TUGAS 4
NAMA : IRMA FAZRIYAH
NPM : 15114461
KELAS : 1KA32
DOSEN : SENDY EKA NANDA
MATERI : MANUSIA DAN CINTA KASIH
SUB TEMA : 1. PENGERTIAN CINTA KASIH
2. CINTA MENURUT AJARAN AGAMA
3. KASIH SAYANG
4. KEMESRAAN
5.PEMUJAAN
6.BELAS KASIHAN
7.CINTA KASIH EROTIS
Manusia dan cinta kasih rupanya
sudah tak dapat dipisahkan lagi, karena manusia tanpa cinta kasih layaknya bumi
tanpa air, hidup gersang tak ada kehidupan. Cinta kasih merupakan salah satu
dari ciri manusia yang sebenarnya, Rasulullah pun mengajarkan tentang cinta
kasih, sebab peranan cinta kasih sangat penting dalam kehidupan manusia guna
keberlangsungan manusia yang aman, damai, penuh barokah. Kalau manusia tanpa
cinta kasih maka hidup takan tentram, penuh dengan kekerasan dan ingin menghak
segala yang ada di dalam dunia.
Cinta merupakan pengalaman yang
sangat menarik yang pernah kita alami dalam hidup ini. Sangat disesali, orang
pada umumnya masih bingung akan apakah cinta itu sesungguhnya. Kebingungan
mereka semakin bertambah ketika dunia Perfileman memperkenalkan arti cinta yang
salah dimana penekanan akan cinta selalu dititik beratkan pada perasaan dan
cerita romantika.
Begitupun dengan kasih sering
sekali kita terkecoh bahkan sulit untuk membedakan cinta dan kasih itu sendiri.
Oleh karena itu, penulis sangat tertarik mengambil judul makalah Manusia dan
Cinta Kasih, agar dapat membantu kita semua untuk lepas dari ketidak jelasan Cinta
Kasih yang selalu menjadi bahan perenungan, diskusi, cerita yang tidak
pernah ada akhirnya.
11. Pengertian Cinta Kasih
Cinta adalah sesuatu yang berasal dari hati, yang hanya dapat dirasakan oleh seseorang baik cinta kepada Tuhan-Nya (sang khalik), cinta tanah air, cinta kebudayaan maupun cinta kepada sesama manusia.
Menurut kamus besar bahasa indonesia W.J.S Poerwa Darminta, Cinta adalah rasa sangat suka atau rasa sayang ataupun rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan, kata kasih artinya perasaan sayang atau cinta atau menaruh belas kasihan. Jadi pengertian cinta dan kasih hampir bersamaan, sehingga kata kasih memperkuat rasa cinta kepada sesorang. Dan, cinta kasih bisa juga diartikan sebagai perasaan suka atau sayang kepada seseorang dan juga disertai dengan menaruh belas kasih.
Dalam kehidupan, cinta itu penting karena pada dasarnya seseorang menyukai sesuatu didasarkan pada perasaan suka dan cinta, seperti dalam hal kehidupan perkawinan, pembentukan keluarga dan pemeliharaan anak, hubungan yang erat di masyarakat dan hubungan manusiawi yang akrab. Cinta dapat dijadikan sebagai pengikat yang kuat antara manusia dengan Tuhan sehingga dengan begitu manusia dapat memegang teguh ajaran agamanya dan mengikuti serta menjadikan agamanya sebagai pedoman hidupnya, bila dilandasi dengan rasa cinta maka seseorang akan bersungguh-sungguh dalam hal beriman kepada Tuhan. Dalam hubungan antara manusia dengan manusia, cinta memiliki tiga unsur yaitu :
a. Keterkaitan, yaitu perasaan yang hanya ingin bersama seseorang, segala prioritas untuk orang itu, tidak mau pergi bersama orang lain kecuali dengan seseorang tersebut.
b. Keintiman, yaitu adanya kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukkan bahwa hubungan antara 2 orang yang sudah tidak ada jarak lagi, yang artinya sudah memiliki ikatan resmi yang sakral dalam artian sudah menikah.
c. Kemesraan, yaitu adanya rasa ingin membelai atau dibelai, rasa rindu jika tidak bertemu dan adanya ucapan-ucapan yang berarti kemesraan.
