Senin, 01 Juni 2015

8. MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP

TUGAS 8 

MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP

Nama         :IRMA FAZRIYAH
Kelas          :1KA32
NPM          :15114461
Tugas         : Softskill Ilmu Budaya dasar (IBD)
Dosen        : Sendy Eka Nanda

MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP


Sub Tema :

  1. Pengertian Pandangan Hidup dan Ideologi
  2. Cita-cita
  3. Kebajikan
  4. Usaha / Perjuangan
  5. Keyakinan atau Kepercayaan
  6. Langkah-Langkah Berpandangan Hidup yang Baik

1.Pengertian pandangan hidup dan ideologi

A.Pengertian Pandangan Hidup dan Ideologi

         Setiap manusia mempunyai pandangan hidup. Pandangan hidup itu bersifat kodrati karena ia menentukan masa depan seseorang. Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia.

        Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya. Atas dasar itu manusia menerima hasil pemikiran itu sebagai pegangan, pedoman, arahan, atau petunjuk yang disebut pandangan hidup.

Setiap manusia mempunyai pandangan hidup. Pandangan hidup itu bersifat kodrati, sehingga pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia.

B.Macam-macam Sumber Pandangan Hidup

Pandangan hidup diklasifikasikan berdasarkan asalnya :
Pandangan hidup yang bersal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya.Pandangan hidup yang berupa ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada negara tersebut.Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.

           C. Pandangan Hidup Muslim

Pandangan hidup muslim terdiri atas :
Pedoman hidup ialah al – Qur’an dan sunnah Rasul SAW.Dasar hidupnya ialah Islam. Tujuan hidup muslim, bahagia dunia akhirat.Tugas hidup muslim adalah ibadah kepada Allah.
Fungsi hidup muslim adalah :

a.)        Sebagai khalifah di atas muka bumi, yaitu menerjemahkan segala sifat-Nya ke dalam perikehidupan dan kehidupan sehari – hari dalam batas – batas kemanusiaan, melaksanakan segala yang diridhai Allah di atas persada ( ibu pertiwi) ciptaan Allah. Hal ini sesiau dengan firman allah QS al –baqarah ayat 30 :
1





Artinya ; “ Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”
b.)    Sebagai fungsi risalah atau penerus risalah (ajaran) Nabi, pengembang fungsi dakwah kepada segenap umat manusia. Hal ini sesuai dengan firman Allah  QS Ali Imron ayat 104 :
2
Artinya : “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar merekalah orang-orang yang beruntung.”
Yang dimaksud Ma’ruf dalam ayat diatas adalah segala perbuatan yang mendekatkan kita kepada Allah; sedangkan munkar ialah segala perbuatan yang menjauhkan kita dari pada-Nya.
6.Teladan hidup muslim  adalah Nabi Muhammad, utusan Allah. Hal ini sesuai dengan ayat al-Qur’an QS.AlQalam ayat 4:
3
Artinya : “Dan Sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.”
  1. Lawan hidup muslim adalah setan
  2. Kawan hidup muslim dalam arti khusus adalah suami / istri yang taat kepada Allah dan semua orang yang pandangan hidupnya sama dengannya.
Demikian gambaran pandangan hidup muslim. Pandangan hidup muslim ruang lingkupnya meliputi seluruh bidang kehidupan manusia.
 D. Pandangan Ideologi
Menurut wikipedia Ideologi adalah kumpulan ide atau gagasan. Kata ideologi sendiri diciptakan oleh Destutt de Tracy pada akhir abad ke-18 untuk mendefinisikan “sains tentang ide” . Ideologi dapat dianggap sebagai visi yang komprehensif, sebagai cara memandang segala sesuatu (bandingkanWeltanschauung), secara umum (lihat Ideologi dalam kehidupan sehari hari) dan beberapa arah filosofis (lihat Ideologi politis), atau sekelompok ide yang diajukan oleh kelas yang dominan pada seluruh anggota masyarakat. Tujuan utama dibalik ideologiadalah untuk menawarkan perubahan melalui proses pemikiran normatif. Ideologi adalah sistem pemikiran abstrak (tidak hanya sekadar pembentukan ide) yang diterapkan pada masalah publik sehingga membuat konsep ini menjadi inti politik. Secara implisit setiap pemikiran politik mengikuti sebuah ideologi walaupun tidak diletakkan sebagai sistem berpikir yang eksplisit.

