BAB 9
MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB
Nama :Irma Fazriyah
Kelas :1KA32
NPM :15114461
Tugas : Softskill Ilmu Budaya dasar (IBD)
Dosen : Sendy Eka Nanda
MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB
Sub Tema :
- Pengertian Tanggung Jawab
- Macam-Macam Tanggung jawab
- Pengabdian dan Pengorbanan
1. Pengertian Tanggung Jawab
Pengertian tanggung jawab dalam Kamus Umum Bahasa Besar Indonesia adalah
keadaan dimana wajib menanggung segala sesuatu, sehingga berkewajiban
menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya atau memberikan jawab
dan menanggung akibatnya.Adapun tanggung jawab secara definisi merupakan
kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatan baik yang disengaja maupun
yang tidak di sengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan
kesadaran akan kewajiban.
Tanggung jawab bersifat kodrati, yang artinya tanggung jawab itu sudah menjadi
bagian kehidupan manusia bahwa setiap manusia dan yang pasti masing-masing
orang akan memikul suatu tanggung jawabnya sendiri-sendiri. Apabila seseorang
tidak mau bertanggung jawab, maka tentu ada pihak lain yang memaksa untuk
tindakan tanggung jawab tersebut. Dengan demikian tanggung jawab itu dapat dilihat
dari dua sisi, yaitu:
- Dari
sisi yang berbuat
- Dari
sisi yang kepentingan pihak lain.
Tanggung jawab adalah ciri manusia beradab (berbudaya). Manusia merasa
bertanggung jawab karena ia menyadari akibat baik atau buruk perbuatannyaitu, dan
menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan pengabdian atau pengorbanannya.
Untuk memperoleh atau meningkatkan kesadaran bertanggung jawab perlu ditempuh
usaha melalui pendidikan, penyuluhan, keteladanan dan takwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa.
Makna dari istilah “tanggung jawab”
adalah “siap menerima kewajiban atau tugas”. Arti tanggung jawab di atas
semestinya sangat mudah untuk dimengerti oleh setiap orang. Tetapi jika kita
diminta untuk melakukannya sesuai dengan definisi tanggung jawab tadi, maka
seringkali masih merasa sulit, merasa keberatan, bahkan ada orang yang merasa
tidak sanggup jika diberikan kepadanya suatu tanggung jawab. Kebanyakan
orang mengelak bertanggung jawab, karena jauh lebih mudah untuk “menghindari” tanggung jawab, daripada “menerima” tanggung jawab.
Oleh karena itulah muncul satu
peribahasa, “lempar batu sembunyi tangan”. Sebuah peribahasa yang mengartikan
seseorang yang tidak berani bertanggung jawab atas perbuatannya sendiri,
sehingga dia membiarkan orang lain menanggung beban tanggung jawabnya. Bisa
juga diartikan sebagai seseorang yang lepas tanggung jawab, dan suka mencari
“kambing hitam” untuk menyelamatkan dirinya sendiri dari perbuatannya yang
merugikan orang lain.
2.
Macam-macam Tanggung Jawab dan contohnya
Tujuan manusia berjuang itu untuk memenuhi keperluannya sendiri atau untuk
keperluan pihak lain. Untuk itu ia menghadapi manusia lain dalam masyarakat
atau menghadapi lingkungan alam. Dalam usahanya itu manusia juga menyadari
bahwa ada kekuatan lain yang ikut menentukan, yaitu kekuasaan Tuhan. Dengan
demikian tanggung jawab itu dapat dibedakan menurut keadaan manusia atau
hubungan yang dibuatnya, atas dasar ini, lalu dikenal beberapa jenis tanggung
jawab, yaitu:
·
Tanggung jawab terhadap Tuhan
Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab, melainkan
untuk mengisa kehidupannya manusia mempunyai tanggung jawab langsung terhadap
Tuhan. Sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukum-hukum Tuhan yang
telah diatur sedemikian rupa dalam berbagai kitab suci melalui berbagai
macam-macam agama.
Contoh : Seorang muslim atau muslimah, maka sebagai umat beragama Islam ia senantiasa akan melaksanakan tanggung jawab dan perintah-perintah ajaran agamanya. Misal melaksanakan sholat 5 waktu, berpuasa, menyantuni anak yatim, dan sebagainya. Semua itu dilakukan untuk menghindari dosa dan hukuman serta ganjaran dari Allah SWT.
·
Tanggung jawab terhadap diri sendiri
Tanggung jawab terhadap diri sendiri menentukan kesadaran setiap orang untuk
memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia
pribadi.
