BAB I
PERTUMBUHAN PENDUDUK
Tabel Perkembangan penduduk dunia
Perkembangan penduduk dunia tahun 1830 –
2006
Tahun
|
Jumlah penduduk
|
Perkembangan pertahun
|
1830
|
1 milyard
|
-
|
1930
|
2 milyard
|
1%
|
1960
|
3 milyard
|
1,7%
|
1975
|
4 milyard
|
2,2%
|
1987
|
5 milyard
|
2%
|
1996
|
6 milyard
|
2%
|
2006
|
7 milyard
|
2%
|
Sumber : Iskandar , Does Sampurno Masalah Pertambahan Penduduk di Indonesia
Bisa kita lihat rata – rata setiap
negera penduduknya bisa bertambah hingga 2x lipatnya. Lalu perkembangan
penduduk dunianya bertambah hingga 3x lipatnya. Itu berarti penduduk dunia
sangat pesat pertumbuhannya.
Tabel Pengandaan Penduduk Dunia
Tahun penggandaan
|
Perkiraan penduduk dunia
|
Waktu
|
800 SM
|
5 juta
|
-
|
1650 tahun
|
500 juta
|
1500
|
1830 tahun
|
1 milyard
|
180
|
1930 tahun
|
2 milyard
|
100
|
1975 tahun
|
4 milyard
|
45
|
Sumber : Ehrlich, Paul, R, et al, Human Ecology W.H. Freeman and Co San Fransisco.
Menggunakan interpolasi linear dari
perkiraan UNDESA, populasi dunia telah meningkat dua kali lipat atau akan dua
kali lipat dalam tahun-tahun berikutnya (dengan dua titik tolak yang berbeda). Perhatikan bagaimana, selama 2 milenium, menggandakan masing-masing mengambil
kira-kira setengah selama dua kali lipat sebelumnya, pas model pertumbuhan
hiperbolik disebutkan di atas. Namun, tidak mungkin bahwa akan ada penggandaan
lain dalam abad ini.
Faktor-Faktor Demografi yang Mempengaruhi
Pertambahan Penduduk
- Kematian
- Kelahiran
Imigrasi apabila setiap penduduk pindah
ke kota dan mereka menjadikan ktp menjadi dua maka akan sulit apabila di data
tidak akan terpenuhi akan sulit mendata penduduk dengan data pasti
Rumus Tingkat Kematian Kasar
CDR = D/P x K
Ket :
CDR = Crude Death Rate (Angka Kematian Kasar).
D = Jumlah kematian (death) pada tahun tertentu
P = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun tertentu
K = Bilangan konstan 1000
CDR = Crude Death Rate (Angka Kematian Kasar).
D = Jumlah kematian (death) pada tahun tertentu
P = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun tertentu
K = Bilangan konstan 1000
Rumus Tingkat Kematian Khusus
ASDRx = Dx/Px x K
Ket :
ASDRx = Angka Kematian khusus umur tertentu (x)
Dx = Jumlah Kematian pada umur tertentu selama satu tahun
Px = Jumlah Penduduk pada umur tertentu
K = Bilangan konstan 1000
ASDRx = Angka Kematian khusus umur tertentu (x)
Dx = Jumlah Kematian pada umur tertentu selama satu tahun
Px = Jumlah Penduduk pada umur tertentu
K = Bilangan konstan 1000
- Angka Kelahiran
Angka kelahiran adalah angka yang
menunjukkan bayi yang lahir dari setiap 1000 penduduk per tahun. Angka
kelahiran bayi dapat dibagi menjadi tiga kriteria, yaitu:
Angka kelahiran dikatakan tinggi jika
angka kelahiran > 30 per tahun.
Angka kelahiran dikatakan sedang jika
angka kelahiran 20-30 per tahun.
Angka kelahiran dikatakan rendah
jika angka kelahiran < 20 per tahun.
- Pengertian dan Akibat Migrasi
Secara umum Migrasi adalah perpindahan
penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke tempat lain melewati
batas administratif (migrasi internal) atau batas politik/negara (migrasi
internasional). Dengan kata lain, migrasi diartikan sebagai perpindahan yang
relatif permanen dari suatu daerah (negara) ke daerah (negara) lain.
Ada dua dimensi penting dalam penalaahan migrasi, yaitu dimensi ruang/daerah (spasial) dan dimensi waktu.