 E. 2 Hak Ideologi

Ideologi terbuka  bersifat inklusif, tidak totaliter dan tidak dapat dipakai melegitimasi kekuasaan sekelompok orang. Ideologi terbuka hanya berada dalam sistem pemerintahan yang demokratis. Ideologi terbuka merupakan ideologi yang hanya berisi suatu orientasi dasar, sedangkan penerjemahannya ke dalam tujuan-tujuan dan norma-norma sosial-politik selalu dapat dipertanyakan dan disesuaikan dengan nilai dan prinsip moral yang berkembang di masyarakat. Operasional cita-cita yang akan dicapai tidak dapat ditentukan secara apriori, melainkan harus disepakati secara demokratis.
Ideologi tertutup adalah ajaran atau pandangan dunia atau filsafat yang menentukan tujuan-tujuan dan norma-norma politik dan sosial, yang dinyatakan sebagai kebenaran yang tidak boleh dipersoalkan lagi, melainkan harus dipatuhi. Kebenaran suatu ideologi tertutup tidak boleh dipermasalahkan berdasarkan nilai-nilai atau prinsip-prinsip moral yang lain.

 2. Cita-Cita

 Menurut kamus umum Bahasa Indonesia, yang disebut cita-cita adalah keinginan, harapan, tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Baik keinginan, harapan, maupun tujuan merupakan apa yang mau diperoleh seseorang pada masa mendatang. Dengan demikian cita-cita merupakan pandangan masa depan, merupakan pandangan hidup yang akan datang. Pada umumnya cita-cita merupakan semacam garis linier yang makin lama makin tinggi, dengan perkataan lain: cita-cita merupakan keinginan, harapan, dan tujuan manusia yang makin tinggi tingkatannya.
Apabila cita-cita itu tidak mungkin atau belum mungkin terpenuhi, maka cita-cita itu disebut angan-angan. Disini persyaratan dan kemampuan tidak/belum dipenuhi sehinga usaha untuk mewujudkan cita-cita itu tidak mungkin dilakukan. Misalnya seorang anak bercita-cita ingin menjadi dokter, ia belum sekolah, tidak mungkin berpikir baik, sehingga tidak punya kemampuan berusaha mencapai cita-cita. Itu baru dalam taraf angan-angan.
Antara masa sekarang yang merupakan realita dengan masa yang akan datang sebagai ide atau cita-cita terdapat jarak waktu. Dapatkah seseorang mencapai apa yang dicita-citakan, hal itu bergantung dari tiga faktor :
Pertama, manusianya yaitu yang memiliki cita-cita;
Kedua, kondisi yang dihadapi selama mencapai apa yang dicita-citakan; dan
Ketiga, seberapa tinggikah cita-cita yang hendak dicapai.