Contoh : Dani seorang pelajar,
besok ia akan menghadapi ujian. Tapi dina sama sekali tidak belajar. Sehingga
saat ulangan berlangsung dina tidak dapat menjawab soal-soal yang diberikan
gurunya. Jadi dina harus bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri karena
tidak mau belajar saat ada ujian.
·
Tanggung jawab terhadap keluarga
Keluarga merupakan masyarakat kecil. Keluarga terdiri dari suami, isteri, ayah,
ibu anak-anak, dan juga orang lain yang menjadi anggota keluarga. Tiap anggota
keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarga. Tanggung jawab ini menyangkut
nama baik keluarga. Tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan
dan kehidupan.
Contoh : Sebuah keluarga hidup dalam
kemiskinan. Seorang ayah merasa sedih karena kelima orang anaknya tidak
mendapatkan kehidupan yang layak, sehingga demi tanggung jawabnya terhadap
keluarga maka seorang ayah ini rela mencuru demi menghidupi keluarga nya.
·
Tanggung jawab terhadap masyarakat
Pada hakekatnya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan manusia lain, sesuai
dengan kedudukannya sebagai mahluk sosial. Karena membutuhkan manusia lain maka
ia harus berkomunikasi dengan manusia lain. Sehingga dengan demikian manusia
disini merupakan anggota masyarakat yang tentunya mempunyai tanggung jawab
seperti anggota masyarakat yang lain agar dapat melangsungkan hidupnya dalam
masyrakat tersebut. Wajarlah apabila segala tingkah laku dan perbuatannya harus
dipertanggung jawabkan kepada masyarakat.
Contoh : Tommy adalah seorang yang
sangat pemalas. Suatu ketika diadakan gotong-royong dikampungnya, tetapi tommy
tidak mau berpartisipasi dalam kegiatan itu sehingga ia mendapat teguran dari
kepala desa. Setelah diberikan pengertian, akhirnya tommy mau ikut
bergotong-royong karena gotong-royong merupakan salah satu tanggung jawabnya
terhadap masyarakat.
·
Tanggung jawab kepada Bangsa / Negara
Suatu kenyataan lagi, bahwa tiap manusia, tiap individu adalah warga negara
suatu negara. Dalam berpikir, berbuat, bertindak, bertingkah laku manusia tidak
dapat berbuat semaunya sendiri. Bila perbuatan itu salah, maka ia harus
bertanggung jawab kepada Negara.
Contoh : Seseorang aparatur Negara rela
mengorbankan jiwa da raganya terhadap bangsanya karena merupakan tanggung
jawabnya terhadap bangsa/Negara.
3. Pengabdian dan pengorbanan
Wujud tanggung jawab juga berupa
pengabdian dan pengorbanan adalah perbuat baik untuk kepentingan manusia itu
sendiri.
1. Pengabdian
Pengabdian itu adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun
tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang, hormat, atau satu
ikatan dan semua itu dilakukan dengan ikhlas. Pengabdian itu hakekatnya adalah
rasa tanggung jawab, apabila orang bekerja keras sehari penuh untuk mencukupi
kebutuhan, hal itu berarti mengabdi kepada keluarga. Lain halnya jika kita
membantu teman dalam kesulitan, mungkin sampai berhari-hari itu bukan
pengabdian, tetapi hanya bantuan saja
Macam-macam Pengabdian :
·
Pengabdian terhadap Tuhan Yang Maha Esa
Penyerahan diri secara penuh terhadap Tuhan dan perwujudan tanggung jawabnya
yang juga diikuti oleh pengorbanan.
·
Pengabdian kepada masyarakat
Ini timbul karena manusia dibesarkan dan hidup dalam masyarakat, sehingga
sebagai perwujudan tanggung jawabnya kemudian melakukan pengabdian dan
pengorbanan.
·
Pengabdian kepada raja
Suatu penyerahan diri secara ikhlas kepada rajanya, karena dianggap yang
melindunginya, walaupun sekarang jarang terjadi.
·
Pengabdian kepada Negara
Timbul karena seseorang merasa ikut bertanggung jawab terhadap kelestarian
(kelangsungan) negara dan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
·
Pengabdian kepada harta
Ini terjadi karena seseorang memandang bahwa harta yang menghidupinya, sehingga
tindakan-tindakannya semata-mata demi harta.
·
Pengabdian kepada keluarga
Ini timbul karena keinginan untuk
membahagiakan keluarga dengan terpenuhinya kebutuhan secara lahir dan batin
secara layak.