Ada dua dimensi penting dalam penalaahan migrasi, yaitu dimensi ruang/daerah (spasial) dan dimensi waktu.
Tinjauan migrasi secara regional sangat
penting dilakukan terutama terkait dengan kepadatan dan distribusi penduduk
yang tidak merata.Migrasi salah satu dari tiga komponen dasar dalam demografi,
Migrasi bersama dengan dua komponen lainnya, kelahiran dan kematian,
mempengaruhi dinamika kependudukan di suatu wilayah.
Berikut ini adalah akibat yang muncul
dari migrasi :
- Pengaruh Kepadatan Penduduk terhadap Bidang Ekonomi
- Pengaruh Kepadatan Penduduk terhadap Bidang Sosial
- Pengaruh Kepadatan Penduduk terhadap Lingkungan
Pencemaran Lingkungan
Pencemaran atau polusi adalah penambahan segala substansi ke lingkungan akibat aktivitas manusia.
Pencemaran atau polusi adalah penambahan segala substansi ke lingkungan akibat aktivitas manusia.
Macam-Macam Migrasi dan Proses Migrasi
Berikut adalah macam-macam migrasi :
- Emigrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lain.
- Imigrasi adalah masuknya penduduk ke dalam suatu daerah negara tertentu
- Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota.
- Transmigrasi adalah perpindahan penduduk antarpulau dalam suatu negara.
- Remigrasi adalah kembalinya penduduk ke negara asal setelah beberapa lama berada di negara orang lain.
Proses Migrasi Penduduk dari Asal ke
Daerah Tujuan :
Dalam memilih daerah tujuan para imigran
cenderung memilih daerah yang terdekat dengan daerah asal. Kurangnya kesempatan kerja didaerah asal
dan adanya kesempatan kerja didaerah tujuan merupakan salah satu alasan
seseorang melakukan mobilitas penduduk
Informasi yang positif dari sanak
saudara, kerabat tentang daerah tujuan, merupakan sumber informasi yang penting
dalam pengambilan keputusan seseorang untuk berimigrasi, informasi yang negatif yang datang dari
daerah tujuan, menyebabkan orang enggan untuk berimigrasi
Makin besar pengaruh daerah perkotaan
terhadap seseorang, makin tinggi frekuensi mobilitas orang tersebut. Makin tinggi pendapatan seseorang, makin
tinggi frekuensi mobilitas orang tersebut.Seseorang akan memilih daerah tujuan
dimana terdapat sanak saudara atau kenalan yang berada di daerah tersebut.
Migrasi masih akan terjadi apabila di
suatu daerah ada bencana alam (banjir, gempa bumi dll)
Orang yang berumur muda dan belum
berumah tangga lebih banyak mengadakan mobilitas daripada orang yang sudah
berusia lanjut dan berstatus kawin.
Makin tinggi pendidikan seseorang, makin
banyak melaksanakan mobilitas penduduk
Jenis Struktur Penduduk
- Jumlah Penduduk : Urbanisasi, Reurbanisasi, Emigrasi, Imigrasi, Remigrasi,Transmigrasi.
- Persebaran Penduduk : Kepadatan penduduk adalah jumlah penduduk disuatu wilayah dibandingkan dengan luas wilayahnya yang dihitung jiwa per km kuadrat.
- Komposisi Penduduk : Merupakan sebuah mata statistik dari statistik kependudukan yang membagi dan membahas masalah kependudukan dari segi umur dan jenis kelamin.
Bentuk Piramida Penduduk
Piramida penduduk muda berbentuk limas
Piramida ini menggambarkan jumlah penduduk usia muda lebih besar dibanding usia dewasa. Jumlah angka kelahiran lebih besar daripada jumlah kematian.
Contoh Negara : India, Brazilia, Indonesia.
Piramida ini menggambarkan jumlah penduduk usia muda lebih besar dibanding usia dewasa. Jumlah angka kelahiran lebih besar daripada jumlah kematian.
Contoh Negara : India, Brazilia, Indonesia.
Piramida penduduk stasioner atau tetap
berbentuk granat
Bentuk ini menggambarkan jumlah penduduk
usia muda seimbang dengan usia dewasa. Tingkat kematian rendah dan tingkat
kelahiran tidak begitu tinggi.
Contoh Negara : Swedia, Belanda, Skandinavia.
Contoh Negara : Swedia, Belanda, Skandinavia.
Piramida penduduk tua berbentuk batu
nisan
Piramida bentuk ini menunjukkan jumlah
penduduk usia muda lebih sedikit bila dibandingkan dengan usia
dewasa. Jika angka kelahiran jenis pria besar, maka suatu negara bisa
kekurangan penduduk.
Contoh Negara : Jerman, Inggris, Belgia, Prancis.
Contoh Negara : Jerman, Inggris, Belgia, Prancis.
Pengertian Rasio Ketergantungan
Rasio Ketergantungan adalah perbandingan
antara jumlah penduduk berumur 0-14 tahun, ditambah dengan jumlah penduduk 65
tahun keatas dibandingkan dengan jumlah penduduk usia 15-64 tahun. Rasio
ketergantungan dapat dilihat menurut usia yakni Rasio Ketergantungan Muda dan
Rasio Ketergantungan Tua. Rasio ketergantungan dapat digunakan sebagai
indikator yang secara kasar dapat menunjukkan keadaan ekonomi suatu negara
apakah tergolong negara maju atau negara yang sedang berkembang. Semakin
tingginya persentase rasio ketergantungan menunjukkan semakin tingginya beban
yang harus ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai hidup penduduk
yang belum produktif dan tidak produktif lagi.
Pertumbuhan
penduduk adalah perubahan jumlah penduduk di suatu wilayah tertentu pada waktu
tertentu dibandingkan waktu sebelumnya. Misalnya pertumbuhan penduduk Indonesia
dari tahun 1995 ke tahun 2000 adalah perubahan jumlah penduduk Indonesia dari
tahun 1995 sampai 2000. Indikator tingkat pertumbuhan penduduk
sangat berguna untuk memprediksi jumlah penduduk di suatu wilayah atau negara
dimasa yang akan datang. Dengan diketahuinya jumlah penduduk yang akan datang,
diketahui pula kebutuhan dasar penduduk ini, tidak hanya di bidang sosial dan
ekonomi tetapi juga di bidang politik misalnya mengenai jumlah pemilih untuk
pemilu yang akan datang. Tetapi prediksi jumlah penduduk dengan cara seperti
ini belum dapat menunjukkan karakteristik penduduk dimasa yang akan datang.
Untuk itu diperlukan proyeksi penduduk menurut umur dan jenis kelamin yang
membutuhkan data yang lebih rinci yakni mengenai tren fertilitas, mortalitas
dan migrasi.
BAB II
Pertumbuhan dan Perkembangan Kebudayaan di Indonesia
Zaman Batu Tua (Palaeolithikum)
Alat-alat batu pada zaman batu tua, baik bentuk
ataupun permukaan peralatan masih kasar, misalnya kapak genggam Kapak genggam
semacam itu kita kenal dari wilayah Eropa, Afrika, Asia Tengah, sampai
Punsjab(India), tapi kapak genggam semacam ini tidak kita temukan di daerah
Asia Tenggara
Berdasarkan penelitian para ahli prehistori,
bangsa-bangsa Proto-Austronesia pembawa kebudayaan Neolithikum berupa kapak
batu besar ataupun kecil bersegi-segi berasal dari Cina Selatan, menyebar ke
arah selatan, ke hilir sungai-sungai besar sampai ke semenanjung Malaka Lalu
menyebar ke Sumatera, Jawa. Kalimantan Barat, Nusa Tenggara, sampai ke Flores,
dan Sulawesi, dan berlanjut ke Filipina.
Zaman Batu Muda (Neolithikum)
Manusia pada zaman batu muda telah mengenal dan
memiliki kepandaian untuk mencairkan/melebur logam dari biji besi dan
menuangkan ke dalam cetakan dan mendinginkannya. Oleh karena itulah mereka
mampu membuat senjata untuk mempertahankan diri dan untuk berburu serta membuat
alat-alat lain yang mereka perlukan.
Ciri – ciri zaman batu muda :
1. Mulai menetap dan membuat rumah
2. Membentuk kelompok masyarakat desa
3. Bertani
4. Berternak untuk memenuhi kebutuhan hidup
1. Mulai menetap dan membuat rumah
2. Membentuk kelompok masyarakat desa
3. Bertani
4. Berternak untuk memenuhi kebutuhan hidup
Bangsa-bangsa Proto-austronesia yang masuk dari
Semenanjung Indo-China ke Indonesia itu membawa kebudayaan Dongson, dan
menyebar di Indonesia. Materi dari kebudayaan Dongson berupa senjata-senjata
tajam dan kapak berbentuk sepatu yang terbuat dari bahan perunggu.
Kepribadian merupakan salah satu identitas diri dari seseorang,
dimana kepribadian tersebut dapat berupa sifat, tingkah laku, cara berfikir
maupun cara berbicara. Banyak sekali faktor-faktor yang mempengaruhi
kepribadian salah satu nya adalah faktor kebudayaan. Mengapa demikian ? karena
kebudayaan merupakan perilaku manusia yang dipelajari di lingkungannya yang
bersifat turun temurun.
Jadi, apabila seseorang berada di lingkungan yang kental
akan kebudayaan maka kepribadian orang tersebut akan sesuai dengan kebudayaan
nya. Untuk itu, dalam makalah ini saya akan menjelaskan sedikit mengenai
Peran Kebudayaan dalam Membentuk Kepribadian.
Hubungan antara kebudayaan dan kepribadian adalah kebudayaan
terbentuk dari sekumpulan orang yang memiliki kepribadian berbeda-beda untuk
membuat suatu ciri khas dari tempat tinggalnya yang dapat terus dilakukan dari
generasi ke generasi seiring dengan perkembangan jaman.
Sedangkan kepribadian sendiri terbentuk karena adanya
interaksi sosial antara satu individu dengan individu yang lain dalam sebuah
lingkungan. Lingkungan tersebut sudah tentu memiliki kebudayaan yang di pegang
teguh yang sering dilaksanakan pada waktu tertentu, sehingga dengan sendirinya
seseorang kepribadian nya akan terbentuk karena ada nya proses interaksi sosial
salah satu nya dari kebudayaan.
Sumber http://faradinalwp.blogspot.com
Sumber http://faradinalwp.blogspot.com
Perkembangan Agama di
Indonesia
Sejak dahulu bangsa Indonesia terkenal sebagai bangsa yang
ramah dan suka bergaul dengan bangsa lain. Oleh karena itu, banyak bangsa lain
yang datang ke wilayah Nusantara untuk menjalin hubungan dagang. Ramainya
perdagangan di Nusantara yang melibatkan para pedagang dari berbagai negara
disebabkan melimpahnya hasil bumi dan letak Indonesia pada jalur pelayaran dan
perdagangan dunia. Pada sekitar abad ketujuh, Selat Malaka telah dilalui oleh
pedagang Islam dari India, Persia, dan Arab dalam pelayarannya menuju
negara-negara di Asia Tenggara dan Cina. Melalui hubungan perdagangan tersebut,
agama dan kebudayaan Islam masuk ke wilayah Indonesia. Pada abad kesembilan,
orang-orang Islam mulai bergerak mendirikan perkampungan Islam di Kedah
(Malaka), Aceh, dan Palembang.
Kebudayaan
Hindu, Budha
Pada abad ke-3 dan ke-4 agama hindu mulai masuk ke
Indonesia di Pulau Jawa. Perpaduan atau akulturasi antara kebudayaan setempat
dengan kebudayaan. Sekitar abad ke 5 ajaran Budha masuk ke indonesia, khususnya
ke Pulau Jawa. Agama Budha dapat dikatakan berpandangan lebih maju dibandingkan
Hinduisme,sebab budhisme tidak menghendaki adanya kasta-kasta dalam masysrakat.
Walaupun demikian, kedua agama itu di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa tumbuh
dan berdampingan secara damai. Baik penganut hinduisme maupun budhisme
masng-masing menghasilkan karya- karya budaya yang bernilai tinggi dalam seni
bangunan, arsitektur, seni pahat, seni ukir, maupun seni sastra, seperti
tercermin dalam bangunan, relief yang diabadikan dalam candi-candi di Jawa
Tengah maupun di Jawa Timur diantaranya yaitu Borobudur, Mendut, Prambanan,
Kalasan, Badut, Kidal, Jago, Singosari, dll.
Kebudayaan
Islam
Abad ke 15 da 16 agama islam telah dikembangkan di
Indonesia, oleh para pemuka-pemuka islam yang disebut Walisongo. Titik
penyebaran agama Islam pada abad itu terletak di Pulau Jawa. Sebenarnya agama
Islam masuk ke Indonesia, khususnya di Pulau Jawa sebelum abad ke 11 sudah ada
wanita islam yang meninggal dan dimakamkan di Kota Gresik. Masuknya agama Islam
ke Indonesia berlangsung secara damai. Hal ini di karena masuknya Islam ke
Indonesia tidak secara paksa.
Abad ke 15 ketika kejayaan maritim Majapahit mulai
surut , berkembanglah negara-negara pantai yang dapat merongrong kekuasaan dan
kewibawaan majapahit yang berpusat pemerintahan di pedalaman. Negara- negara yang
dimaksud adalah Negara malaka di Semenanjung Malaka,Negara Aceh di ujung
Sumatera, Negara Banten di Jawa Barat, Negara Demak di Pesisir Utara Jawa
Tengah, Negara Goa di Sulawesi Selatan . Dalam proses perkembangan
negara-negara tersebut yang dikendalikan oleh pedagang. Pedagang kaya dan
golongan bangsawan kota- kota pelabuhan, nampaknya telah terpengaruh dan
menganut agama Islam. Daerah-daerah yang belum tepengaruh oleh kebudayaan
Hindu, agama Islam mempunyai pengaruh yang mendalam dalam kehidupan penduduk.
Di daerah yang bersangkutan. Misalnya Aceh, Banten, Sulawesi Selatan, Sumatera
Timur, Sumatera Barat, dan Pesisr Kalimantan.
BAB III
Kebudayaan Barat
Unsur kebudayaan barat juga memberi warna terhadap
corak lain dari kebudayaan dan kepribadian bangsa Indonesia adalah kebudayaan
Barat. Masuknya budaya Barat ke Negara Republik Indonesia ketika kaum
kolonialis atau penjajah masuk ke Indonesia, terutama bangsa Belanda.
Penguasaan dan kekuasaan perusahaan dagang Belanda (VOC) dan berlanjut dengan
pemerintahan kolonialis Belanda, di kota-kota propinsi, kabupaten muncul
bangunan-bangunan dengan bergaya arsitektur Barat. Dalam waktu yang sama,
dikota-kota pusat pemarintahan, terutama di Jawa, Sulawesi Utara, dan Maluku
berkembang dua lapisan sosial ; Lapisan sosial yang terdiri dari kaum buruh,
dan kaum pegawai.
Sehubungan dengan itu penjelasan UUD’45 memberikan
rumusan tentang kebudayaan memberikan rumusan tentang kebudayaaan bangsa
Indonesia adalah: kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budi rakyat
Indonesia seluruhnya, termasuk kebudayaan lama dan asli yang ada sebagai puncak
kebudayaan di daerah-daerah di seluruh Indonesia. Dalam penjelasan UUD’45
ditujukan ke arah mana kebudayaan itu diarahkan, yaitu menuju kearah kemajuan
budaya dan persatuan, dengan tidak menolak bahan baru kebudayaan asing yang
dapat mengembangkan kebudayaan bangsa sendiri serta mempertinggi derajat
kemanusiaan bangsa Indonesia
Sumber :
Kebudayaan Asing di Indonesia
Bangsa Indonesia dalam mengikuti arus globalisasi terkadang
dapat melunturkan jati diri bangsa yang begitu kental dengan kesopanan dan
budaya timur. Dimata dunia Indonesia dikenal sebagai bangsa yang menjunjung
adab ketimuran yang sangat baik. Tapi bangsa Indonesia tidak menutup diri bagi
budaya asing yang ingin masuk ke Indonesia tanpa melunturkan jati diri dan
kepribadian bangsa Indonesia. Karena terkadang globalisasi dapat menjadikan
bangsa semakin kreatif tanpa meninggalkan adab bangsanya.
Kebudayaan asing yang masuk akibat era globalisasi
(perluasan cara-cara sosial antar benua), ke Indonedia turut mengubah perilaku
dan kebudayaan Indonesia, baik itu kebudayaan nasional maupun kebudayaan murni
yang ada di setiap daerah di Indonesia. Dalam hal ini sering terlihat
ketidakmampuan manusia di Indonesia untuk beradaptasi dengan baik terhadap
kebudayaan asing sehingga melahirkan perilaku yang cenderung ke barat-baratan
(westernisasi).
Hal tersebut terlihat dengan seringnya orang-orang terutama
remaja Indonesia keluar-masuk pub, diskotik dan tempat hiburan malam
lainnya, dengan berbagai perilaku menyimpang yang menyertainya dan sering
melahirkan komunitas tersendiri terutama di kota-kota besar dan metropolitan.
Dalam hal ini terjadinya berbagai kasus penyimpangan seperti penyalah gunaan
zat adiktif, berbagai bentuk pelanggaran susila dan lain sebagainya. Ini
merupakan ketidakmampuan masyarakat Indonesia dalam beradaptasi dan menyeleksi
pengaruh asing sehingga masih bersikap ‘latah’ terhadap kebudayaan asing.
Pengaruh Budaya Asing di Indonesia
Dari sekian banyak budaya asing yang masuk ke Indonesia,
diantaranya adalah budaya barat. Barat, sesuai namanya, merupakan produk
perkembangan di bilangan barat dunia yang menekankan individualitas dan
kebebasan. Sementara Indonesia merupakan bagian bangsa timur yang menghendaki
harmoni, komando, dan kolektivitas.
Bangsa Barat yang memberikan pengaruh cukup membekas adalah
Portugis dan Belanda. Terutama Belanda, budaya bangsa-bangsa ini sebagiannya
telah terserap dan masuk ke dalam struktur budaya bangsa Indonesia.
Sesungguhnya, terdapat sejumlah pengaruh “Barat” yang hingga
kini terus membekas di dalam struktur kebudayaan Indonesia. Utamanya di dalam
sistem pendidikan Indonesia. Pendidikan merupakan salah satu komponen
nonmaterial kebudayaan yang punya peran signifikan dalam melestarikan suatu
budaya. Selain pendidikan, mekanisme administratif pemerintahan negara barat
yang pernah menjajah Indonesia, yaitu Belanda juga punya pengaruh tersendiri
dalam pembentukan sistem sosial (politik) Indonesia.
Tidak hanya Negara barat saja yang mempengaruhi, tetapi
negara-negara Timur seperti Cina dan Jepang pun memberikan derajat pengaruh
tertentu bagi perkembangan sistem sosial dan budaya Indonesia. Jepang tentu
saja, memberikan pengaruh , yaitu lewat penjajahan singkat mereka atas
Indonesia. Sementara Cina, yang telah punya hubungan dengan kepulauan nusantara
jauh sebelum Islam menyentuh Indonesia, dan telah membentuk derajat pengaruh
tersendiri.
Sedangkan sekarang ini, kebiasaan-kebiasaan orang barat yang
telah membudaya hampir dapat kita saksikan setiap hari melalui media elektronik
dan cetak yang celakanya kebudayaan orang-orang barat tersebut yang sifatnya
negatif dan cenderung merusak serta melanggar norma-norma ketimuran kita
sehingga ditonton dan ditiru oleh orang-orang kita terutama para remaja yang
menginginkan kebebasan seperti orang-rang barat.
Contoh kebudayaan-kebudayaan barat tersebut dapat kita lihat
dari cara mereka berpakaian dan mode, film, sampai pada pergaulan dengan lawan
jenis.
Dampak Kebudayaan Asing di
Indonesia
Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi
kehidupan suatu negara termasuk Indonesia. Pengaruh tersebut meliputi dua sisi
yaitu pengaruh positif dan pengaruh negatif. Pengaruh globalisasi di berbagai
bidang kehidupan seperti kehidupan politik, ekonomi, ideologi, sosial budaya
dan lain- lain akan mempengaruhi nilai-nilai nasionalisme terhadap bangsa.
1. Dampak Positif
- a. Perubahan Tata Nilai dan Sikap
Adanya modernisasi dan globalisasi dalam budaya menyebabkan pergeseran nilai
dan sikap masyarakat yang semula irasional menjadi rasional.
- b. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat menjadi lebih mudah
dalam beraktivitas dan mendorong untuk berpikir lebih maju.
- c. Tingkat Kehidupan yang lebih Baik
Dibukanya industri yang memproduksi alat-alat komunikasi dan
transportasi yang canggih merupakan salah satu usaha mengurangi penggangguran
dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.
2. Dampak Negatif
- a. Pola Hidup Konsumtif
Perkembangan industri yang pesat membuat penyediaan barang
kebutuhan masyarakat melimpah. Dengan begitu masyarakat mudah tertarik untuk
mengonsumsi barang dengan banyak pilihan yang ada.
- b. Sikap Individualistik
Masyarakat merasa dimudahkan dengan teknologi maju membuat
mereka merasa tidak lagi membutuhkan orang lain dalam beraktivitasnya. Kadang mereka lupa bahwa
mereka adalah makhluk sosial.
- c. Gaya Hidup Kebarat-baratan
Tidak semua budaya Barat baik dan cocok diterapkan di
Indonesia.Budaya negatif yang mulai menggeser budaya asli adalah anak tidak lagi hormat kepada orang
tua, kehidupan bebas remaja,
remaja lebih menyukai dance dan lagu barat dibandingkan tarian dari Indonesia
dan lagu-lagu Indonesia, dan lainnya. Hal ini terjadi karena kita sebagai
penerus bangsa tidak bangga terhadap sesutu milik bangsa.
- d. Kesenjangan Sosial
Apabila dalam suatu komunitas masyarakat hanya
ada beberapa individu yang dapat mengikuti arus modernisasi dan globalisasi maka akan memperdalam jurang pemisah antara
individu dengan individu lain yang stagnan. Hal ini menimbulkan
kesenjangan sosial. Kesenjangan social menyebabkan adanya jarak antara si
kaya dan si miskin sehingga sangat mungkin bias merusak kebhinekaan dan
ketunggalikaan Bangsa Indonesia.
Mempertahankan Kebudayaan
Indonesia
Nilai kebudayaan yang menjadi karakteristik bangsa
Indonesia, sperti gotong royong, silahturahmi, ramah tamah
dalam masyarakat menjadi keistimewaan dasar yang dapat menjadikan
individu-individu masyarakat Indonesia untuk mencintai dan melestarikan
kebudayaan bangsa sendiri.
Tapi karakteristik masyarakat Indonesia yang dikenal sebagai
masyarakat yang ramah dan sopan santun kini mulai pudar sejak masuknya budaya
asing ke Indonesia yang tidak bisa diseleksi dengan baik oleh masyarakat
Indonesia.
Maka, dalam hal ini pemerintah memiliki peranan penting
untuk mempertahankan nilai-nilai kebudayaan Indonesia dalam kehidupan
masyarakatnya karena nilai-nilai kebudayaan dari leluluhur merupakan filosofi
hidup pada tiap daerahnya meskipun tanpa bantuan teknologi. Nilai-nilai budaya
tersebut bukan berarti mengharuskan kita untuk bersikap tertutup terhadap
budaya asing, namun nilai dan makna filosofi kebudayaan Indonesia harus
dijadikan sebagai sumber inspirasi dan kreatifitas.
Berikut ini adalah beberapa cara mempertahankan kebudayaan
Indonesia agar tidak terpengaruh oleh kebudayaan asing yang bersifat negatif :
· Menumbuhkan
semangat nasionalisme yang tangguh, misal semangat mencintai produk dan kebudayaan dalam negeri.
· Menanamkan
dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya.
· Menanamkan
dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik- baiknya.
· Selektif
terhadap kebudayaan asing yang masuk ke Indonesia.
· Memperkuat
dan mempertahankan jatidiri bangsa agar tidak luntur.
Dengan begitu masayarakat dapat bertindak bijaksana dalam
menentukan sikap agar jatidiri serta kepribadian bangsa tidak luntur karena
adanya budaya asing yang masuk ke Indonesia khususnya.
Kebudayaan Barat Yang Sudah Masuk Di Indonesia
- Bahasa (banyak kosakata dlm bhs Indonesia yg mrpk serapan dr bhs negara2 d belahan dunia barat sana, misal : mami, papi, solusi, film, dansa, dll)
- Musik (banyak aliran musik barat yg msk ke Indonesia, misal : rap, rock n roll, reggae, dll)
- Fashion (pakaian model barat : dasi, tuxedo, gaun, bikini, dll)
- Tarian (breakdance, tango, waltz, chacha, balet, dll)
- Kuliner (pizza, burger, hotdog, sosis, keju, yogurt, mentega, dll)
- Arsitektur (banyak rmh2 atau bangunan di Indonesia yg mengadopsi ciri arsitektur barat, misal model Mediteranian)
- Tata cara pesta (misal wedding party ala barat, sweet seventeen party, dll)
- Film (genre2 film model Hollywood)
- Peralatan rumah tangga (garpu, pisau makan, oven, dll) Tata cara orang
- Berinteraksi (misal : saat bertemu cowok mencium punggung telapak tangan cewek sbg tanda hormat, cipika cipiki, dll)