Faktor manusia yang mau mencapai cita-cita ditentukan oleh kualitas manusianya. Ada orang yag tidak berkemauan, sehingga apa yang dicita-citakan hanya merupakan khayalan saja. Hal demikian banyak menimpa anak-anak muda yang memang senang berkhayal, tetapi sulit mencapai apa yang dicita-citakan karena kurang mengukur dengan kemampuannya sendiri.Sebaliknya dengan anak yang dengan kemauan keras ingin mencapai apa yang di cita-citakan, cita-cita merupakan motivasi atau dorongan dalam menempuh hidup untuk mencapainya. Cara keras dalam mencapai cita-cita merupakan suatu perjuangan hidup yang bila berhasil akan menjadikan dirinya puas.
Faktor Kondisi yang mempengaruhi tercapainya cita-cita, pada umumnya dapat disebut yang menguntungkan dan yang menghambat. Faktor yang menguntungkan merupakan kondisi yang memperlancar tercapainya suatu cita-cita, sedangkan faktor yang menghambat merupakan kondisi yang merintangi tercapainya suatu cita-cita. Maksud dalam kalimat di atas menguntungkan ialah bahwa setiap orang pasti situasi atau keadaannya bebeda beda. Seperti keadaan ekonomi seseorang, seseorang ingin menjadi arsitektur ia harus kuliah minimal S1 karena factor ekonomi yang mendukung ia kuliah dengan jurusan yang ia inginkan. Nah, dari sini bisa di ambil kesimpulan bahwa ini adalah menguntungkan karena factor ekonomi yang sangat mendukung.
Beda hal lagi dengan fator yang menghambat, seseorang mempunyai cita – cita sebagai dokter tetapi ia harus menuntut ilmu minimal s1 dalam bidang kedokteran ia hanya lulus dari sma sedangkaa dibn untuk menjadi dokter ia harus menuntut ilmu yang lebih tinggi lagi yaitu minimal S1. Bisa di tarik kesimpulan bahwa ini dalah factor penghambat dalam menggapai cita – cita yang di inginkannya.
Faktor tingginya cita-cita yang merupakan faktor ketiga dalam mencapai cita-cita. Memang ada anjuran agar seseorang menggantungkan cita-citanya setinggi bintang dilangit. Tetapi bagaimana faktor manusianya, mampukah yang bersangkutan mencapainya, demikian juga faktor kondisinya memungkinkan hal itu. Apakah dapat merupakan pendorong atau penghalang cita-cita. Sementara ada anjuran, agar seseorang menemukan cita-citanya yang sepadan atau sesuai dengan kemampuannya. Pepatah mengatakan “bayang-bayang setinggi badan” artinya mencapai cita-cita sesuai dengan kemampuan dirinya. Anjuran yang terakhir ini menyebabkan seseorang secara bertahap mencapai apa yang diidam-idamkan. Pada umumnya dilakukan dengan penuh perhitungan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki saat itu serta kondisi yang dilalui. Bisa di beri contoh misalnya seseorang remaja ingin menginjak kaki di bulan, kita liat dari sisi kondisi kembali lagi dengan factor menguntungkan, jika seseorang bisa menuntut ilmu dengan baik dan berusa dengan giat, maka ia akan mendapat cita – cita walaupun cita – cita tersebut adalah mustahil karena cita – cita tersebut terlalu tinggi setinggi bintang – bintang dilangit. Jadi, dalam kesimpulan ini bahwa jika saudara mempunyai pandangan hidup untuk kedepan maka saudara akan mempunyai cita – cita yang akan di gapainya.
Suatu cita-cita tidak hanya dimiliki oleh individu, masyarakat dan bangsa pun memiliki cita-cita juga. Cita-cita suatu bangsa merupakan keinginan atau tujuan suatu bangsa. Misalnya bangsa Indonesia mendirikan suatu negara yang merupakan sarana untuk menjadi suatu bangsa yang masyarakatnya memiliki keadilan dan kemakmuran. Jadi, dalam kesimpulan ini bahwa jika saudara mempunyai pandangan hidup untuk kedepan maka saudara akan mempunyai cita – cita yang akan di gapainya.


Contoh cita-cita : 

Misalnya seorang anak yang suka bermain music dan ia bercita-cita jadi musisi/komposer. Anak ini akan cenderung lebih menyukai bermain music setiap harinya. Contoh lain misalnya orang yang ingin menjadi dokter, dia cenderung akan belajar dengan giat untuk mendapatkan apa yang cita-citakannya. 

3. Kebajikan

Kebajikan, kebaikan ataupun perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakikatnya sama dengan perbuatan moral yang sesuai dengan norma agama dan etika. Kebajikan atau kebaikan atau perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakekatnya sama dengan perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama dan etika.

       Manusia berbuat baik, karena menurut kodratnya manusia itu baik, mahluk bermoral. Atas dorongan suara hatinya manusia cenderung berbuat baik. Manusia adalah seorang pribadi yang utuh yang terdiri atas jiwa dan badan.

Kabajikan dapat dilihat dari 3 segi yaitu :

1.        Manusia sebagai makhluk pribadi
Sebagai mahluk pribadi, manusia dapat menentukan sendiri apa yang baik dan apa yang buruk. Baik buruk itu ditentukan oleh suara hati. Suara hati adalah semacam bisikan di dalam hati yang mendesak seseorang, untuk menimbang dan menentukan baik buruknya suatu perbuatan, tindakan atau tingkah laku.
2.       Manusia sebagai anggota masyarakat
Sebagai anggota masyarakat maka seseorang juga terkait dengan suara masyarakat, setiap masyarakat adalah kumpulan pribadi-pribadi, sebagaimana suara hati setiap pribadi selalu menginginkan yang baik. Manusia merupakan mahluk sosial yang berarti manusia hidup bermasyarakat, manusia saling membutuhkan, saling menolong, saling menghargai sesama anggota masyarakat. Sebaliknya pula saling mencurigai, saling membenci, saling merugikan, dan sebagainya.
3.       Manusia sebagai makhluk Tuhan
Sebagai makhluk Tuhan, manusia pun harus mendengarkan perintah Tuhan yaitu agar manusia berbuat baik dan menghindari perbuatan yang tidak baik.
Kebajikan manusia nyata dan dapat dirasakan dalam tingkahlakunya, karena tingkah laku bersumber pada pandangan hidup, sehingga setiap orang memiliki tingkah laku yang berbeda-beda.

Faktor yang mempengaruhi tingkah laku seseorang ada 3 yaitu :

  •       Faktor heriditas

Faktor pembawaan ditentukan pada waktu seseorang masih dalam kandungan.

  •          Faktor environment

Faktor lingkungan yang membentuk seseorang merupakan alam terjadinya setelah seseorang lahir. Lingkungan yang membentuk jiwa seseorang meliputi lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.

  •          Faktor pengalaman

Pengalaman negatif dan pengalaman positif memberikan pada manusia suatu bekal yang selalu dipergunakan sebagai pertimbangan sebelum seseorang mengambil suatu tindakan.

 4. Usaha / Perjuangan

Usaha atau perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan cita-cita. Kerja keras itu dapat dilakukan dengan otak atau ilmu maupun dengan tenaga ataupun dengan jasmani, atau dengan kedua-duanya. Kerja keras pada dasarnya menghargai dan meningkatkan harkat dan martabat manusia. Untuk bekerja keras manusia dibatasi oleh kemampuan, karena kemampuan terbatas timbul perbedaan tingkat kemakmuran antara manusia satu dan manusia lainnya.
        Perjuangan tidak selalu identik dengan lamanya kita melakukan proses implementasi untuk mewujudkan keinginan kita. Bisa jadi seseorang membutuhkan perjuangan yang lebih singkat dengan sedikit sumber daya yang dibutuhkan, sedangkan individu lainnya justru sebaliknya.Kesiapan, ketersediaan dan kualitas sumber daya, strategi, situasi dan tingkat kesulitan yang dihadapi, serta dukungan dari lingkungan eksternal amat menentukan seberapa besar dan lamanya sebuah perjuangan harus dilakukan.
          Allah berfirman dalam Al-Qur’an surat Ar-Ra’du ayat 11 : “Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, dimuka dan dibelakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada perlindungan bagi mereka selain Dia.” (Q.S Ar-Ra’du : 11).

5. Keyakinan atau Kepercayaan 

      Pengertian Keyakian dan Kepercayaan,Keyakinan adalah suatu sikap yang ditunjukkan oleh manusia saat ia merasa cukup tahu dan menyimpulkan bahwa dirinya telah mencapai kebenaran. Karena keyakinan merupakan suatu sikap, maka keyakinan seseorang tidak terlalu benar atau, keyakinan semata bukanlah jaminan kebenaran. Jika keyakinan tidak ada maka keraguan akan muncul, dan kesalahan akan sering kali menghalangi. Keyakinan sangat penting dalam kehidupan seperti keyakinan memeluk agama.

             Kepercayaan adalah suatu keadaan psikologis pada saat seseorang menganggap suatu premise benar. Jika kita yakin dalam suatu hal maka kepercayaan akan muncul, keyakinan dan kepercayaan sangat berdampingan dalam hidup. Contoh : pada saat kesulitan menghampiri maka sangat diperlukan sikap keyakinan dan kepercayaan agar kesulitan yang di alami dapat di lewati. Keyakina dan kepercayaan sangat fatal dalam hidup. Jika tidak ada salahnya kita gunakan keyakinan kita dengan penuh percaya, mudah-mudahan bisa membantu dalam hidup.

Keyakinan/kepercayaan yang menjadi dasar pandangan hidup berasal dari akal atau kekuasaan Tuhan. Menurut Prof. Dr. Harun Nasution, ada 3 aliran filsafat yaitu :

1.       Aliran naturalisme
         Hidup manusia itu dihubungkan dengan kekuatan gaib yang merupakan kekuatan tertinggi. Kekuatan gaib itu dari nature, dan itu dari Tuhan. Tetapi yang tidak percaya pada Tuhan, nature itulah yang tertinggi. Aliran naturalisme berisikan spekulasi mungkin ada Tuhan mungkin juga tidak ada.
manusia mengabdi kepada Tuhan melalui ajaran-ajaran agama. ajaran agama ada dua macam yaitu :
1.       ajaran agama dogmatis, yang disampaikan Tuhan melalui nabi-nabi.
2.      ajaran agama dari pemuaka-pemuka agama, yaitu sebagai hasil pemikiran manusia, sifatnya relatif terbatas.

2.      Aliran intelektualisme
Dasar aliran ini adalah logika atau akal. Manusia mengutamakan akal. Dengan akal manusia berpikir, mana yang benar menurut akal itulah yang baik, walaupun bertentangan dengan kekuatan hati nurani. Manusia yakin bahwa dengan kekuatan piker (akal) kebajikan itu dapat dicapai dengan sukses. Dengan akal diciptakan teknologi, teknologi adalah alat Bantu mencapai kebajikan yang maksimal, walaupun mungkin teknologi memberi akibat yang bertentangan dengan akal. Apabila aliran ini dihubungkan dengan pandangan hidup, maka keyakinan manusia itu bermula dari akal.  
Jadi pandangan hidup ini dilandasi oleh keyakinan kebenaran yang diterima akal.Benar menurut akal itulah yang baik. Manusia yakin bahwa kebajikan hanya dapat diperoleh dengan akal dengan kata lain ilmu dan teknologi. Pandangan hidup ini disebut liberalisme. Kebebasan akal menimbulkan kebebasan bertingkah laku dan berbuat, walaupun tingkah lakudan perbuatannya itu bertentangan dengan hati nurani. Kebebasan akal lebih ditekankan pada setiap individu. Karena itu individu yang berakal atau berilmu dapat menguasai individu yang berpikir rendah.

3.      Aliran gabungan
          Dasar aliran ini adalah kekuatan gaib dan juga akal. Kekuatan gaib artinya kekuatan yang berasal dari Tuhan, percaya adanya Tuhan sebagai dasar keyakinan. Sedangkan akal adalah dasar kebudayaan, yang menentukan benar tidaknya sesuatu. Segala sesuatu dinilai dengan akal, baik sebagai logika berpikir maupun sebagai rasa (hati nurani). Jadi apa yang benar menurut logika berpikir juga dapat diterima oleh hati nurani. Apabial aliran ini dihubungkan dengan pandangan hidup, maka akan timbil dua kemungkinan pandangan hidup. Apabila keyakinan lebih berat didasarkan pada logika berpikir, sedangkan hati nurani dinomorduakan, kekuatan gaib dari Tuhan diakui adanya tetapi tidak menentukan, dan logika berpikir tidak ditekankan pada logika berpikir individu, melainkan logika berpikir kolektif (masyarakat), pandangan hidup ini disebut sosialisme. Apabila dasar keyakinan itu kekuatan gaib dari Tuhan dan akal, kedua-duanya mendasari keyakinan secara berimbang, akan dalam arti baik sebagia logika berpikir maupun sebagai daya rasa (hati nurani), logika berpikir baik secara individual maupun secara kolektif panangan hidup ini disebut sosialisme-religius. Kebajikan yang dikehendaki adalah kebajikan menurut logika berpikir dan dapat diterima oleh hati nurani, semuanya itu berkat karunia Tuhan.

6. Langkah-langkah Berpandangan Hidup Yang Baik

     Setiap manusia pasti mempunyai pandangan hidup apapun dan bagaimanapun itu untuk dapat mencapai dan berhasil dalam kehidupan yang diinginkannya. Tetapi apapun itu, yang terpenting adalah memiliki pandangan hidup yang baik agar dapat mencapai tujuan dan cita-cita dengan baik pula. Adapun langkah-langkah berpandangan hidup yang baik yakni :

  •   Mengenal, mengenal merupakan suatu kodrat bagi manusia yaitu merupakan tahap pertama dari setiap aktivitas hidupnya yang dalam jal ini mengenal apa itu pandangan hidup.
  •     Mengerti, mengerti disini dimaksudkan mengerti terhadap pandangan hidup itu sendiri. Bila dalam bemegara kita berpandangan pada Pancasila, maka dalam berpandangan hidup pada Pancasila kita hendaknya mengerti apa Pancasila dan bagaimana mengatur kehidupan bemegara. Begitu juga bagai yang berpandangan hidup pada agama Islam. Hendaknya kita mengerti apa itu Al-Qur’an, hadist dan bagaimana kedua hal tersebut mengatur kehidupan baik di dunia maupun di akhirat.
  •     Mengkhayati, dengan menghayati pandangan hidup kita memperoleh gambaran yang tepat dan benar mengenai kebenaran pandangan hdiup itu sendiri. Menghayati disini dapat diibaratkan menghayati nilai-nilai yang terkandung didalamnya, yaitu dengan memperluas dan mernperdalam pengetahuan mengenai pandangan hidup itu sendiri.


Langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam rangka menghayati ini, menganalisa hal-hal yang berhubungan dengan pandangan hidup, bertanya kepada orang yang dianggap lebih tahu dan lebih berpengalaman mengenai isi pandangan hidup itu atau mengenai pandangan hidup itu sendiri. Jadi dengan menghayati pandangan hidup kita akan memperoleh mengenai kebenaran tentang pandangan hidup itu sendiri
  •          Meyakini, meyakini merupakan suatu hal untuk cenderung memperoleh suatu kepastian sehingga dapat mencapai suatu tujuan hidupnya.Mengabdi, mengabdi merupakan sesuatu hal yang penting dalam menghayati dan meyakini sesuatu yang telah dibenarkan dan diterima baik oleh dirinya lebih-lebih oleh orang lain. Dengan mengabdi maka kita akan merasakan manfaatnya. Sedangkan perwujudan manfaat mengabdi ini dapat dirasakan oleh pribadi kita sendiri. Dan manfaat itu sendiri bisa terwujud di masa masih hidup dan atau sesudah meninggal yaitu di alam akhirat.
  •   Mengabdi Pengabdian merupakan sesuatu hal yang penting dalam menghayati dan menyakini sesuatu yang telah dibenarkan dan diterima baik oleh dirinya lebih-lebih oleh orang lain. Dengan pengabdian maka akan diperoleh manfaat  dan perwujudan dari manfaat dapat dirasakan oleh diri kita sendiri.

Contoh :
Mengabdi kepada orang tua
  •         Mengamankan merupakan langkah terakhir dan dibutuhkan iman yang teguh dan kebenaran dalam menanggulangi segala sesuatu demi tegaknya pandangan hidup.

Referensi :

http://eddofauzi12.blogspot.com/2014/11/ilmu-budaya-dasar-bab-8-manusia-dan.html
http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2013/05/12/pandangan-hidup-mempunyai-cita-cita-559468.html
http://garminggaryuli.blogspot.com/2013/04/ilmu-budaya-dasar-dalam-pandangan-hidup.html
http://anissakhurotulaini.blogspot.com/2011/04/manusia-dan-pandangan-hidup.html






Tidak ada komentar:

Posting Komentar