menjelaskan secara lebih terperinci apa yang dicapai pada setiap aspek. Sasaran menjembatani untuk mencapai beberapa tujuan mikro yang menghantar pada misi yang merupakan tujuan makro.

d) Menyusun Rencana Kerja
Rencana kerja menjadi acuan rinci untuk memastikan misi, tujuan dan sasaran bisa dicapai. 'Rencana kerja' membuat rincian aktivitas yang akan dilakukan guna mencapai rincian-rincian tujuan. Hal ini akan memermudah proses mengevaluasi dan memantau ketercapaian tujuan, sasaran dan misi organisasi pada periode tertentu.

SUMBER/REFERENSI:

http://nikotrileksono.tumblr.com/post/47682796982/perubahan-dan-pengembangan-organisasi



Tidak ada komentar:

Posting Komentar