Cinta bisa dibina secara baik apabila ada 4 unsur, yaitu :
1. Pengasuhan
2. Tanggung jawab
3. Perhatian
4. Pengenalan
Cinta adalah sesuatu yang berasal dari hati, yang hanya dapat dirasakan oleh seseorang baik cinta kepada Tuhan-Nya (sang khalik), cinta tanah air, cinta kebudayaan maupun cinta kepada sesama manusia.
Menurut kamus besar bahasa indonesia W.J.S Poerwa Darminta, Cinta adalah rasa sangat suka atau rasa sayang ataupun rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan, kata kasih artinya perasaan sayang atau cinta atau menaruh belas kasihan. Jadi pengertian cinta dan kasih hampir bersamaan, sehingga kata kasih memperkuat rasa cinta kepada sesorang. Dan, cinta kasih bisa juga diartikan sebagai perasaan suka atau sayang kepada seseorang dan juga disertai dengan menaruh belas kasih.
Dalam kehidupan, cinta itu penting karena pada dasarnya seseorang menyukai sesuatu didasarkan pada perasaan suka dan cinta, seperti dalam hal kehidupan perkawinan, pembentukan keluarga dan pemeliharaan anak, hubungan yang erat di masyarakat dan hubungan manusiawi yang akrab. Cinta dapat dijadikan sebagai pengikat yang kuat antara manusia dengan Tuhan sehingga dengan begitu manusia dapat memegang teguh ajaran agamanya dan mengikuti serta menjadikan agamanya sebagai pedoman hidupnya, bila dilandasi dengan rasa cinta maka seseorang akan bersungguh-sungguh dalam hal beriman kepada Tuhan. Dalam hubungan antara manusia dengan manusia, cinta memiliki tiga unsur yaitu :
a. Keterkaitan, yaitu perasaan yang hanya ingin bersama seseorang, segala prioritas untuk orang itu, tidak mau pergi bersama orang lain kecuali dengan seseorang tersebut.
b. Keintiman, yaitu adanya kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukkan bahwa hubungan antara 2 orang yang sudah tidak ada jarak lagi, yang artinya sudah memiliki ikatan resmi yang sakral dalam artian sudah menikah.
c. Kemesraan, yaitu adanya rasa ingin membelai atau dibelai, rasa rindu jika tidak bertemu dan adanya ucapan-ucapan yang berarti kemesraan.
Cinta bisa dibina secara baik apabila ada 4 unsur, yaitu :
1. Pengasuhan
2. Tanggung jawab
3. Perhatian
4. Pengenalan
Perbedaan antara
cinta dengan nafsu adalah sebagai berikut:
1. Cinta bersifat manusiawi.
2. Cinta bersifat rokhaniah sedangkan nafsu
bersifat jasmaniah.
3. Cinta menunjukkan perilaku memberi,
sedangkan nafsu cenderung menuntut.
Cinta juga
selalu menyatakan unsur – unsur dasar tertentu yaitu:
1. Pengasuhan, contohnya cinta seorang ibu
kepada anaknya.
2. Tanggung jawab, adalah tindakan yang
benar – benar bedasarkan atas suka rela.
3. Perhatian, merupakan suatu perbuatan yang
bertujuan untuk mengembangkan pribadi orang lain, agar mau membuka dirinya.
4. Pengenalan, merupakan keinginan untuk
mengetahui rahasia manusia.
2. Cinta Menurut Ajaran Agama
Menurut beberapa pendapat, cinta dapat dipahami dengan mudah tanpa dikaitkan dengan agama. Tetapi dalam kenyataan hidup manusia masih mendambakan tegaknya cinta dalam kehidupan ini. Di satu pihak, cinta didengungkan lewat lagu dan organisasi perdamaian dunia, tetapi di pihak lain dalam praktek kehidupan cinta sebagai dasar kehidupan jauh dari kenyataan. Atas dasar ini, agama memberikan ajaran cinta kepada manusia. Dalam kehidupan manusia, cinta menampakkan diri dalam berbagai bentuk. Kadang-kadang seseorang mencintai dirinya sendiri. Kadang-kadang mencintai orang lain. Atau juga istri dan anaknya, hartanya, atau dalam islam mencintai Allah dan Rasulnya. Berbagai bentuk cinta ini bisa kita dapatkan dalam kitab suci Al-Qur’an.
1. Cinta kepada Allah dan Rasulnya
Kecintaan kepada Allah adalah tujuan yang terjauh serta termasuk derajat tertinggi, sedangkan kerinduan, kesenangan serta keridhoan mengikuti perasaan cinta. Tetapi dalam kehidupan sekarang ini, tidak banyak orang yang termasuk pada golongan ini. Manusia sekarang lebih banyak mengejar kehidupan dunia, kurang mendekatkan diri kepada Allah dan sering melakukan sesuatu yang jauh dari perintahnya. Seperti yang dikatakan dalam Al-Qur’an : “Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cinta mereka kepada Allah”. (Q.S Al-Baqarah : 165). Surat yang demikian telah mejelaskan begitu kentaranya orang yang merasa bahwa hidupnya akan selalu kembali kepadanya dengan orang yang kurang berpikir dengan kehidupannya.
Wujud cinta kepada Allah dan Rasul dapat melalui sholat, pujian (shalawat) serta doa’doa yang dipanjatkan semata-mata mengharapkan ridhonya, seperti telah dikatakan dalam Al-Qur’an :
“Katakanlah: Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. Allah maha pengampun lagi maha penyayang.” (QS, Al - Imran, 3:31).
Cinta yang ikhlas seorang manusia kepada Allah akan membuat cinta itu menjadi kekuatan pendorong yang mengarahkannya dalam kehidupannya dan menundukkan semua bentuk kecintaan lainnya. Cinta ini pun juga akan membuatnya menjadi seorang yang cinta pada sesama manusia, hewan, semua makhluk Allah dan seluruh alam semesta. Sebab dalam pandangannya semua wujud yang ada di sekelilingnya mempunyai manifestasi dari Tuhannya yang membangkitkan kerinduan-kerinduan spiritualnya dan harapan kalbunya. Manusia yang cinta kepada Allah dan Rasulnya cenderung mengambil hikmah, pedoman dan suri teladan dari Rasulnya.
2. Cinta diri
Cinta diri berakaitan erat dengan dorongan untuk menjaga diri, dalam artian manusia selalu mecari manfaat dalam kehidupannnya, mencari sesuatu kebaikan, menjauhi apa yang dilarang dan berdampak buruk bagi dirinya, selalu mengembangkan potensi yang ada didalam dirinya dan menjauhkan diri dari penyakit serta rasa dendam dan amarah yang hanya akan membawa dampak buruk baginya.
3. Cinta kepada sesama manusia
Kehidupan manusia tidak terlepas dari manusia lain, manusia selalu menginginkan untuk saling memiliki, penuh dengan keharmonisan, keserasian dan rasa percaya satu sama lain. Dalam perwujudannya, manusia harus dapat membantu satu sama lain dan bekerja sama. Oleh karenanya, sang khalik (Allah) selalu meberi cobaan dan musibah kepada seseorang agar orang lainnya dapat membantunya. Tentunya manusia harus dengan melalui iman, menegakkan shalat, memberikan zakat, bersedekah kepada orang-orang miskin dan tak punya dan menjauhi segala larangan Allah.
Al-Qur’an juga menyeru kepada orang-orang yang beriman agan saling mencintai seperti cinta mereka pada diri mereka sendiri. Dalam seruan itu sesungguhnya terkandung pengarahan kepada para mukmin agar tidak berlebih-lebihan dalam mencintai diri sendiri.
Disamping itu, cinta juga erat kaitannya dengan dorongan seksual. Sebab ialah yang bekerja dalam melestarikan kasih sayang, keserasian, dan kerja sama antara suami dan istri. Ia merupakan faktor yang primer bagi kelangsungan hidup keluarga : “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu Istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi yang berpikir.” (QS, Ar-Rum, 30:21). Dari sana lah terbentuk keluarga. Dari keluarga terbentuk masyarakat dan bangsa. Dengan demikian bumi pun menjadi ramai, bangsa-bangsa saling kenal mengenal, kebudayaan berkembang, dan ilmu pengetahuan dan industri menjadi maju.
3. Kasih Sayang
Menurut kamus besar bahasa indonesia W.J.S Purwodarmito kasih sayang diartikan dengan perasaan sayang atau cinta kepada seseorang. Kasih sayang ini merupakan pertumbuhan dari cinta. Kasih sayang ada dua bentuk yaitu, kasih mengasihi atau saling menumpahkan kasih sayang, Kasih sayang juga dasar komunikasi dari keluarga.
Coba bayangkan jika seseorang hidup tanpa adanya rasa kasih sayang. Setiap manusia dalam hidupnya pasti memiliki rasa kasih sayang, dari lahir hingga ajal menjemput. Entah Tuhan, kepada orangtua maupun kepada sesamanya. Kasih sayang tidak hanya sekedar diartikan sebagai hubungan cinta atau asmara kedua insan manusia (Laki-laki dan perempuan) tetapi bersifat universal, seperti terhadap sahabat, teman, keluarga, dan lain-lain. Dari semua itu, manusia perlu tahu, bahwa rasa kasih sayang yang tulus lebih banyak memberi dari pada menerima dan jika memberi selalu ikhlas dan tidak penah mengharap apa-apa. Sehingga kepentingan diri sendiri sering dinomor duakan demi memberi kebahagiaan kepada orang yang disayanginya.
Islam
menghendaki agar kasih sayang dan sifah belas kasih dikembangkan secara wajar.Jika diperinci
maka ruang lingkup kasih sayang ini dapat dibedakan menjadi beberapa tingkatan
:
1. Kasih sayang dalam lingkungan keluarga,
kasih orang tua kepada anak, kasih suami kepada istrinya, kasih antara orang
yang bersaudara dan berkeluarga.
2. Kasih sayang dalam lingkungan bangsa,
Perasaan kasih sayang dan simpati yang timbul akibat persamaan rumpun, suku
bangsa, rasa senasib dalam perjuangan yang menyangkut kenegaraan.
3. Kasih sayang dalam lingkungan kegamanaan,
Mencintai dan mengasihi sesama orang yang seagama karena memandang saudara
dalam akidah dan keyakinan.
4. Kasih sayang dalam bentuk
perikemanusiaan, Mencintai sesama manusia atas dasar pengertian bahwa manusia
adalah sama – sama berasal dari satu keturunan, asalnya satu bapak dan satu
ibu.
5. Kasih sayang kepada sesama makhluk
(Universal), Misalnya saling mengasihi, mengasihi hewan dan tumbuh – tumbuhan.
Kasih
sayang dalam diri pribadi seseorang, antara lain :
1. Pemurah : Sikap infak, yakni rela
membelanjakan harta bagi kepentingan keluarga dan ama social.
2. Tolong menolong : sikap gotong royong
3. Pemaaf : Berlapang dada, memafkan sahabat
– sahabatnya yang pernah bersalah.
4. Damai : Cenderung mengulurkan tangan,
perdamaian kepada orang yang memusuhinya.
5. Persaudaraan : Rasa kasih sayang kepada
sesame mukmin dan muslim
6. Menghubungkan tali kekeluargaan
(Silaturahmi) : seorang muslim tidak akan senang memutuskan tali kekeluargaan.
4. Kemesraan
Kemesraan berasal dari kata dasar mesra, yang artinya perasaan simpati yang akrab. Kemesraan pada dasarnya merupakan perwujudan kasih sayang yang mendalam. Filsuf Rusia, Salovjef dalam bukunya makna kasih mengatakan “Jika seorang pemuda jatuh cinta pada seorang gadis secara serius, ia terlempar ke luar dan cinta diri. Ia mulai hidup untuk orang lain.”
Kemesraan berasal
dari kata mesra yang berarti erat atau karib sehingga kemesraan berarti
hal yang menggambarkan keadaan sangat erat atau karib. Kemesraan juga
bersumber dari cinta kasih dan merupakan realisasi nyata. Kemesraan dapat
diartikan sama dengan kekerabatan, keakraban yang dilandasi rasa cinta dan
kasih.
Tingkatan
kemesraan dapat dibedakan berdasarkan umur, yaitu:
1. Kemesraan dalam Tingkat Remaja, terjadi
dalam masa pubertas yaitu dimana masa remaja memiliki kematangan organ kelamin
yang menyebabkan dorongan seksualitasnya kuat.
2. Kemesraan dalam Rumah Tangga, terjadi
antara pasangan suami istri dalam perkawinan. Biasanya pada tahun tahun awal
perkawinan, kemesraan masih sangat terasa, namun biasanya sudah agak lama
kemesraan semakin berkurang.
3. Kemesraan Manusia Usia Lanjut, Kemesraan
bagi manusia berbeda dengan Kemesraan pada usia sebelumnya.
5. Pemujaan
Pemujaan dapat kita artikan sebagai perwujudan rasa cinta terhadap Tuhan yang diwujudkan dalam bentuk ibadah. Kecintaan manusia kepada tuhan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Hal ini karena pemujaan kepada tuhan adalah inti, makna kehidupan yang sebenarnya, sebabnya tuhan lah yang menciptakan alam semesta.
Pemujaan yang dilakukan oleh manusia lebih mengarah pada rasa ingin berkomunikasi dengan Tuhan dan memohon ampun kepadanya.
Pengertian Pemujaan adalah
salah satu investasi cinta manusia kepada Tuhan yang diwujudkan dalam
kimunikasi ritual, karena pemujaan kepada Tuhan adalah inti, nilai dan makna
kehidupan yang sebenarnya. Pemujaan dapat dilakukan dalam berbagai aspek
seperti memuja pada leluhur,memuja pada agama tertentu dan kepercayan yang ada
seperti Pemujaan pada leluhur adalah suatu kepercayaan bahwa para
leluhur yang telah meninggal masih memiliki kemampuan untuk ikut mempengaruhi
keberuntungan orang yang masih hidup.
Dalam
beberapa budaya Timur, dan tradisi penduduk asli Amerika, tujuan pemujaan
leluhur adalah untuk menjamin kebaikan leluhur dan sifat baik pada orang hidup,
dan kadang-kadang untuk meminta suatu tuntunan atau bantuan dari leluhur.
Fungsi sosial dari pemujaan leluhur adalah untuk meningkatkan nilai-nilai
kekeluargaan, seperti bakti pada orang tua, kesetiaan keluarga, serta
keberlangsungan garis keturunan keluarga.
6. Belas Kasihan
Belas kasihan dapat diartikan sebagai perasaan dan sikap empati dan simpati terhadap seseorang dimana sikap itu terlahir dari dasar hati dan merupakan salah satu kebajikan dalam kehidupan bermasyarakat, dan terkait dengan landasan kemanusiaan. Hal ini menunjukkan rasa kemanusiaan yang tinggi dan memegang prinsip-prinsip dalam kehidupan masyarakat yang berprikemanusiaan. Seseorang yang menaruh belas kasih tentunya bukan orang yang sembarangan dan pastinya mereka orang-orang yang berahlak. Manusia punya potensi untuk berbelas kasihan. Maka jika seseorang tergugah hatinya dan menaruh belas kasihan maka tentu lah orang itu termasuk orang yang terpuji dan berbudi baik.
7. Cinta Kasih Erotis
Cinta kasih erotis berarti adanya rasa ingin disatukan dengan sempurna, dalam artian antara dua orang yang ingin disatukan. Cinta kasih erotis bersifat ekslusif dan bukan universal. Cinta kasih erotis ditafsirkan tidak jauh dari yang namanya jatuh cinta, namun pengalaman kemesraan dan sebagainya yang tiba-tiba hanya bersifat sementara. Cinta kasih erotis tidak terdapat dalam kisah cinta persahabatan dan keluarga atau keibuan akan tetapi cinta kasih erotis lebih di artikan sebagai ikatan hak milik antara dua orang yang saling merasakan cinta satu sama lain. Dan yang paling penting cinta kasih erotis berarti seseorang dengan sungguh-sungguh mencintai dan mengasihi dengan jiwa yang sedalam-dalamnya dan menerima pribadi orang yang dicintainya tersebut baik pria maupun wanita.
Dengan begitulah hingga muncul gagasan suatu pernikahan tradisional yang di dasari oleh perasaan masing-masing, namun berbeda dengan bangsa barat mereka hanya menganggap bahwa cinta adalah sesuatu yang hanya bersifat spontan dan merupakan reaksi emosional.
Belas kasihan dapat diartikan sebagai perasaan dan sikap empati dan simpati terhadap seseorang dimana sikap itu terlahir dari dasar hati dan merupakan salah satu kebajikan dalam kehidupan bermasyarakat, dan terkait dengan landasan kemanusiaan. Hal ini menunjukkan rasa kemanusiaan yang tinggi dan memegang prinsip-prinsip dalam kehidupan masyarakat yang berprikemanusiaan. Seseorang yang menaruh belas kasih tentunya bukan orang yang sembarangan dan pastinya mereka orang-orang yang berahlak. Manusia punya potensi untuk berbelas kasihan. Maka jika seseorang tergugah hatinya dan menaruh belas kasihan maka tentu lah orang itu termasuk orang yang terpuji dan berbudi baik.
7. Cinta Kasih Erotis
Cinta kasih erotis berarti adanya rasa ingin disatukan dengan sempurna, dalam artian antara dua orang yang ingin disatukan. Cinta kasih erotis bersifat ekslusif dan bukan universal. Cinta kasih erotis ditafsirkan tidak jauh dari yang namanya jatuh cinta, namun pengalaman kemesraan dan sebagainya yang tiba-tiba hanya bersifat sementara. Cinta kasih erotis tidak terdapat dalam kisah cinta persahabatan dan keluarga atau keibuan akan tetapi cinta kasih erotis lebih di artikan sebagai ikatan hak milik antara dua orang yang saling merasakan cinta satu sama lain. Dan yang paling penting cinta kasih erotis berarti seseorang dengan sungguh-sungguh mencintai dan mengasihi dengan jiwa yang sedalam-dalamnya dan menerima pribadi orang yang dicintainya tersebut baik pria maupun wanita.
Dengan begitulah hingga muncul gagasan suatu pernikahan tradisional yang di dasari oleh perasaan masing-masing, namun berbeda dengan bangsa barat mereka hanya menganggap bahwa cinta adalah sesuatu yang hanya bersifat spontan dan merupakan reaksi emosional.
-SOAL-
1.
Al-Qur’an juga menyeru kepada orang-orang yang beriman agan
saling mencintai seperti cinta mereka pada diri mereka sendiri. Dalam seruan
itu sesungguhnya terkandung pengarahan kepada para mukmin agar tidak
berlebih-lebihan dalam?
A. Mencintai
dengan ikhlas
B. Mencintai
dengan tulus
C.Mencintai
dengan kasih sayang
D. Mencintai
diri sendiri
JAWABAN: D
2.
Yang bukan merupakan tiga unsure cinta yaitu?
A.
Kemesraan
B.
Keterkaitan
C.
Kedaulatan
D.
Keintiman
JAWABAN: C
3.
Terjadi dalam masa pubertas yaitu dimana masa remaja memiliki kematangan
organ kelamin yang menyebabkan dorongan seksualitasnya kuat,merupakan tingkat
pada?
A.
Kemesraan dalam Tingkat Remaja
B.
Kemesraan dalam Tingkat Rumah tangga
C. Kemesraan dalam Tingkat
Lingkungan
D.
Kemesraan dalam Tingkat Keluarga
JAWABAN: A
4. Fungsi
sosial dari pemujaan leluhur adalah untuk?
A.
Agar memberikan rezeki berlimpah dari hasil yang illegal dengan hubungan
makhluk halus
B. Untuk
bisa meningkatkan ilmu persetanan dengan memberikan sesajen
C.
Meningkatkan nilai-nilai keharmonisan hubungan, seperti pacaran di
berbagai tempat tanpa melihat situasi dan kondisi
D.
Meningkatkan nilai-nilai kekeluargaan, seperti bakti pada orang
tua, kesetiaan keluarga, serta keberlangsungan garis keturunan keluarga.
JAWABAN: D
5.
Cinta kasih erotis bersifat?
A. Modern
dan Universal
B.
Ekslusif dan bukan Universal
C.
Intensif dan Universal
D.
Tradisonal dan bukan Universal
JAWABAN: B
Sumber Referensi
:
http://parhutahuta14.blogspot.com/2011/03/cinta-kasih-erotis.html
Http://octaviaberliana.blogspot.com/2013/10/tugas-ilmu-budaya-dasar-manusia-dan.html
Http://ekafnuraeni.blogspot.com/2012/09/manusia-dan-cinta-kasih.html
Http://ubayotaku.blogspot.com/2012/04/pengertian-cinta-kasih-erotis.html?m=1
Http://meiliaupstar.blogspot.com/2011/11/pengertian-cinta-kasih-kasih-sayang.html?m=1
Http://octaviaberliana.blogspot.com/2013/10/tugas-ilmu-budaya-dasar-manusia-dan.html
Http://ekafnuraeni.blogspot.com/2012/09/manusia-dan-cinta-kasih.html
Http://ubayotaku.blogspot.com/2012/04/pengertian-cinta-kasih-erotis.html?m=1
Http://meiliaupstar.blogspot.com/2011/11/pengertian-cinta-kasih-kasih-sayang.html?m=1
Gambar:
Google