Contoh Pengabdian :
Seorang guru di suatu desa terpencil harus menempuh perjalanan lebih dari 3 jam
melewati seungai dan bukit-bukit yang tidak mudah untuk mengemban tugasnya
mengajar di sebuah sekolah yang bahkan tidak memilikii banyak murid, namun guru
itu tetap mengajar meskipun harus melewati usaha yang berat dalam mencapai
sekolah.
2. Pengorbanan
Pengorbanan berasal dari kata korban atau kurban yang berarti persembahan,
sehingga pengorbanan berarti pemberian untuk menyatakan kebaktian. Dengan
demikian pengorbanan yang bersifat kebaktian itu mengandung unsur keikhlasan
yang tidak mengandung pamrih suatu pemberian yang didasarkan atas kesadaran
moral yang tulus ikhlas semata-mata.
Perbedaan antara pengertian pengabdian dan pengorbanan tidak begitu jelas,
karena adanya pengabdian tentu ada pengorbanan. Pengorbanan merupakan juga
bagian dari pengabdian. Segala sesuatu yang bersifat pengabdian, pasti terdapat
tindakan pengorbanan, sekecil apapun itu. Berbuat pengorbanan itu
bermacam-macam, dapat berupa harta benda, pikiran, perasaan, bahkan dapat juga
berupa pengorbanan berbentuk jiwanya. Pengorbanan diserahkan secara ikhlas
tanpa pamrih, tanpa ada perjanjian, tanpa ada transaksi, kapan saja diperlukan.
Pengabdian lebih banyak mengarah kepada perbuatan sedangkan, pengorbanan lebih
banyak menunjuk kepada pemberian sesuatu misalnya berupa pikiran, perasaan,
tenaga, biaya, waktu. Dalam pengabdian selalu dituntut pengorbanan belum tentu
menuntut pengabdian.
Macam-macam pengorbanan :
·
Pengorbanan harta benda
·
Pengorbanan pikiran
·
Pengorbanan perasaan
·
Pengorbanan tenaga
AKIBAT DARI PENGORBANAN
Pengorbanan terjadi karena adanya pengabdian. Pengorbanan dapat berupa harta, benda, pikiran, perasaan, bahkan berupa nyawa. Pengorbanan dilakukan secara ikhlas tanpa pamrih, dan tanpa mengharapkan balasan. akibat dari pengorbanan ialah kita kehilanggan sesuatu baik apapun itu.
Contoh pengorbanan:
Di suatu negeri yang kelaparan, ada seorang ibu yang berkerja keras untuk menghidupi anaknya, ibu itu disiksa oleh majikkannya namun dia tetap bertahan agar tetap dapat berkerja agar anak nya tidak semakin kelaparan. jika pulang membawa makananan ibu itu langsung memberikkan pada anaknya jauh lebih banyak dari bagiannya. dan merasa senang anaknya bisa makan walau dia kelaparan dan tersakiti. suatu hari si ibu di pecat karena negeri itu memang sudah krisis, ibu dan anak itu kelaparan berhari hari kelaparan si ibu sudah melakukkan banyak hal agar anaknya bisa makan, sampai suatu hari si ibu tidak tau lagi harus bagimana, dan anaknya semakin kelaparan. si ibu karena cintanya yang besar pada anaknya memotong dagingnya sendiri dan memasak daging tersebut untuk dimakana anaknya.
begitu besar pengorbanan seorang ibu kepada anakknya kerana itu sebagai anak kita harus berbakti menjaga merawat dan menyanyangi ibu kita.
Contoh Pengorbanan :
Seorang ibu rela mengesampingkan keinginannya dalam membeli sesuatu untuk
dirinya sendiri, demi membeli kebutuhan anak-anaknya, meskipun hanya keinginan
kecil, seorang ibu mengorbankan waktu istirahatnya untuk menjaga anaknya.
Referensi :
http://rei-nalldy.blogspot.com/2011/05/ilmu-budaya-dasar-manusia-dan_29.html
http://wuryanano.wordpress.com/2007/10/27/memahami-tanggung-jawab/
http://ariantocahyadi.blogspot.com/2011/04/bab-7-manusia-tanggungjawab-serta.html
http://rakaestu.blogspot.com/2012/06/manusia-dan-tanggung-jawab.htmlhttp://ariantocahyadi.blogspot.com/2011/04/bab-7-manusia-tanggungjawab-serta.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar